Keutamaan dan Keberkahan Hari Senin dalam Islam
A
A
A
Senin adalah hari kedua dalam satu pekan setelah hari Minggu (Ahad). Kata Senin diambil dari bahasa Arab yaitu 'Isnain' yang berarti dua.
Hari Senin memiliki keutamaan besar dalam Islam di samping hari Jumat (sayyidul ayyam). Senin menjadi hari yang istimewa karena banyak peristiwa agung terjadi pada hari tersebut.
Bahkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) memuliakan hari tersebut. Ketika Nabi SAW ditanya mengenai puasa Senin, Beliau pun menjawab "Pada hari itu aku dilahirkan dan pada hari itu pula wahyu diturunkan kepadaku," (HR Muslim)
Dalam hadits riwayat Imam Ahmad, Ibnu Abbas berkata: "Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada hari Senin, diangkat menjadi nabi pada hari Senin, wafat pada hari Senin, keluar untuk hijrah ke Madinah pada hari Senin, sampai di Madinah pada hari Senin dan mengangkat Hajarul-Aswad pada hari Senin."
Dosa-dosa Diampuni dan Pintu Surga Dibuka
Keistimewaan lain dari hari Senin adalah pada hari itu amal perbuatan diperlihatkan kepada Allah dan diampuninya dosa-dosa. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: "Pintu surga dibuka pada hari Senin dan kamis. Setiap hamba yang tidak berbuat menyekutukan Allah sedikit pun akan diampuni (pada hari tersebut) kecuali seseorang yang memiliki permusuhan antara dirinya dan saudaranya. Nanti akan dikatakan pada mereka, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai." (HR. Muslim)
Dalam hadits lain, Qudamah bin Madz'un pernah bertanya kepada Usamah bin Zaid, 'Mengapa engkau berpuasa pada Senin dan Kamis, padahal engkau adalah orang yang lemah dan telah lanjut usia?' Usamah menjawab, "Sesungguhnya Rasulullah SAW senantiasa berpuasa Senin dan Kamis, lalu beliau ditanya mengenai hal itu, maka beliau menjawab, "Sesungguhnya seluruh amalan manusia akan diperlihatkan pada hari Senin dan Kamis". (HR Ahmad)
Imam Tirmidzi juga meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka Aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa."
Dianjurkan untuk Bersemangat
Rahasia keberkahan hari Senin telah disampaikan oleh Rasulullah SAW. Maka sebagai umat Islam, kita dianjurkan mengisi hari kedua itu dengan penuh semangat sebagaimana Nabi SAW menyukai hari tersebut.
Selain semangat dalam bekerja, bersafar (bepergian), kita dianjurkan untuk semangat dalam beribadah termasuk menghidupkan puasa sunnah Senin maupun Kamis. Apalagi amalan-amalan itu akan ditampakkan pada hari Senin. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita di hari ini. Allahumma Aamin.
Untuk diketahui, semua nama hari dalam sepekan itu diserap dari Bahasa Arab, yaitu:
1. Minggu, hari pertama, diambil dari kata Ahad yang artinya satu.
2. Senin (Isnain) artinya dua.
3. Selasa (Tsalatsa) artinya tiga.
4. Rabu (Arba'a) artinya empat.
5. Kamis (Khomsah) artinya lima.
6. Jumat (Jumu'ah) artinya hari berkumpul (hari keenam).
7. Sabtu (Sab'a) artinya tujuh, ada juga yang mengatakan kata Sabtu berasal dari kata Sabbath.
Hari Senin memiliki keutamaan besar dalam Islam di samping hari Jumat (sayyidul ayyam). Senin menjadi hari yang istimewa karena banyak peristiwa agung terjadi pada hari tersebut.
Bahkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) memuliakan hari tersebut. Ketika Nabi SAW ditanya mengenai puasa Senin, Beliau pun menjawab "Pada hari itu aku dilahirkan dan pada hari itu pula wahyu diturunkan kepadaku," (HR Muslim)
Dalam hadits riwayat Imam Ahmad, Ibnu Abbas berkata: "Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada hari Senin, diangkat menjadi nabi pada hari Senin, wafat pada hari Senin, keluar untuk hijrah ke Madinah pada hari Senin, sampai di Madinah pada hari Senin dan mengangkat Hajarul-Aswad pada hari Senin."
Dosa-dosa Diampuni dan Pintu Surga Dibuka
Keistimewaan lain dari hari Senin adalah pada hari itu amal perbuatan diperlihatkan kepada Allah dan diampuninya dosa-dosa. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: "Pintu surga dibuka pada hari Senin dan kamis. Setiap hamba yang tidak berbuat menyekutukan Allah sedikit pun akan diampuni (pada hari tersebut) kecuali seseorang yang memiliki permusuhan antara dirinya dan saudaranya. Nanti akan dikatakan pada mereka, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai." (HR. Muslim)
Dalam hadits lain, Qudamah bin Madz'un pernah bertanya kepada Usamah bin Zaid, 'Mengapa engkau berpuasa pada Senin dan Kamis, padahal engkau adalah orang yang lemah dan telah lanjut usia?' Usamah menjawab, "Sesungguhnya Rasulullah SAW senantiasa berpuasa Senin dan Kamis, lalu beliau ditanya mengenai hal itu, maka beliau menjawab, "Sesungguhnya seluruh amalan manusia akan diperlihatkan pada hari Senin dan Kamis". (HR Ahmad)
Imam Tirmidzi juga meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka Aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa."
Dianjurkan untuk Bersemangat
Rahasia keberkahan hari Senin telah disampaikan oleh Rasulullah SAW. Maka sebagai umat Islam, kita dianjurkan mengisi hari kedua itu dengan penuh semangat sebagaimana Nabi SAW menyukai hari tersebut.
Selain semangat dalam bekerja, bersafar (bepergian), kita dianjurkan untuk semangat dalam beribadah termasuk menghidupkan puasa sunnah Senin maupun Kamis. Apalagi amalan-amalan itu akan ditampakkan pada hari Senin. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita di hari ini. Allahumma Aamin.
Untuk diketahui, semua nama hari dalam sepekan itu diserap dari Bahasa Arab, yaitu:
1. Minggu, hari pertama, diambil dari kata Ahad yang artinya satu.
2. Senin (Isnain) artinya dua.
3. Selasa (Tsalatsa) artinya tiga.
4. Rabu (Arba'a) artinya empat.
5. Kamis (Khomsah) artinya lima.
6. Jumat (Jumu'ah) artinya hari berkumpul (hari keenam).
7. Sabtu (Sab'a) artinya tujuh, ada juga yang mengatakan kata Sabtu berasal dari kata Sabbath.
(rhs)