Pakar Ilmu Linguistik Arab dan Tafsir Al-Qur'an,
Pensyarah Kitab Dalail Khairat
Jumat 15 Januari 2021 Pukul 18.00 Wita, saya mendengar kabar mengejutkan tentang berita duka wafatnya seorang ulama kharismatik Jakarta, sesepuh para Habaib se-Jakarta, Ad-dai ilallah, seorang habib yang dicintai dan disayangi umat. Beliau merupakan guru kami, seorang sosok ayah sekaligus seorang sahabat.
Sayyidil Walid Al-Habib Ali bin Abdurrahman bin Abdul Qadir Asseqaf merupakan putra dari seorang wali mastur Allahyarham Al-Habib Abdurrahman Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Innalillaah! Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf Tebet Wafat
Baca Juga:
Oleh orang-orang terdekat Sayyidil Walid saya diperkenalkan dan diterima baik di lingkungan murid-murid dekat beliau. Meskipun tidak lama, pengalaman saya menjadi bagian orang-orang yang dekat dengan Sayyidil Walid sangatlah berkesan.
Saya sering diajak makan di rumah beliau, berbicara dekat berdua dengan Walid. Bahkan saya sangat akrab dengan putra-putra beliau, khususnya Habib Ahmad dan Habib Muhammad bin Habib Ali bin Abdurrahman Asseqaf.
Sewaktu di Jakarta, saya sering menemani dan menjadi asisten Habib Muhammad berdakwah menghadiri undangan Maulid Nabi di berbagai tempat di luar kota Jakarta, kawasan Tanggerang hingga Bogor.
Sesekali saya diminta juga untuk menyampaikan tausiyah bergantian dengan Habib Muhammad, meskipun saya enggan dan sering dipaksa. Saya lebih senang menemani duduk saja jika menghadiri undangan tersebut yang sejatinya undangan itu juga dalam rangka mewakili undangan untuk Sayyidil Walid.
Berhubung Sayyidil Walid sudah uzur, maka Habib Muhammad lah yang sering menggantikan undangan tersebut. Dan Habib Muhammad pun juga sering meminta saya untuk menemani menghadiri berbagai peringatan maulid setiap malam.