Habib Ali Assegaf Tebet Kedatangan Tamu Istimewa dari Yaman, Ini Pesannya

Senin, 10 Februari 2020 - 10:01 WIB
Habib Ali Assegaf Tebet Kedatangan Tamu Istimewa dari Yaman, Ini Pesannya
Habib Ali Assegaf Tebet Kedatangan Tamu Istimewa dari Yaman, Ini Pesannya
A A A
Pengajian rutin Sabtu sore Majelis Ta'lim Al-Afaf pimpinan Sayyidil Walid Al-Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf kedatangan tamu istimewa dari Yaman, (8/2/2020). Sosok istimewa ini adalah DR Abdullah bin Abdurrahman Asseqaf, seorang ulama yang juga pengajar Ilmu Ushul Fiqh di Jami'ah Al-Ahqaf Yaman.

Ketika selesai pembacaan wirid dan maulid, Habib Ali Assegaf mempersilakan Syeikh Abdullah Assegaf memberi nasihat di hadapan seratusan jamaah yang memadati beranda rumah beliau di Tebet Utara, Jakarta Selatan. Syeikh Abdullah Assegaf mengingatkan umat Islam agar senantiasa berzikir mengingat Allah Ta'ala.

Kata Beliau, setiap rumah akan dipenuhi setan apabila di dalamnya tidak ada zikir (mengingat Allah). Dalam sebuah hadis Nabi disebutkan bahwa setiap hati anak manusia disertai kehadiran setan (jin). Dia akan muncul menghilang dan menjauh, begitu pula rumah yang di dalamnya tidak ada zikir maka rumah itu akan menjadi tempat setan bersenang-senang.

Apabia orang yang tinggal di rumah tersebut sering mengingat Allah, senantiasa berzikir maka Allah akan turunkan ke dalam rumah itu ketenangan dan kebahagiaan. Dalam hadis disebutkan barangsiapa yang menyebut nama Allah maka Allah akan melimpahkan rahmat dan anugerah kepadanya. Bahkan kelompok yang berkumpul mengingat Allah Ta'ala, mereka semua akan mendapat ampunan dan rahmat, meskipun ada salah seorang yang datang bukan tujuannya untuk berzikir.

"Pentingnya saya wasiatkan kepada semua jamaah hendaknya berdoa kepada Allah minta bimbingan agar dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang berzikir. Karena doa adalah senjatanya kaum mukmin," kata Syeikh Abdullah Assegaf.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) mengajarkan umatnya setiap selesai salat agar membaca doa: "Allahumma a'inni ala dzikrika wa syukrika wa husni ibadatika" (Ya Allah, tolonglah aku agar senantiasa berzikir, bersyukur dan beribadah yang baik pada-Mu).

Syeikh Abdullah Assegaf mengemukakan, ada dua waktu dimana doa-doa diijabah oleh Allah Ta'ala. Waktu pertama yaitu di tengah malam dan yang kedua setelah selesai salat fardhu. Kedua waktu ini jangan sampai dilupakan apalagi diabaikan karena Allah memberikan pertolongan bagi mereka yang menghidupkan waktu-waktu dengan berzikir dan berdoa kepada-Nya.

"Rasulullah mengajarkan kepada kita agar berdoa dengan keyakian penuh bahwa doa-doa itu dikabulkan oleh Allah. Maka jangan sampai enggan berdoa," kata Syeikh Abdullah Assegaf.

Malas berdoa dan merasa jauh dari Allah adalah penyakit yang banyak menjangkiti umat Islam. Padahal Nabi SAW memerintahkan agar umatnya terus berdoa. Beliau juga bersabda, doa orang tua kepada anaknya bagaikan doa Nabi kepada umatnya, pasti dikabulkan oleh Allah Ta'ala.

Begitu juga doa seorang muslim kepada saudaranya dalam keadaan dia tidak tahu, akan dikabulkan Allah Ta'ala. Siapa yang bersungguh-sungguh berdoa untuk saudaranya maka Allah Ta'ala tidak akan menyia-nyiakan doa-doa tersebut.

Bahkan barangsiapa berdoa agar diwafatkan dalam keadaan mati syahid maka pada Hari Kiamat akan dibangkitkan bersama para Syuhada meskipun dia meninggal di atas kasurnya. Dalam sebuah Hadis Qudsi Allah berfirman: "Aku berada pada sangkaan hamba-Ku kepadaku, maka perbaguslah prasangka kalian kepada Allah Ta'ala".

Zikir Paling Utama Adalah Salat 5 Waktu

Ketahuilah bahwa zikir yang paling utama adalah salat 5 waktu. Allah Ta'ala berfirman:
إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي
"Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku." (Surat Thaha:14)

Penyebab seseorang bermaksiat kepada Allah, itu karena lupa mengingat Allah Ta'ala. Dalam ayat lain Allah berfirman:
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
"Bacalah Al-Qur'an yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan ketahuilah mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al-Ankabut: 45)

"Dalam sebuah hadis disebutkan, ada seorang sahabat yang mengadukan seorang anak yang mencuri kepada Nabi. Ditanya oleh Nabi apakah ia salat? Lalu dijawab, iya dia masih salat. Nabi kemudia berkata, "sesungguhnya salatnya akan membuat dia tidak mencuri". Apabila ada orang yang salat tetapi masih melakukan maksiat, berarti dia tidak melaksanakan salatnya sesuai rukun dan syaratnya.

"Karena itu marilah kita selalu mengingat kepada Allah dan mendoakan diri kita dan saudara-saudara kita untuk senantiasa mengingat kepadanya. Jangan sampai kita meninggalkan salat lima waktu," demikian pesan Syeikh Abdullah Assegaf.

Sayyidil Walid Al-Habib Ali Assegaf mengatakan apa yang disampaikan oleh Syeikh Abdullah Assegaf itu merupakan nasihat mulia. Kehadirannya diharapkan membawa berkah bagi jamaah yang hadir. "Kita mengucapkan jazaakumullah khairan dan terima kasih yang banyak untuk beliau yang telah menyampaikan ilmu dan nasihat yang banyak. Semoga ini membawa berkah untuk kita semua," kata Habib Ali Assegaf.

Usai ceramah, pengajian rutin Majelis Al-Afaf tersebut ditutup dengan doa yang dipimpin Sayyidil Walid dan kemudian dilanjutkan Salat Maghrib berjamaah. Selain Syeikh Abdullah, hadir juga Ustaz Miftah el-Banjari (pakar ilmu linguistik Arab dan tafsir Al-Qur'an lulusan Kairo) dan asatiz lainnya.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3613 seconds (0.1#10.140)