Peristiwa Gerhana di Masa Rasulullah SAW

Kamis, 26 Desember 2019 - 16:32 WIB
Peristiwa Gerhana di...
Peristiwa Gerhana di Masa Rasulullah SAW
A A A
Ada yang bertanya berapa kali Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) melaksanakan salat gerhana dan berapa kali terjadi gerhana matahari dan bulan di masa Beliau?

Berikut penjelasan Direktur Rumah Fiqih Indonesia (RFI) Ustaz Ahmad Sarwat seperti dilansir dari rumahfiqih.com. Ustaz Sarwat mengatakan, pertanyaan itu sebenarnya sudah pernah dijawab oleh salah satu tokoh ahli falak di Indonesia, Ahmad Izzuddin, Ketua Asosiasi Dosen Falak Indonesia.

Dalam catatan beliau, selama masa Rasulullah SAW setidaknya terjadi 8 kali gerhana dengan beragama jenisnya. Rinciannya adalah tiga kali gerhana matahari dan lima kali gerhana bulan, sehingga total ada 8 kejadian gerhana.

Tetapi kalau merujuk riwayat-riwayat, kita hanya menemukan Nabi SAW sekali melakukan salat gerhana matahri dan sekali salat gerhana bulan.
Rincian catatan beliau itu adalah sebagai berikut :

1. Gerhana Bulan 20 November 625.
Inilah awal mula salat gerhana di masa Nabi SAW. Tanggal itu bertepatan dengan 10 atau 11 Jumadal Akhirah tahun ke-4 Hijriyah.

عن عائشة - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا - قالت: جهر النبي - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - في صلاة الخسوف بقراءته

Dari Aisyah radhiyallahu 'anhu bekata, "Rasulullah SAW menjaharkan suaranya dalam salat khusuf (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Gerhana Bulan 17 Mei 626.
Gerhana bulan terjadi di waktu subuh yang terjadi pada 17 Mei 626. Kalau kita konversikan pakai komputer tanggal tersebut itu pada hari Sabtu 22 Dzul-Hijjah tahun ke-4 Hijriyah.

Menurut Ahmad Izzudin, gerhana bulan itu terjadi hanya parsial (sebagian) menjelang waktu subuh hingga subuh berakhir. Bahkan ketika bulan tenggelam masih dalam keadaan gerhana. Belum lagi, waktu gerhana ini sangat luas dengan waktu tenggelamnya sekitar 2 jam. Waktu tersebut merupakan waktu di mana kaum muslimin lebih banyak di rumah atau masjid untuk melakukan qiyamul lail. Bahkan umat biasanya masih melakukan zikir setelah subuh. Sehingga fenomena ini terabaikan.

3. Gerhana Matahari Mini 21 April 627.
Gerhana yang kedua adalah gerhana matahari mini yang jatuh bertepatan 26 Dzul-Qa'idah tahun ke-5 Hijriyah. Namun sangat kecil dan jelas tidak mungkin terasa, karena persentase piringan matahari yang tertutup bulan hanya 2 persen saja.Meski gerhana ini berdurasi 32 menit 4 detik, namun nyaris tidak akan terasa.

Menurut Ahmad Izzudin kita tidak mendapatkan riwayat bahwa di tahun itu Nabi SAW melaksanakan salat gerhana. Boleh jadi kita tidak mendapatkan riwayat bahwa Nabi SAW melakukan shalat gerhana saat fenomena ini karena terlalu parsial hanya 2% saja.

4. Gerhana Bulan 25 Maret 628.
Gerhana bulan sebagian ini terjadi dalam durasi 2 jam 7 menit 1 detik. Meski besar gerhana saat itu sudah 31 persen, namun waktunya terjadi saat magrib tiba, di mana umat muslim tengah menjalankan Salat Magrib di masjid. Kalau kita konversikan diperkirakaan jatuh pada hari Selasa, 10 Dzul Qa'idah tahun ke-6 Hijriyah.

5. Gerhana Matahari Mini 3 Oktober 628.
Kalau kita konversikan gerhana ini terjadi pada hari Jumat 26 Jumadal Awwal tahun ke7 Hijriyah dengan durasi gerhana 59 menit 46 detik. Nampaknya kita pun juga tidak mendapat riwayat bahwa Nabi SAW menjalankan salat gerhana pada saat itu. Alasannya barangkali karena gerhana ini tidak dapat dilihat dengan mata telanjang sebab piringan matahari yang tertutup hanya 12 persen.

6. Gerhana Bulan 15 Maret 629.
Gerhana itu merupakan gerhana bulan total yang terjadi selama 1 jam 40 menit 31 detik. Kalau kita konversikan tanggal itu jatuh pada tanggal 10 atau 11 Dzul Qa'idah tahun ke-7 Hijriyah. Namun karena terjadi pada Maret di mana menjadi waktu mulai berakhirnya musim dingin, aktivitas masyarakat Arab kala itu masih rendah.

7. Gerhana Bulan Sebagian 4 Maret 630.
Gerhana ini bertepatan dengan 10 atau 11 Dzul Qa'idah tahun ke-8 Hijriyah. Durasi gerhana ini mencapai 2 jam 42 menit 47 detik dengan besar gerhana 68 persen saat waktu Maghrib. Tapi, Nabi tidak menjalankan salat gerhana karena kemungkinan awal gerhana terjadi sebelum bulan terbit. Sehingga saat terbit bulan sudah dalam keadaan gerhana. Lalu 23 menit setelah matahari terbenam (waktu Maghrib) gerhana sudah berakhir. Gerhana ini mungkin juga tidak tersadari oleh masyarakat Madinah saat itu.

8. Gerhana Matahari 27 Januari 632.
Inilah gerhana dimana Rasulullah SAW diriwayatkan melakukan salat berjamaah. Tanggal 27 Januari 632 bertepatan dengan 25 atau 26 Syawwal tahun ke-10 Hijriyah. Saat itu jalur gerhana melewati sejumlah negara di antaranya, Afrika, Arab Selatan, India, dan Asia Tengah.

Wallahu A'lam Bishshawab
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1332 seconds (0.1#10.140)