Kisah Nabi Yusuf, Cerita Terindah dalam Al-Qur'an (3)
A
A
A
Dalam kajian sebelumnya, ulama Mesir yang bermukim di Jakarta, Syeikh Ahmad Al-Mishri telah menceritakan kisah Nabi Yusuf 'alaihis salam (AS) masuk penjara bersama dua anak muda. Yang pertama mimpi memeras anggur, yang kedua bermimpi membawa roti di atas kepala dan salah satu di antaranya meninggal dunia. [Baca Juga: Kisah Nabi Yusuf, Cerita Terindah dalam Al-Qur'an (2)]
Dalam kajian Malam Jumat (20/2/2020) di Srengseng Jakarta Barat kemarin, Syeikh Ahmad kembali melanjutkan kisah Nabi Yusuf yang merupakan kisah terindah dalam Al-Qur'an . Beberapa hari kemudian tafsir mimpi yang dijelaskan Nabi Yusuf itu terbukti kebenarannya.
Ketika Nabi Yusuf tahu ada yang selamat di antara kedua anak muda itu, maka dia berpesan agar memberitahukan keadaannya kepada sang Raja. Namun, setan membuatnya lupa menyampaikan pesan itu. Walhasil, Nabi Yusuf pun semakin lama di penjara.
Ketika setan membuat tipu daya, Allah Ta'ala menunjukkan kuasa-Nya. Tiba-tiba sang Raja bermimpi. Adapun mimpi raja itu adalah ia melihat 7 ekor sapi yang gemuk dimakan oleh 7 ekor sapi yang kurus.
"Biasanya yang dimakan yang kurus, tapi ini sebaliknya. Raja terkejut dengan mimpinya itu sehingga ia meminta ahli tafsir menerangkannya. Namun semua ahli tafsir di Mesir tidak ada yang mampu menafsirkannya," terang Syeikh Ahmad.
Ketika itu anak muda yang bebas dari penjara itu ingat kepada Nabi Yusuf yang ahli dalam tafsir mimpi. Lalu dia berkata kepada raja dan meminta izin bertemu Nabi Yusuf. Kemudian dia menceritakan mimpi raja itu kepada Nabi Yusuf.
Nabi Yusuf menerangkan arti mimpi itu. "Kamu harus bercocok tanam 7 tahun berturut-turut sebagaimana biasa, kemudian apa yang ada ditangkainya diamkan. Kemudian Nabi Yusuf menjelaskan setelah itu akan datang 7 tahun yang akan menghabiskan tanamanmu. Kalau kalian simpan gandum itu di tangkainya tidak akan rusak, akan terus mengalir dan itu akan bisa dipakai melewati 7 tahun berikutnya." demikian Nabi Yusuf menafsirkan mimpi sang Raja.
Beliau memberi tahu bagaimana cara mengatasi kesulitan (paceklik) di Mesir. Akhirnya Nabi Yusuf dibebaskan oleh sang Raja. Ketika utusan datang, Beliau tidak mau keluar. Nabi Yusuf ingin bebas dari penjara dengan terhormat.
Kemudian Nabi Yusuf meminta agar perempuan-perempuan yang pernah memotong tangannya dipanggil termasuk istri Raja (Zulaikha). Lalu perempuan-perempuan itu mengakui bahwa Nabi Yusuf tidak bersalah dan istri Al-Azis juga mengakuinya. Nabi Yusuf akhirnya keluar dengan terhormat dan diangkat sebagai pejabat tinggi di Mesir. Beliau meminta dijadikan bendahara Negara karena beliau adalah orang yang ahli dalam menjaga perbendaharaan.
"Muncul pertanyaan, kok Nabi Yusuf meminta jadi pejabat? Ketahuilah beliau adalah Nabi yang mendapat wahyu, dan beliau dimampukan Allah untuk mengemban urusan itu," jelas Syeikh Ahmad.
Di saat Nabi Yusuf menjadi pejabat terhormat, datanglah saudara-saudaranya yang pernah menzalimi Beliau. Mereka datang ke Mesir untuk membeli gandum karena di kampung halamannya di Kan'an Palestina, Syam sedang terjadi paceklik. Nabi Yusuf mengenal mereka, tetapi saudara-saudaranya tidak seorang pun mengenal beliau.
Ketika datang ke kerajaan, mereka memperkenalkan diri bahwa mereka adalah anak-anak dari Nabi Ya'qub. Mereka mengatakan punya dua saudara, satu hilang saat kecil (Nabi Yusuf), yang satu lagi tinggal bersama ayahnya (Bunyamin). Kata Nabi Yusuf, jika kalian ingin gandum, bawalah saudara kalian yang tinggal bersama ayah kalian ke sini.
Setelah itu mereka pulang, kemudian melapor kepada sang ayah Nabi Ya'qub dan berharap Bunyamin diserahkan kepada Bendahara Mesir agar diberikan gandum. Nabi Ya'qub yang saat itu buta karena kesedihan bertahun-tahun kehilangan Nabi Yusuf, putra kesayangannya.
Akhirnya Nabi Ya'qub berpikir bahwa ini adalah takdir Allah. Dia berpesan agar anak-anaknya menjaga Bunyamin jangan sampai hilang lagi. Ketika mereka datang membawa Bunyamin, Nabi Yusuf meminta Bunyamin duduk di sebelahnya dan berkata. "Jangan takut dengan mereka, saya ini saudaramu," kata Nabi Yusuf.
Kemudian Nabi Yusuf memerintahkan untuk menggambil gelas dari emas. Ternyata barang berharga itu ada di karung milik Bunyamin. Inilah siasat Nabi Yusuf agar Bunyamin tetap bersamanya.
"Kata saudara Nabi Yusuf, kami ke sini bukan untuk mencuri. Kalau tidak percaya periksa saja dan kalau ada tangkap dan jadikan pelayan. Strategi Nabi Yusuf pun berhasil. Saudaranya minta ditukar, tapi Nabi Yusuf menolaknya," jelas Syeikh Ahmad.
Mereka meminta tolong kepada Nabi Yusuf agar Bunyamin dikembalikan. Namun, Nabi Yusuf menolak permintaan saudara-daudaranya itu. Di saat itulah Nabi Yusuf memberi tahu kepada saudara-saudaranya bahwa dirinya adalah saudara yang mereka buang di waktu kecil.
Pertemuan yang Indah
Betapa terkejutnya mereka mendengar pengakuan Nabi Yusuf itu. Akhirnya mereka meminta maaf kepada Nabi Yusuf dan beliau pun memaafkan tanpa ada rasa dendam.
"Kalau kita punya masalah dengan saudara kandung pasti disimpan dan gak dimaafkan. Bayangkan Nabi Yusuf disakiti dan dibuang ke sumur tapi Beliau tetap berlapang dada. Persis seperti Nabi Muhammad SAW ketika menaklukkan Mekkah, beliau memaafkan semua kaum Quraisy yang memusuhinya," terang Syeikh Ahmad.
Setelah itu Nabi Yusuf meminta saudara-saudaranya pulang ke Kan'an Palestina, untuk membawa ayahnya Nabi Ya'qub. Nabi Yusuf menitipkan gamisnya dan berpesan agar ayahnya menguspkan gamis itu ke wajahnya sehingga bisa melihat.
Ketika tiba di Kan'an, Nabi Ya'qub langsung memegang gamis itu dan menciumnya. Nabi Ya'kub mengaku sangat mengenal pakaian itu. Setelah mencium gamis Nabi Yusuf , Nabi Ya'qub pun akhirnya bisa melihat dengan izin Allah.
Kondisi kesehatan Nabi Ya'qub seketika sehat dan kembali bugar. Dia bersama keluarganya pun berangkat ke Mesir untuk bertemu anak tercinta yang dirindukannya selama bertahun-tahun. Mereka datang dengan 70 kendaraan.
Nabi Yusuf menyiapkan jamuan istimewa untuk menyambut sang ayah dan saudara-saudaranya itu. Ketika tiba di Mesir, semua saudaranya bersujud kepada Nabi Yusuf. Sujud dalam hal ini bukan untuk ibadah, tetapi untuk penghormatan. Kata Nabi Yusuf di depan ayah dan saudara-saudaranya. "Inilah tafsir mimpi saya dulu yang menjadi kenyataan".
Dikisahkan Nabi Yusuf berpisah dengan ayahnya selama 22 tahun. Beliau bersama ayahnya di Mesir selama 17 tahun. Beliau hidup 110 tahun dan wafat di Mesir. Beliau berwasiat agar dimakamkan di Baitul Maqdis Palestina di sebelah kakeknya.
Pelajaran dari Kisah Nabi Yusuf:
1. Kebaikan orang tua akan bermanfaat bagi anak.
2. Nabi itu keturunan.
3. Orang yang sabar akan mendapat pertolongan Allah Ta'ala.
4. Orang mukmin tidak dengki.
5. Harus melawan seean.
6. Menceritakan nikmat boleh asal tidak berlebihan.
7. Menahan nikmat itu bagus.
8. Tetap berdakwah meski di penjara.
Nabi Yusuf adalah satu-satunya Nabi yang kisahnya diceritakan di dalam satu surat dan dinamakan dengan Surah Yusuf, surah ke-12 terdiri dari 111 ayat.
Barang siapa yang bermimpi Nabi Yusuf maka orang tersebut akan mendapat kedudukan terhormat. Kemudian menandakan saat itu harga naik dan bala penyakit. Disebutkan juga barang siapa mimpi Nabi Yusuf akan dihilangkan dari kesedihan dan disembuhkan dari segala penyakit.
Wallahu A'lam Bish-Showab
Dalam kajian Malam Jumat (20/2/2020) di Srengseng Jakarta Barat kemarin, Syeikh Ahmad kembali melanjutkan kisah Nabi Yusuf yang merupakan kisah terindah dalam Al-Qur'an . Beberapa hari kemudian tafsir mimpi yang dijelaskan Nabi Yusuf itu terbukti kebenarannya.
Ketika Nabi Yusuf tahu ada yang selamat di antara kedua anak muda itu, maka dia berpesan agar memberitahukan keadaannya kepada sang Raja. Namun, setan membuatnya lupa menyampaikan pesan itu. Walhasil, Nabi Yusuf pun semakin lama di penjara.
Ketika setan membuat tipu daya, Allah Ta'ala menunjukkan kuasa-Nya. Tiba-tiba sang Raja bermimpi. Adapun mimpi raja itu adalah ia melihat 7 ekor sapi yang gemuk dimakan oleh 7 ekor sapi yang kurus.
"Biasanya yang dimakan yang kurus, tapi ini sebaliknya. Raja terkejut dengan mimpinya itu sehingga ia meminta ahli tafsir menerangkannya. Namun semua ahli tafsir di Mesir tidak ada yang mampu menafsirkannya," terang Syeikh Ahmad.
Ketika itu anak muda yang bebas dari penjara itu ingat kepada Nabi Yusuf yang ahli dalam tafsir mimpi. Lalu dia berkata kepada raja dan meminta izin bertemu Nabi Yusuf. Kemudian dia menceritakan mimpi raja itu kepada Nabi Yusuf.
Nabi Yusuf menerangkan arti mimpi itu. "Kamu harus bercocok tanam 7 tahun berturut-turut sebagaimana biasa, kemudian apa yang ada ditangkainya diamkan. Kemudian Nabi Yusuf menjelaskan setelah itu akan datang 7 tahun yang akan menghabiskan tanamanmu. Kalau kalian simpan gandum itu di tangkainya tidak akan rusak, akan terus mengalir dan itu akan bisa dipakai melewati 7 tahun berikutnya." demikian Nabi Yusuf menafsirkan mimpi sang Raja.
Beliau memberi tahu bagaimana cara mengatasi kesulitan (paceklik) di Mesir. Akhirnya Nabi Yusuf dibebaskan oleh sang Raja. Ketika utusan datang, Beliau tidak mau keluar. Nabi Yusuf ingin bebas dari penjara dengan terhormat.
Kemudian Nabi Yusuf meminta agar perempuan-perempuan yang pernah memotong tangannya dipanggil termasuk istri Raja (Zulaikha). Lalu perempuan-perempuan itu mengakui bahwa Nabi Yusuf tidak bersalah dan istri Al-Azis juga mengakuinya. Nabi Yusuf akhirnya keluar dengan terhormat dan diangkat sebagai pejabat tinggi di Mesir. Beliau meminta dijadikan bendahara Negara karena beliau adalah orang yang ahli dalam menjaga perbendaharaan.
"Muncul pertanyaan, kok Nabi Yusuf meminta jadi pejabat? Ketahuilah beliau adalah Nabi yang mendapat wahyu, dan beliau dimampukan Allah untuk mengemban urusan itu," jelas Syeikh Ahmad.
Di saat Nabi Yusuf menjadi pejabat terhormat, datanglah saudara-saudaranya yang pernah menzalimi Beliau. Mereka datang ke Mesir untuk membeli gandum karena di kampung halamannya di Kan'an Palestina, Syam sedang terjadi paceklik. Nabi Yusuf mengenal mereka, tetapi saudara-saudaranya tidak seorang pun mengenal beliau.
Ketika datang ke kerajaan, mereka memperkenalkan diri bahwa mereka adalah anak-anak dari Nabi Ya'qub. Mereka mengatakan punya dua saudara, satu hilang saat kecil (Nabi Yusuf), yang satu lagi tinggal bersama ayahnya (Bunyamin). Kata Nabi Yusuf, jika kalian ingin gandum, bawalah saudara kalian yang tinggal bersama ayah kalian ke sini.
Setelah itu mereka pulang, kemudian melapor kepada sang ayah Nabi Ya'qub dan berharap Bunyamin diserahkan kepada Bendahara Mesir agar diberikan gandum. Nabi Ya'qub yang saat itu buta karena kesedihan bertahun-tahun kehilangan Nabi Yusuf, putra kesayangannya.
Akhirnya Nabi Ya'qub berpikir bahwa ini adalah takdir Allah. Dia berpesan agar anak-anaknya menjaga Bunyamin jangan sampai hilang lagi. Ketika mereka datang membawa Bunyamin, Nabi Yusuf meminta Bunyamin duduk di sebelahnya dan berkata. "Jangan takut dengan mereka, saya ini saudaramu," kata Nabi Yusuf.
Kemudian Nabi Yusuf memerintahkan untuk menggambil gelas dari emas. Ternyata barang berharga itu ada di karung milik Bunyamin. Inilah siasat Nabi Yusuf agar Bunyamin tetap bersamanya.
"Kata saudara Nabi Yusuf, kami ke sini bukan untuk mencuri. Kalau tidak percaya periksa saja dan kalau ada tangkap dan jadikan pelayan. Strategi Nabi Yusuf pun berhasil. Saudaranya minta ditukar, tapi Nabi Yusuf menolaknya," jelas Syeikh Ahmad.
Mereka meminta tolong kepada Nabi Yusuf agar Bunyamin dikembalikan. Namun, Nabi Yusuf menolak permintaan saudara-daudaranya itu. Di saat itulah Nabi Yusuf memberi tahu kepada saudara-saudaranya bahwa dirinya adalah saudara yang mereka buang di waktu kecil.
Pertemuan yang Indah
Betapa terkejutnya mereka mendengar pengakuan Nabi Yusuf itu. Akhirnya mereka meminta maaf kepada Nabi Yusuf dan beliau pun memaafkan tanpa ada rasa dendam.
"Kalau kita punya masalah dengan saudara kandung pasti disimpan dan gak dimaafkan. Bayangkan Nabi Yusuf disakiti dan dibuang ke sumur tapi Beliau tetap berlapang dada. Persis seperti Nabi Muhammad SAW ketika menaklukkan Mekkah, beliau memaafkan semua kaum Quraisy yang memusuhinya," terang Syeikh Ahmad.
Setelah itu Nabi Yusuf meminta saudara-saudaranya pulang ke Kan'an Palestina, untuk membawa ayahnya Nabi Ya'qub. Nabi Yusuf menitipkan gamisnya dan berpesan agar ayahnya menguspkan gamis itu ke wajahnya sehingga bisa melihat.
Ketika tiba di Kan'an, Nabi Ya'qub langsung memegang gamis itu dan menciumnya. Nabi Ya'kub mengaku sangat mengenal pakaian itu. Setelah mencium gamis Nabi Yusuf , Nabi Ya'qub pun akhirnya bisa melihat dengan izin Allah.
Kondisi kesehatan Nabi Ya'qub seketika sehat dan kembali bugar. Dia bersama keluarganya pun berangkat ke Mesir untuk bertemu anak tercinta yang dirindukannya selama bertahun-tahun. Mereka datang dengan 70 kendaraan.
Nabi Yusuf menyiapkan jamuan istimewa untuk menyambut sang ayah dan saudara-saudaranya itu. Ketika tiba di Mesir, semua saudaranya bersujud kepada Nabi Yusuf. Sujud dalam hal ini bukan untuk ibadah, tetapi untuk penghormatan. Kata Nabi Yusuf di depan ayah dan saudara-saudaranya. "Inilah tafsir mimpi saya dulu yang menjadi kenyataan".
Dikisahkan Nabi Yusuf berpisah dengan ayahnya selama 22 tahun. Beliau bersama ayahnya di Mesir selama 17 tahun. Beliau hidup 110 tahun dan wafat di Mesir. Beliau berwasiat agar dimakamkan di Baitul Maqdis Palestina di sebelah kakeknya.
Pelajaran dari Kisah Nabi Yusuf:
1. Kebaikan orang tua akan bermanfaat bagi anak.
2. Nabi itu keturunan.
3. Orang yang sabar akan mendapat pertolongan Allah Ta'ala.
4. Orang mukmin tidak dengki.
5. Harus melawan seean.
6. Menceritakan nikmat boleh asal tidak berlebihan.
7. Menahan nikmat itu bagus.
8. Tetap berdakwah meski di penjara.
Nabi Yusuf adalah satu-satunya Nabi yang kisahnya diceritakan di dalam satu surat dan dinamakan dengan Surah Yusuf, surah ke-12 terdiri dari 111 ayat.
Barang siapa yang bermimpi Nabi Yusuf maka orang tersebut akan mendapat kedudukan terhormat. Kemudian menandakan saat itu harga naik dan bala penyakit. Disebutkan juga barang siapa mimpi Nabi Yusuf akan dihilangkan dari kesedihan dan disembuhkan dari segala penyakit.
Wallahu A'lam Bish-Showab
(rhs)