Syeikh Ahmad: Ada 3 Adab Terhadap Rasulullah SAW
A
A
A
"Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah Ta'ala. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka." Demikian firman Allah Ta'ala dalam Surah An-Nisa ayat 80.
Ulama asal Mesir, Syeikh Ahmad Al-Mishry menjelaskan, ada tiga adab terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW). Setiap muslim dituntut agar mengagungkan dan memuliakan Rasulullah SAW dengan adab yang tinggi.
"Beliau SAW adalah anugerah. Beliau membacakan ayat-ayat Allah Ta'ala. Wajib bagi setiap muslim mencintai Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam," kata Syeikh Ahmad dalam kajian rutin di Masjid Permata Qalbu, Perumahan Permata Mediterania, Pos Pengumben, Jakarta Barat.
Berikut 3 Adab Terhadap Rasulullah SAW:
1. Adab Qalbi.
Yaitu adab dari hati. Ini puncak dari segala adab.
2. Adab Qauli.
Yaitu adab yang menyangkut ucapan kita. Setiap muslim wajib menjaga ucapannya terkait Rasulullah SAW.
3. Adab Amali.
Adab yang berhubungan dengan tubuhnya. Setiap muslim dianjurkan untuk melaksanakan segala sunnahnya.
Imam Ibnu Katsir pernah berkata: "Dimakruhkan meninggikan suara di makam Rasulullah sebagaimana saat hidupnya."
Dikisahkan, ada dua orang di masa Umar bin Khatthab RA meninggikan suaranya di Masjid Nabawi. Lalu Umar berkata kalau kalian penduduk Madinah akan kuhajar karena ini masjidnya Rasulullah SAW.
Ada sahabat yang suaranya memang tinggi saat berbicara. Ketika ayat turun jangan meninggikan suara melebihi Rasulullah SAW, lalu dia ngumpet di dalam rumah. Nabi Muhammad SAW merasa kehilangan sahabatnya itu. Ditanya di mana dia? Dia di rumah takut suaranya lebih tinggi.
Lalu Rasulullah mengutus sahabat untuk memanggil orang itu. Orang itu merasa amalnya sudah rusak karena suaranya yang tinggi. Lalu dikatakan kepadanya bahwa dia ahli surga, maukah kamu masuk surga? "Iya Ya Rasul," jawabnya. "Nanti aku doakan kamu mati syahid dan masuk surga," kata Nabi. Akhirnya Beliau mati syahid dan masuk surga sesuai janji Rasulullah SAW.
Allah Ta'ala mengagungkan Nabi Muhammad SAW tidak pernah memanggil Nabi dengan namanya. Bahkan, Allah Ta'ala mengagungkan Nabi Muhammad SAW dengan bersumpah atas Umur Nabi Muhammad SAW.
Dikisahkan, Rasulullah SAW sedang meluruskan shaf para sahabat ketika perang menggunakan batang kurma. Lalu ada sahabat yang perutnya agak buncit terkena batang kurma itu. Lalu ia meminta balasan dan Rasulullah mengangkat pakaiannya dan sahabat ini mencium tubuh Rasulullah SAW yang indah dan wangi.
Umar bin Khatthab dikenal tegas dan keras terhadap segala kemungkaran. Ketika berbicara di dekat Nabi Muhammad SAW, Beliau tak berani meninggikan suaranya hingga sahabat lain tak mendengar pembicaraannya.
Abu Ja'far pernah berdebat dengan Imam Malik di Masjid Nabawi. Lalu ditegur sama Imam Malik tidak boleh meninggikan Suara di Masjid Rasulullah, lalu Abu Ja'far langsung diam. Sahabat kalau menyampaikan hadis Rasulullah tidak dalam keadaan berdiri, tidak dalam perjalanan, dan dalam selalu dalam keadaan berwudhu.
Allaah Ta'ala berfirman:
"Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi Nikmat oleh Allah yaitu Nabi-nabi, para Shiddiqin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya." (QS. An-Nisa: 69)
Ulama asal Mesir, Syeikh Ahmad Al-Mishry menjelaskan, ada tiga adab terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW). Setiap muslim dituntut agar mengagungkan dan memuliakan Rasulullah SAW dengan adab yang tinggi.
"Beliau SAW adalah anugerah. Beliau membacakan ayat-ayat Allah Ta'ala. Wajib bagi setiap muslim mencintai Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam," kata Syeikh Ahmad dalam kajian rutin di Masjid Permata Qalbu, Perumahan Permata Mediterania, Pos Pengumben, Jakarta Barat.
Berikut 3 Adab Terhadap Rasulullah SAW:
1. Adab Qalbi.
Yaitu adab dari hati. Ini puncak dari segala adab.
2. Adab Qauli.
Yaitu adab yang menyangkut ucapan kita. Setiap muslim wajib menjaga ucapannya terkait Rasulullah SAW.
3. Adab Amali.
Adab yang berhubungan dengan tubuhnya. Setiap muslim dianjurkan untuk melaksanakan segala sunnahnya.
Imam Ibnu Katsir pernah berkata: "Dimakruhkan meninggikan suara di makam Rasulullah sebagaimana saat hidupnya."
Dikisahkan, ada dua orang di masa Umar bin Khatthab RA meninggikan suaranya di Masjid Nabawi. Lalu Umar berkata kalau kalian penduduk Madinah akan kuhajar karena ini masjidnya Rasulullah SAW.
Ada sahabat yang suaranya memang tinggi saat berbicara. Ketika ayat turun jangan meninggikan suara melebihi Rasulullah SAW, lalu dia ngumpet di dalam rumah. Nabi Muhammad SAW merasa kehilangan sahabatnya itu. Ditanya di mana dia? Dia di rumah takut suaranya lebih tinggi.
Lalu Rasulullah mengutus sahabat untuk memanggil orang itu. Orang itu merasa amalnya sudah rusak karena suaranya yang tinggi. Lalu dikatakan kepadanya bahwa dia ahli surga, maukah kamu masuk surga? "Iya Ya Rasul," jawabnya. "Nanti aku doakan kamu mati syahid dan masuk surga," kata Nabi. Akhirnya Beliau mati syahid dan masuk surga sesuai janji Rasulullah SAW.
Allah Ta'ala mengagungkan Nabi Muhammad SAW tidak pernah memanggil Nabi dengan namanya. Bahkan, Allah Ta'ala mengagungkan Nabi Muhammad SAW dengan bersumpah atas Umur Nabi Muhammad SAW.
Dikisahkan, Rasulullah SAW sedang meluruskan shaf para sahabat ketika perang menggunakan batang kurma. Lalu ada sahabat yang perutnya agak buncit terkena batang kurma itu. Lalu ia meminta balasan dan Rasulullah mengangkat pakaiannya dan sahabat ini mencium tubuh Rasulullah SAW yang indah dan wangi.
Umar bin Khatthab dikenal tegas dan keras terhadap segala kemungkaran. Ketika berbicara di dekat Nabi Muhammad SAW, Beliau tak berani meninggikan suaranya hingga sahabat lain tak mendengar pembicaraannya.
Abu Ja'far pernah berdebat dengan Imam Malik di Masjid Nabawi. Lalu ditegur sama Imam Malik tidak boleh meninggikan Suara di Masjid Rasulullah, lalu Abu Ja'far langsung diam. Sahabat kalau menyampaikan hadis Rasulullah tidak dalam keadaan berdiri, tidak dalam perjalanan, dan dalam selalu dalam keadaan berwudhu.
Allaah Ta'ala berfirman:
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا
"Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi Nikmat oleh Allah yaitu Nabi-nabi, para Shiddiqin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya." (QS. An-Nisa: 69)
(rhs)