Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan yang Dianjurkan

Sabtu, 31 Agustus 2019 - 09:00 WIB
Keutamaan Bulan Muharram...
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan yang Dianjurkan
A A A
Muharram adalah bulan pertama kalender Islam (Hijriyah) yang memiliki banyak keutamaan dan keistimewaan. Besok, Minggu (1 September 2019) atau nanti malam (hitungan Hijriyah) umat muslim akan memasuki tahun baru 1 Muharram 1441 Hijriyah.

Kenapa Muharram begitu istimewa? Dalam Alqur'an Surah At-Taubah ayat 36, Allah mengabarkan 4 bulan agung (bulan-bulan haram) yang wajib dimuliakan yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Pada bulan-bulan ini umat Islam dilarang menganiaya diri sendiri dan sebaliknya dianjurkan memperbanyak amal saleh.

Dalam surah lain (Surah Al Fajar ayat 1-3), Allah SWT berfirman dengan kalimat seakan-akan bersumpah: 'wal-Fajri (demi waktu Fajar), wa laya lin 'Asyrin (demi malam yang sepuluh), wassyaf'i wal-watri (demi yang genap dan yang ganjil).

Para mufassir menjelaskan ayat "demi malam yang sepuluh" itu adalah 10 hari terakhir bulan Ramadhan, 10 hari pertama bulan Dzulhijjah dan 10 hari pertama bulan Muharram.

Allah menjadikan empat bulan ini (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab) sebagai bulan haram (asyhurul-hurum). Siapa yang beramal saleh pada bulan tersebut maka Allah akan melipatgandakan pahalanya. Sebaliknya siapa yang berbuat maksiat pada bulan-bulan itu maka dosanya berlipat pula.

Amalan yang Dianjurkan di Bulan Muharram
Muharram adalah bulan haram yang penuh berkah terutama pada 10 hari pertama bulan tersebut. Beberapa amalan yang dianjurkan sebagai berikut:

1. Memperbanyak Puasa Sunnah
Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah pada bulan Allah yang bernama Muharram". (HR. Muslim)

2. Menghidupkan Puasa 'Asyura dan Tasu'a (9-10 Muharram)
Rasulullah SAW bersabda: "Dan puasa di hari 'Asyura saya berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan (dosa) setahun yang lalu." (HR Muslim)

Nabi juga berpesan dengan hadits yang diriwayatkan Ibnu 'Abbas: "Berpuasalah kalian pada hari 'Asyura dan selisihilah orang-orang Yahudi. Berpuasalah sebelumnya atau berpuasalah setelahnya satu hari." (HR Ahmad, HR Al-Baihaqi)

Fadhillah melaksanakan puasa 'Asyura adalah menggugurkan dosa selama setahun lalu. Mengenai puasa Tasu'a (9 Muharram) dilakukan sehari sebelum puasa 'Asyura hukumnya pun sunnah. Dari Ibnu Abbas RA dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Apabila (usia)-ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada hari kesembilan". (HR. Muslim)

2. Memperbanyak Sedekah
Selain menghidupkan puasa sunnah, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak sedekah. Sedekah pada bulan Muharram menurut Mazhab Maliki sangat dianjurkan. Sementara mahzab lainnya tidak memberikan penekanan khusus, namun tidak memberi larangan untuk mengamalkannya.

Sebagaimana keutamaan Muharram di mana Allah melipatgandakan pahala setiap amal saleh, maka memperbanyak sedekah termasuk menyantuni anak yatim merupakan amalan yang disukai Allah. Allah berfirman yang artinya: "Perumpamaan orang-orang yang mendermakan (sodaqoh) harta bendanya di jalan Allah, seperti (orang yang menanam) sebutir biji yang menumbuhkan tujuh untai dan tiap-tiap untai terdapat seratus biji dan Allah melipat gandakan (balasan) kepada orang yang dikehendaki, dan Allah Maha Luas (anugrah-Nya) lagi Maha Mengetahui". (QS. Al-Baqarah: 261)

Nabi Muhammad SAW juga bersabda, "Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api". (HR. At-Tirmidzi) (Baca Juga: Sambut Tahun Baru 1 Muharram, Jangan Lupa Baca Doa Ini)
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3174 seconds (0.1#10.140)