Inilah Alasan Mengapa Abu Hurairah Lebih Banyak Meriwayatkan Hadis

Jum'at, 13 Maret 2020 - 21:27 WIB
Inilah Alasan Mengapa Abu Hurairah Lebih Banyak Meriwayatkan Hadis
Inilah Alasan Mengapa Abu Hurairah Lebih Banyak Meriwayatkan Hadis
A A A
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu (RA) adalah salah satu di antara sahabat Rasulullah SAW yang paling banyak meriwayatkan hadis. Nama asli beliau Abdrurrahman bin Shakhr Ad-Dausi, namun lebih dikenal dengan kun-yah sebagai Abu Hurairah karena beliau hidup bersama banyak kucing.

Sebagian riwayat menyebut bahwa Abu Hurairah lahir 19 tahun sebelum hijrah Nabi SAW. Namun baru masuk Islam kurang lebih pada tahun ke-7 hijriyah, setelah Perang Khaibar. Masa beliau hidup bersama Rasulullah SAW praktis kurang lebih hanya sekitar 2-3 tahun saja.

Meski terbilang singkat bersama Rasulullah SAW , ternyata Abu Hurairah termasuk orang paling banyak meriwayatkan hadis. Jumlahnya tidak kurang dari 5.374 butir hadis. Muncul pertanyaan, apa yang membuat Abu Hurairah banyak meriwayatkan hadis? Padahal beliau hanya bertemu Nabi SAW selama tiga tahun saja, tetapi meriwayatkan begitu banyak hadits. Berikut penjelasan Pengasuh Rumah Fiqih Indonesia Ustaz Ahmad Sarwat .

Jawabannya sederhana sekali. Di antara faktor kenapa Abu Hurairah termasuk shahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits adalah :

1. Intensitas Kebersamaan dengan Rasulullah SAW.

Abu Hurairah termasuk sahabat yang bergaul dengan Nabi SAW secara intensif. Boleh dibilang 24 jam dalam sehari, kemana beliau SAW berada, di sanalah Abu Hurairah ikut menguntitnya. Cara ini tidak dilakukan oleh semua sahabat, meski mereka tiap hari bertemu dengan Rasulullah SAW. Kita ambil contoh, meski tiap lima waktu salat para sahabat berjumpa dengan Rasulullah SAW, namun begitu salat selesai, tentu mereka pulang ke rumah masing-masing.

Sementara Abu Hurairah tetap bersama Nabi SAW. Beliau tidak punya rumah dan termasuk orang yang tinggalnya memang di masjid Nabawi. Beliau termasuk ahlush-shuffah, tinggal bersama Nabi SAW di Masjid Nabawi, bahkan makan dari apa yang dimakan oleh Nabi SAW. Maka wajar bila intensitas ini berpegaruh pada banyaknya hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah.

2. Tema dan Jenis Hadis.

Kalau kita perhatikan dari tema dan jenis hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah umumnya merupakan hadis-hadis ringan dan masalah keseharian. Katakanlah tentang makanan, pakaian, kebiasaan-kebiasaan Rasulullah SAW, termasuk tentang rumah beliau, keadaan isinya, dapurnya dan seterusnya. Meskipun sederhana, namun kita tidak meremehkan bobot kualitas materinya. Faktor ini tentu banyak sekali ikut berpengaruh pada jumlah kuantitas hadis riwayat Abu Hurairah radhiyallahuanhu.

3. Lamanya Masa Hidup untuk Menyampaikan Hadis.
Disebutkan bahwa Abu Hurairah hidup lama sepeninggal Rasulullah SAW. Beliau tercatat wafat di tahun 57 hijriyah, atau 47 tahun sepeninggal Nabi SAW. Kita tahu bahwa masa sepeninggal beliau SAW itulah masa dimana hadis-hadis itu diajarkan dan disampaikan kepada generasi para tabi'in.

Semakin lama masa hidup sepeninggal Nabi SAW, maka semakin banyak pula hadis yang akan disampaikan. Sebaliknya, semakin singkat masa hidup sepeninggal Nabi SAW, makin sedikit pula hadis yang disampaikan.

4. Profesi.
Meski Umar bin Khattab hidup lebih lama, beliau sendiri seorang Amirul Mukminin, setiap hari sibuk mengurus masyarakat. Sedangkan Abu Hurairah semata-mata hanya mengajar dan mengajar saja setiap hari. Dan yang diajarkannya tidak lain adalah hadits-haditsnabi SAW. Maka otomatis Abu Hurairah lah paling banyak mengajarkan hadis tentang Rasulullah SAW ketimbang Umar yang sibuk dengan urusan negara. Maka faktor profesi para sahabat ikut mempengaruhi dalam menentukan jumlah dan kuantitas hadits.

5. Meriwayatkan dari Sahabat Nabi Juga.
Selain meriwayatkan dari Rasulullah SAW, Abu Hurairah juga meriwayatkan banyak hadis dari sesama sahabat. Abu Hurairah meriwayatkan hadis dari Abu Bakar, Umar, Utsman, Ubai bin Ka’ab, Utsman bin Za’id, Aisyah dan sahabat lainnya. Sementara banyak sahabat yang hanya meriwayatkan hadit dari Rasululah SAW saja. Faktor ini tentu juga ikut perbengaruh atas banyaknya jumlah kuantitas hadits riwayat Abu Hurairah.

6. Banyak yang Mengambil Riwayat dari Abu Hurairah.
Disebutkan bahwa ada begitu banyak orang yang belajar dan mengambil hadits dari beliau. Setidaknya tercatat 800-an orang, baik dari kalangan sahabat ataupun tabiin, yang meriwayatkan hadis darinya. Di antara sahabat yang diriwayatkan adalah Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar, Jabir bin Abdullah, dan Anas bin Malik, sedangkan dari kalangan tabi’in antara lain Sa’id bin al-Musayyab, Ibnu Sirin, Ikrimah, Atha’, Mujahid dan Asy-Sya’bi.

7. Seorang Penghafal Hadis yang Mumpuni.
Selain semua faktor di atas, Abu Hurairah sendiri memang seorang penghafal hadis yang andal. Beliau nyaris sempurna dalam menghafal hadis. Dan anugerah itu tidak banyak dimiliki oleh para sahabat lain. Marwan bin Hakam pernah menguji tingkat hafalan Abu Hurairah terhadap hadits Nabi. Marwan memintanya untuk menyebutkan beberapa hadis, dan sekretaris Marwan mencatatnya. Setahun kemudian, Marwan memanggilnya lagi dan Abu Hurairah pun menyebutkan semua hadits yang pernah ia sampaikan tahun sebelumnya, tanpa tertinggal satu huruf.

Wallahu A'lam Bish Showab
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4012 seconds (0.1#10.140)