QS. Al-Kahf Ayat 21-30

  • وَكَذٰلِكَ اَعۡثَرۡنَا عَلَيۡهِمۡ لِيَـعۡلَمُوۡۤا اَنَّ وَعۡدَ اللّٰهِ حَقٌّ وَّاَنَّ السَّاعَةَ لَا رَيۡبَ فِيۡهَا ‌ۚ اِذۡ يَتَـنَازَعُوۡنَ بَيۡنَهُمۡ اَمۡرَهُمۡ‌ فَقَالُوۡا ابۡنُوۡا عَلَيۡهِمۡ بُنۡيَانًـا ‌ ؕ رَبُّهُمۡ اَعۡلَمُ بِهِمۡ‌ؕ قَالَ الَّذِيۡنَ غَلَبُوۡا عَلٰٓى اَمۡرِهِمۡ لَـنَـتَّخِذَنَّ عَلَيۡهِمۡ مَّسۡجِدًا
    Wa kazalika a'sarna 'alaihim liya'lamu anna wa'dallahi haqquw wa annas-sa'ata la raiba fiha, iz yatanaza'una bainahum amrahum fa qalubnu 'alaihim bun-yana(n), rabbuhum a'lamu bihim, qalal-lazina galabu 'ala amrihim lanattakhizanna 'alaihim masjida
    21. Dan demikian (pula) Kami perlihatkan (manusia) dengan mereka, agar mereka tahu, bahwa janji Allah benar, dan bahwa (kedatangan) hari Kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika mereka berselisih tentang urusan mereka, maka mereka berkata, "Dirikanlah sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka." Orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata, "Kami pasti akan mendirikan sebuah rumah ibadah di atasnya."
  • سَيَـقُوۡلُوۡنَ ثَلٰثَةٌ رَّابِعُهُمۡ كَلۡبُهُمۡ‌ۚ وَيَقُوۡلُوۡنَ خَمۡسَةٌ سَادِسُهُمۡ كَلۡبُهُمۡ رَجۡمًۢا بِالۡغَيۡبِ‌ۚ وَيَقُوۡلُوۡنَ سَبۡعَةٌ وَّثَامِنُهُمۡ كَلۡبُهُمۡ‌ؕ قُلْ رَّبِّىۡۤ اَعۡلَمُ بِعِدَّتِهِمۡ مَّا يَعۡلَمُهُمۡ اِلَّا قَلِيۡلٌ فَلَا تُمَارِ فِيۡهِمۡ اِلَّا مِرَآءً ظَاهِرًا وَّلَا تَسۡتَفۡتِ فِيۡهِمۡ مِّنۡهُمۡ اَحَدًا
    Sayaquluna salasatur rabi'uhum kalbuhum, wa yaquluna khamsatun sadisuhum kalbuhum rajmam bil-gaib(i), wa yaquluna sab'atuw wa saminuhum kalbuhum, qur rabbi a'lamu bi'iddatihim ma ya'lamuhum illa qalil(un), fala tumari fihim illa mira'an zahira(n), wa la tastafti fihim minhum ahada
    22. Nanti (ada orang yang akan) mengatakan, "(Jumlah mereka) tiga (orang), yang ke empat adalah anjingnya," dan (yang lain) mengatakan, "(Jumlah mereka) lima (orang), yang ke enam adalah anjingnya," sebagai terkaan terhadap yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan, "(Jumlah mereka) tujuh (orang), yang ke delapan adalah anjingnya." Katakanlah (Muhammad), "Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit." Karena itu janganlah engkau (Muhammad) berbantah tentang hal mereka, kecuali perbantahan lahir saja dan jangan engkau menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada siapa pun.
  • وَلَا تَقُوۡلَنَّ لِشَاىۡءٍ اِنِّىۡ فَاعِلٌ ذٰ لِكَ غَدًا
    Wa laa taquulanna lishai'in innii faa'ilun zaalika ghadaa
    23. Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, "Aku pasti melakukan itu besok pagi,"
  • اِلَّاۤ اَنۡ يَّشَآءَ اللّٰهُ‌ ۚ وَاذۡكُرْ رَّبَّكَ اِذَا نَسِيۡتَ وَقُلۡ عَسٰٓى اَنۡ يَّهۡدِيَنِ رَبِّىۡ لِاَقۡرَبَ مِنۡ هٰذَا رَشَدًا‏
    Illaaa any yashaaa'al laah; wazkur Rabbaka izaa nasiita wa qul 'asaaa any yahdiyani Rabbii li aqraba min haazaa rashadaa
    24. kecuali (dengan mengatakan), "Insya Allah." Dan ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan katakanlah, "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepadaku agar aku yang lebih dekat (kebenarannya) daripada ini."
  • وَلَبِثُوۡا فِىۡ كَهۡفِهِمۡ ثَلٰثَ مِائَةٍ سِنِيۡنَ وَازۡدَادُوۡا تِسۡعًا‏
    Wa labisuu fii kahfihim salaasa mi'atin siniina wazdaaduu tis'aa
    25. Dan mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun.
  • قُلِ اللّٰهُ اَعۡلَمُ بِمَا لَبِثُوۡا‌ ۚ لَهٗ غَيۡبُ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ‌ ؕ اَبۡصِرۡ بِهٖ وَاَسۡمِعۡ‌ ؕ مَا لَهُمۡ مِّنۡ دُوۡنِهٖ مِنۡ وَّلِىٍّ وَّلَا يُشۡرِكُ فِىۡ حُكۡمِهٖۤ اَحَدًا
    Qulil laahu a'lamu bimaa labisuu lahuu ghaibus samaawaati wal ardi absir bihii wa asmi'; maa lahum min duunihii minw waliyyinw wa laa yushriku fii hukmihii ahadaa
    26. Katakanlah, "Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); milik-Nya semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tidak ada seorang pelindung pun bagi mereka selain Dia; dan Dia tidak mengambil seorang pun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan."
  • وَاتۡلُ مَاۤ اُوۡحِىَ اِلَيۡكَ مِنۡ كِتَابِ رَبِّكَ ‌ؕ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمٰتِهٖ‌ ۚ وَلَنۡ تَجِدَ مِنۡ دُوۡنِهٖ مُلۡتَحَدًا
    Watlu maaa uuhiya ilaika min Kitaabi Rabbika laa mubaddila li Kalimaatihii wa lan tajida min duunihii multahadaa
    27. Dan bacakanlah (Muhammad) apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu Kitab Tuhanmu (Al-Qur'an). Tidak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya. Dan engkau tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain kepada-Nya.
  • وَاصۡبِرۡ نَـفۡسَكَ مَعَ الَّذِيۡنَ يَدۡعُوۡنَ رَبَّهُمۡ بِالۡغَدٰوةِ وَالۡعَشِىِّ يُرِيۡدُوۡنَ وَجۡهَهٗ‌ وَلَا تَعۡدُ عَيۡنٰكَ عَنۡهُمۡ‌ ۚ تُرِيۡدُ زِيۡنَةَ الۡحَيٰوةِ الدُّنۡيَا‌ ۚ وَ لَا تُطِعۡ مَنۡ اَغۡفَلۡنَا قَلۡبَهٗ عَنۡ ذِكۡرِنَا وَاتَّبَعَ هَوٰٮهُ وَكَانَ اَمۡرُهٗ فُرُطًا
    Wasbir nafsaka ma'al laziina yad'uuna Rabbahum bilghadaati wal'ashiyyi yuriiduuna Wajhahuu wa laa ta'du 'aynaaka 'anhum turiidu ziinatal hayaatid dunyaa wa laa tuti' man aghfalnaa qalbahuu 'an zikrinaa wattaba'a hawaahu wa kaana amruhuu furutaa
    28. Dan bersabarlah engkau (Muhammad) bersama orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia; dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginannya dan keadaannya sudah melewati batas.
  • وَقُلِ الۡحَـقُّ مِنۡ رَّبِّكُمۡ‌ ۖ فَمَنۡ شَآءَ فَلۡيُؤۡمِنۡ وَّمَنۡ شَآءَ فَلۡيَكۡفُرۡ ‌ۙاِنَّاۤ اَعۡتَدۡنَا لِلظّٰلِمِيۡنَ نَارًا ۙ اَحَاطَ بِهِمۡ سُرَادِقُهَا‌ ؕ وَاِنۡ يَّسۡتَغِيۡثُوۡا يُغَاثُوۡا بِمَآءٍ كَالۡمُهۡلِ يَشۡوِى الۡوُجُوۡهَ‌ؕ بِئۡسَ الشَّرَابُ وَسَآءَتۡ مُرۡتَفَقًا
    Wa qulil haqqu mir Rabbikum faman shaaa'a falyu minw wa man shaaa'a falyakfur; innaaa a'tadnaa lizzaalimiina Naaran ahaata bihim suraadiquhaa; wa iny yastaghiisuu yaghaasuu bimaaa'in kalmuhli yashwil wujuuh' bi'sash-sharaab; wa saaa'at murtafaqoo
    29. Dan katakanlah (Muhammad), "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; barangsiapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barangsiapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir." Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zhalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.
  • اِنَّ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اِنَّا لَا نُضِيۡعُ اَجۡرَ مَنۡ اَحۡسَنَ عَمَلًا‌
    Innal laziina aamanuu wa 'amilus saalihaati innaa laa nudii'u ajra man ahsana 'amalaa
    30. Sungguh, mereka yang beriman dan mengerjakan kebajikan, Kami benar-benar tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang mengerjakan perbuatan yang baik itu.
Inilah Bala Tentara...
Inilah Bala Tentara Allah SWT yang Disebut Al Qur'an

Bala tentara Allah SWT dijelaskan dalam Al Quran, yang akan senantiasa membantu manusia atau bahkan yang paling mengerikan bisa menjadi bencana bagi umat manusia pula. Siapa saja tentara Allah ini?

Bagaimana Cara Mengetahui...
Bagaimana Cara Mengetahui Tobat Kita Diterima Allah SWT? Begini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Bagaimana cara mengetahui tobat kita diterima Allah Taala? Berikut penjelasan Ustaz Adi Hidayat (Direktur Quantum Akhyar Institute) dalam kajian online.

10 Cara Berbakti kepada...
10 Cara Berbakti kepada Ibu Sesuai Ajaran Islam

Berbakti kepada orang tua merupakan bagian dari etika Islam yang menunjukkan sikap birrul walidain. Bagi seorang muslim, berbhakti kepada orang tua terutama ibu hukumnya wajib.

10 Manfaat Tadabbur...
10 Manfaat Tadabbur Alam dan Dalil-dalilnya

Ada banyak manfaat tadabbur alam, selain untuk menambah kedekatan dengan Allah Subhanahu Wa Taala dan meningkatkan keimanan seorang muslim.

10 Sifat Tabarruj yang...
10 Sifat Tabarruj yang Perlu Dihindari

Sedikitnya ada 10 sifat tabarruj yang perlu dihindari terutama oleh kalangan muslimah. Kenapa demikian dan sifat tabarruj seperti apa yang harus dihindari tersebut?