Kenapa Fathimah Tak Pernah Meriwayatkan Hadis? Ternyata Ini Sebabnya
A
A
A
Sayyidah Fathimah Az-Zahra radhiyallahu 'anha (Rha) adalah orang yang paling dekat dengan Nabi Muhammad shallalallahu 'alaihi wa sallam (SAW). Namun, putri tercinta Rasulullah SAW ini tidak pernah meriwayatkan Hadis Nabi. Sementara sang suami Ali bin Abi Thalib RA banyak meriwayatkan hadis. Apa sebab?
Menurut dai yang juga Direktur Rumah Fiqih Indonesia Ustaz Ahmad Sarwat , kedekatan seseorang dengan Rasulullah SAW tidak ada kaitannya dengan jumlah hadis yang mereka riwayatkan. Bukankah kita jarang mendengar hadis yang diriwayatkan Abu Bakar Ash-Shiddiq? Demikian juga dengan riwayat Umar dan Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhum?
Dengan alasan yang hampir mirip, hal sama juga terjadi pada diri putri tercinta Rasulullah, Fatimah radhiyallahu 'anha. Meski tergbilang sangat dekat, tidak lantas punya banyak Hadis Nabi yang diriwayatkan.
Untuk diketahui, hakikat meriwayatkan hadis baru bisa diajarkan manakala Nabi SAW sudah wafat. Kalau Nabi masih hidup, maka yang mengajarkannya tentu Rasulullah SAW. Penyebab sahabat tidak banyak mengajarkan hadis karena mereka dibebani kesibukan yang menjadi tanggung jawabnya. Bisa juga karena usianya tidak panjang.
Ahlul bait dan sahabat yang wafat ketika Nabi SAW menghadap Ilahi, salah satunya Fatimah Az-Zahra yang wafat hanya berselang beberapa bulan setelah wafatnya Rasulullah. Tentu saja beliau tidak sempat banyak meriwayatkan hadis. Beliau hidup tidak lama setelah Nabi wafat.
Para sejarawan menyebutkan puteri Nabi wafat hanya berselang 5 bulan dari Rasulullah. Inilah yang menyebabkan umat Islam saat ini jarang menerima hadis yang diriwayatkan oleh Fathimah. Keadaan Fatimah ini berbeda dengan keadaan istri Rasulullah SAW, Aisyah radhiyallahu 'anha. Beliau hidup hingga tahun 57, atau 58 atau 59 Hijriyah.
Beliau pun menjadi rujukan hal-hal terkait kehidupan rumah tangga Nabi. Dan beliau juga banyak meriwayatkan hadis yang bersifat teknis sebagaimana halnya sahabat Abu Hurairah RA.
Selain Fathimah, Sahabat terdekat Nabi yaitu Abu Bakar radhiallahu anhu (RA) juga jarang meriwayatkan hadis. Padahal, Abu Bakar adalah manusia yang paling mengerti tentang diri Rasululllah SAW, dibanding semua orang. Lalu mengapa Abu Bakar jarang meriwayatkan hadis?
Jawabannya sederhana, karena jarak kewafatan antara Nabi tidak terlalu lama. Abu Bakar wafat berselang 2 tahun setelah Rasulullah SAW wafat. Sementara dalam waktu dua tahun itu, Abu Bakar disibukkan dengan berbagai macam persoalan di internal umat Islam. Maka wajar saja jika beliau tak sempat mengajarkan hadis.
Keseharian Abu Bakar pascawafatnya Rasulullah SAW adalah hari-hari tersibuk. Beliau adalah khalifah, di mana beliau punya kewajiban meneruskan memimpin dunia Islam, yang sedang mengalami berbagai tekanan dari dalam maupun dari luar. Inilah jawaban kenapa kita jarang menerima hadis dari Fathimah maupun Abu Bakar.
Wallahu A'lam Bish Showab
Menurut dai yang juga Direktur Rumah Fiqih Indonesia Ustaz Ahmad Sarwat , kedekatan seseorang dengan Rasulullah SAW tidak ada kaitannya dengan jumlah hadis yang mereka riwayatkan. Bukankah kita jarang mendengar hadis yang diriwayatkan Abu Bakar Ash-Shiddiq? Demikian juga dengan riwayat Umar dan Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhum?
Dengan alasan yang hampir mirip, hal sama juga terjadi pada diri putri tercinta Rasulullah, Fatimah radhiyallahu 'anha. Meski tergbilang sangat dekat, tidak lantas punya banyak Hadis Nabi yang diriwayatkan.
Untuk diketahui, hakikat meriwayatkan hadis baru bisa diajarkan manakala Nabi SAW sudah wafat. Kalau Nabi masih hidup, maka yang mengajarkannya tentu Rasulullah SAW. Penyebab sahabat tidak banyak mengajarkan hadis karena mereka dibebani kesibukan yang menjadi tanggung jawabnya. Bisa juga karena usianya tidak panjang.
Ahlul bait dan sahabat yang wafat ketika Nabi SAW menghadap Ilahi, salah satunya Fatimah Az-Zahra yang wafat hanya berselang beberapa bulan setelah wafatnya Rasulullah. Tentu saja beliau tidak sempat banyak meriwayatkan hadis. Beliau hidup tidak lama setelah Nabi wafat.
Para sejarawan menyebutkan puteri Nabi wafat hanya berselang 5 bulan dari Rasulullah. Inilah yang menyebabkan umat Islam saat ini jarang menerima hadis yang diriwayatkan oleh Fathimah. Keadaan Fatimah ini berbeda dengan keadaan istri Rasulullah SAW, Aisyah radhiyallahu 'anha. Beliau hidup hingga tahun 57, atau 58 atau 59 Hijriyah.
Beliau pun menjadi rujukan hal-hal terkait kehidupan rumah tangga Nabi. Dan beliau juga banyak meriwayatkan hadis yang bersifat teknis sebagaimana halnya sahabat Abu Hurairah RA.
Selain Fathimah, Sahabat terdekat Nabi yaitu Abu Bakar radhiallahu anhu (RA) juga jarang meriwayatkan hadis. Padahal, Abu Bakar adalah manusia yang paling mengerti tentang diri Rasululllah SAW, dibanding semua orang. Lalu mengapa Abu Bakar jarang meriwayatkan hadis?
Jawabannya sederhana, karena jarak kewafatan antara Nabi tidak terlalu lama. Abu Bakar wafat berselang 2 tahun setelah Rasulullah SAW wafat. Sementara dalam waktu dua tahun itu, Abu Bakar disibukkan dengan berbagai macam persoalan di internal umat Islam. Maka wajar saja jika beliau tak sempat mengajarkan hadis.
Keseharian Abu Bakar pascawafatnya Rasulullah SAW adalah hari-hari tersibuk. Beliau adalah khalifah, di mana beliau punya kewajiban meneruskan memimpin dunia Islam, yang sedang mengalami berbagai tekanan dari dalam maupun dari luar. Inilah jawaban kenapa kita jarang menerima hadis dari Fathimah maupun Abu Bakar.
Wallahu A'lam Bish Showab
(rhs)