Adab-adab Muslim Terhadap Lingkungan
A
A
A
Al-Habib Geys bin Abdurrahman Assegaf (Alumnus Universitas Al-Azhar, Mesir) menyampaikan nasihat indah yang jarang dibahas di majelis taklim atau pengajian. Beliau mengulas tentang bagaimana adab muslim merawat bumi dan menata hati.
Habib Geys menyampaikan salah satu kalam Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an:
"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS. Ar-Rum: 41)
Dalam ayat di atas, Allah Ta'ala menegaskan bahwa kerusakan yang terjadi di bumi banyak disebabkan karena tangan manusia.
"Islam itu dunya wal akhirah (dunia dan akhirat). Bukan hanya terkait akhirat saja, tetapi Islam juga memberikan petunjuk perihal dunia. Karena itu menjaga dan merawat lingkungan merupakan bentuk syukur terhadap nikmat Allah Ta'ala," kata Habib Geys.
Dalam memahami hubungan antara manusia dan makhluk hidup, ada 2 pokok penting yang harus diketahui yaitu :
1. Istifadah, yaitu mengambil manfaat.
2. Al-Muhadadzah, yaitu menjaga dan melestarikan.
Allah Ta'ala telah menjadikan manusia sebagai pembawa amanah dan wakil Allah dalam menjaga lingkungan dan melestarikan alam. Di dalam keadaan berperang sekalipun, Islam melarang untuk memotong pohon dan merusak tumbuhan. Hal ini menunjukkan betapa Islam sangat menjaga kelestarian lingkungan.
"Bukan hanya muamalah (hubungan) kita terhadap Allah saja yang harus bagus, tetapi juga kepada makhluk-Nya," terangnya.
Alam semesta itu seluruhnya bertasbih kepada Allah sebagaimana firman-Nya: "Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya Bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan." (QS. An-Nur: 41)
Asas-asas Islam Terhadap Lingkungan
Hubungan asasi timbal balik antara manusia dan Alam dilandasi keyakinan bahwa kerusakan akan membahayakan keselamatan dunia dan seisinya. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) mengajrkan prinsip-prinsip dalam melestarikan lingkungan berupa larangan melakukan perusakan di atas muka bumi, di antaranya :
1. Menjaga kebersihan lingkungan.
2. Melarang pencemaran lingkungan.
3. Menganjurkan manusia untuk menghidupkan lahan mati dan menanaminya dengan pepohonan.
4. Mensterilkan jalan dari bahaya.
5. Melarang duduk-duduk di pinggir jalan.
6. Melarang mengebiri hewan.
7. Mengajarkan hemat energi dan air (seperti hemat air ketika berwudhu atau mandi).
"Banyak ulama dan guru kita yang mengajak untuk menjaga lingkungan. Kita harus mendukung itu dan ikut mengampanyekannya di sosial media," ajak Dai muda itu.
Merawat bumi dimulai dari diri sendiri, lalu dapat diperluas dengan mengajak keluarga, tetangga, teman serta komunitas. Semoga kita semua bisa menjaga lingkungan dari segala kerusakan.
Habib Geys menyampaikan salah satu kalam Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an:
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS. Ar-Rum: 41)
Dalam ayat di atas, Allah Ta'ala menegaskan bahwa kerusakan yang terjadi di bumi banyak disebabkan karena tangan manusia.
"Islam itu dunya wal akhirah (dunia dan akhirat). Bukan hanya terkait akhirat saja, tetapi Islam juga memberikan petunjuk perihal dunia. Karena itu menjaga dan merawat lingkungan merupakan bentuk syukur terhadap nikmat Allah Ta'ala," kata Habib Geys.
Dalam memahami hubungan antara manusia dan makhluk hidup, ada 2 pokok penting yang harus diketahui yaitu :
1. Istifadah, yaitu mengambil manfaat.
2. Al-Muhadadzah, yaitu menjaga dan melestarikan.
Allah Ta'ala telah menjadikan manusia sebagai pembawa amanah dan wakil Allah dalam menjaga lingkungan dan melestarikan alam. Di dalam keadaan berperang sekalipun, Islam melarang untuk memotong pohon dan merusak tumbuhan. Hal ini menunjukkan betapa Islam sangat menjaga kelestarian lingkungan.
"Bukan hanya muamalah (hubungan) kita terhadap Allah saja yang harus bagus, tetapi juga kepada makhluk-Nya," terangnya.
Alam semesta itu seluruhnya bertasbih kepada Allah sebagaimana firman-Nya: "Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya Bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan." (QS. An-Nur: 41)
Asas-asas Islam Terhadap Lingkungan
Hubungan asasi timbal balik antara manusia dan Alam dilandasi keyakinan bahwa kerusakan akan membahayakan keselamatan dunia dan seisinya. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) mengajrkan prinsip-prinsip dalam melestarikan lingkungan berupa larangan melakukan perusakan di atas muka bumi, di antaranya :
1. Menjaga kebersihan lingkungan.
2. Melarang pencemaran lingkungan.
3. Menganjurkan manusia untuk menghidupkan lahan mati dan menanaminya dengan pepohonan.
4. Mensterilkan jalan dari bahaya.
5. Melarang duduk-duduk di pinggir jalan.
6. Melarang mengebiri hewan.
7. Mengajarkan hemat energi dan air (seperti hemat air ketika berwudhu atau mandi).
"Banyak ulama dan guru kita yang mengajak untuk menjaga lingkungan. Kita harus mendukung itu dan ikut mengampanyekannya di sosial media," ajak Dai muda itu.
Merawat bumi dimulai dari diri sendiri, lalu dapat diperluas dengan mengajak keluarga, tetangga, teman serta komunitas. Semoga kita semua bisa menjaga lingkungan dari segala kerusakan.
(rhs)