Kisah Pemuda yang Bikin Kagum Nabi Sulaiman

Senin, 14 Oktober 2019 - 18:31 WIB
Kisah Pemuda yang Bikin Kagum Nabi Sulaiman
Kisah Pemuda yang Bikin Kagum Nabi Sulaiman
A A A
Dalam Kitab Tanbihul Ghafilin (peringatan bagi orang yang lalai) karya Abu Laits As-Samarqandi diceritakan kisah seorang pemuda yang membuat kagum Nabi Sulaiman 'alaihis-salam (AS).

Selain seorang Nabi, Sulaiman juga seorang raja terkenal. Atas izin Allah, beliau berhasil menundukkan Ratu Balqis. Nabi Sulaiman juga dikenal sebagai manusia yang bisa berdialog dengan semua hewan.

Dikisahkan, Nabi Sulaiman sedang berkelana antara langit dan bumi hingga tiba di satu samudera yang bergelombang besar. Untuk mencegah gelombang, ia cukup memerintahkan angin agar tenang, dan tenang pula lautan itu. Kemudian Nabi Sulaiman memerintahkan jin Ifrit menyelam ke samudera itu sampai ke dasarnya.

Di sana jin Ifrit melihat sebuah kubah dari permata putih tanpa lubang. Kubah itu diangkatnya ke atas samudera dan diperlihatkannya kepada Nabi Sulaiman. Melihat kubah tanpa lubang penuh permata dari dasar laut itu Nabi Sulaiman terkejut.

"Kubah apakah gerangan ini?" kata Nabi Sulaiman. Dengan meminta pertolongan Allah, Nabi Sulaiman membuka tutup kubah. Betapa kagetnya beliau melihat seorang pemuda tinggal di dalamnya.

"Sipakah engkau? Kelompok jin atau manusia?" tanya Nabi Sulaiman keheranan.

"Aku adalah manusia," jawab pemuda itu dengan lembut.

"Bagaimana engkau memperoleh karomah semacam ini?" tanya Nabi Sulaiman.

Kemudian pemuda itu menceritakan kisahnya hingga tinggal di dalam kubah yang berada di dasar lautan. Diceritakannya, ibunya dulu sudah tua dan tidak berdaya sehingga dialah yang memapah dan menggendongnya ke mana saja pergi.

Si anak selalu berbakti kepada orang tuanya, dan ibunya selalu mendoakan anaknya. Salah satu doa ibunya selalu mendoakan anaknya diberi rezeki dan perasaan puas diri. Kemudian berdoa semoga anaknya ditempatkan di suatu tempat yang tidak di dunia dan tidak pula di langit.

"Setelah ibuku wafat aku berkeliling di pantai. Dalam perjalanan aku melihat sebuah kubah terbuat dari permata. Aku mendekatinya dan terbukalah pintu kubah itu sehingga aku masuk ke dalamnya," tutur pemuda itu kepada Nabi Sulaiman.

Nabi Sulaiman yang diberi kemuliaan berjalan di antara bumi dan langit itu menjadi kagum terhadap pemuda itu. "Bagaimana engkau boleh hidup di dalam kubah di dasar lautan itu?" tanya Nabi Sulaiman penasaran.

"Di dalam kubah itu sendiri, aku tidak tahu di mana berada. Di langitkah atau di udara, tetapi Allah memberi rezeki padaku ketika aku tinggal di dalam kubah."

"Bagaimana Allah memberi makan padamu?" tanya Nabi.

"Jika aku merasa lapar, Allah menciptakan pohon di dalam kubah, dan buahnya yang aku makan. Jika aku merasa haus maka keluarlah air yang teramat bersih, lebih putih daripada susu dan lebih manis daripada madu," jawab pemuda itu.

"Bagaimana engkau mengetahui perbedaan siang dan malam?" tanya Nabi Sulaiman.

"Bila telah terbit fajar, maka kubah itu menjadi putih, dari situ aku mengetahui kalau hari itu sudah siang. Bila matahari terbenam kubah akan menjadi gelap dan aku mengetahui hari sudah malam," tutur pemuda itu.

Usai menceritakan kisahnya, pemuda itu lalu berdoa kepada Allah, maka pintu kubah itu tertutup kembali, dan pemuda itu tetap tinggal di dalamnya.

Demikian kisah kenikmatan bagi orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya. Semoga kita diberi taufik dan kekuatan agar bisa berbakti kepada kedua orang tua.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3477 seconds (0.1#10.140)