Apa Saja Penyebab Su'ul Khatimah, Ini Kata Imam Al-Haddad
A
A
A
Semua orang pasti mendambakan kehidupan yang ditutup dengan husnul khatimah (akhir yang baik), bukan su'ul khatimah atau akhir yang buruk. Apa saja penyebab seseorang berakhir dengan su'ul khatimah?
Berikut ulasan singkat Syaikhul Islam Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad (1634-1720) dalam Kitab An-Nashoihud Diniyyah. Ulama besar kelahiran Yaman itu mengingatkan agar umat muslim tidak jatuh dalam su'ul khatimah (penghabisan yang buruk). Satu hal yang wajib diimani bahwa tidak ada pelindung dari keputusan Allah kecuali siapa yang dirahmati-Nya.
Habib Abdullah Al-Haddad menerangkan banyak orang mengalami su'ul khatimah karena meremehkan salat fardhu dan kewajiban menunaikan zakat. Begitu pula orang yang suka menyelidiki kejelekan-kejelekan orang lain.
Penyebab su'ul khatimah lainnya adalah, mengurangi takaran dan timbangan, orang yang suka menipu kaum muslimin dan mencurangi mereka.
Selain itu, orang yang menyeleweng dalam urusan agama dan dunia, orang yang mendustakan para waliyullah (wali Allah) dan menyalahkan mereka tanpa hak. Kemudian orang yang mengaku dirinya wali memiliki maqam tanpa kebenaran.
Perbuatan yang paling dikhawtirkan bisa menyebabkan su'ul khatimah ialah bid'ah dalam agama. Bagitu pula menyembunyikan keraguan mengenai Allah dan Rasul-Nya serta hari kiamat.
Firman Allah dalam Qur'an: "Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai."
Allah menyuruh berpegang kepada agama Allah dan beristiqomah di atasnya. Allah meyuruh bersatu dengan cara itu dan melarang bercerai-berai dalam urusan agama. Karena jama'ah (kebersamaan) adalah rahmat dan perpecahan adalah siksaan.
Sedangkan pertolongan Allah menyertai jama'ah sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: "Oleh karena pokok agama yang mulia ini dan dasarnya adalah dengan persatuan dan saling menolong dan kesatuan. Maka perpecahan dan tidak saling menolong untuk menegakkan agama adalah penyebab kelemahannya. Maka nampaklah bahwa persautan dalam agama adalah dasar setiap kebaikan dan kebajikan. Sedangkan perpecahan didalamnya adalah pangkal segala kejahatan dan bencana."
Allah Ta'ala berirman: "Dan ingatlah akan nikmat Alah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu". (Surah Ali-Imran: 103)
Berikut ulasan singkat Syaikhul Islam Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad (1634-1720) dalam Kitab An-Nashoihud Diniyyah. Ulama besar kelahiran Yaman itu mengingatkan agar umat muslim tidak jatuh dalam su'ul khatimah (penghabisan yang buruk). Satu hal yang wajib diimani bahwa tidak ada pelindung dari keputusan Allah kecuali siapa yang dirahmati-Nya.
Habib Abdullah Al-Haddad menerangkan banyak orang mengalami su'ul khatimah karena meremehkan salat fardhu dan kewajiban menunaikan zakat. Begitu pula orang yang suka menyelidiki kejelekan-kejelekan orang lain.
Penyebab su'ul khatimah lainnya adalah, mengurangi takaran dan timbangan, orang yang suka menipu kaum muslimin dan mencurangi mereka.
Selain itu, orang yang menyeleweng dalam urusan agama dan dunia, orang yang mendustakan para waliyullah (wali Allah) dan menyalahkan mereka tanpa hak. Kemudian orang yang mengaku dirinya wali memiliki maqam tanpa kebenaran.
Perbuatan yang paling dikhawtirkan bisa menyebabkan su'ul khatimah ialah bid'ah dalam agama. Bagitu pula menyembunyikan keraguan mengenai Allah dan Rasul-Nya serta hari kiamat.
Firman Allah dalam Qur'an: "Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai."
Allah menyuruh berpegang kepada agama Allah dan beristiqomah di atasnya. Allah meyuruh bersatu dengan cara itu dan melarang bercerai-berai dalam urusan agama. Karena jama'ah (kebersamaan) adalah rahmat dan perpecahan adalah siksaan.
Sedangkan pertolongan Allah menyertai jama'ah sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: "Oleh karena pokok agama yang mulia ini dan dasarnya adalah dengan persatuan dan saling menolong dan kesatuan. Maka perpecahan dan tidak saling menolong untuk menegakkan agama adalah penyebab kelemahannya. Maka nampaklah bahwa persautan dalam agama adalah dasar setiap kebaikan dan kebajikan. Sedangkan perpecahan didalamnya adalah pangkal segala kejahatan dan bencana."
Allah Ta'ala berirman: "Dan ingatlah akan nikmat Alah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu". (Surah Ali-Imran: 103)
(rhs)