7 Tanda Kapal Mulai Karam
A
A
A
Jangan sepelekan konflik rumah tangga karena berbahaya bagi perkembangan anak. Jika ada sinyal rumah tangga akan karam, maka kenalilah tanda-tandanya agar bisa segera memperbaikinya.
Dai yang juga Pakar Parenting Ustaz Bendri Jaisyurrahman menyampaikan tausiyah tentang tanda-tanda rumah tangga bakal karam di Masjid Ash-Shaff Bintaro Jaya Sektor 9, Tangerang Selatan, beberapa waktu lalu. Jika menemukan tanda-tanda rumah tangga mulai karam, maka mintalah pertolongan dan kekuatan kepada Allah. Kemudian, berkonsultasilah kepada orang yang bisa menolong. Jangan sampai ada jiwa yang jadi korban terutama anak-anak.
7 Tanda Rumah Tangga Bakal Karam
1. Mulai Jarang Bersama.
Kebersamaan tanda mawaddah, yaitu cinta yang selalu ingin merasa berdekatan, memeluk, bergandengan tangan, bersentuhan kulit. Mawaddah yang tercabut yaitu tidak ingin ada sentuhan dan kebersamaan. Lebih mencari kesenangan sendiri, egois, terkikis empati, merasa asing dengan pasangan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) sesibuk apapun beliau menyempatkan untuk berduaan dengan istrinya. Misalnya menonton pertunjukkan orang Habasyah, Haji, lomba lari.
2. Mudah Emosi dan Tersulut Jika Berbicara.
Gampang tersinggung karena emosinya negatif, selalu berprasangka buruk terhadap pasangan. Yang netral pun dibalas dengan negatif. Ada yang pada akhirnya pasangan memilih berbohong karena selalu direspons negatif.
3. Hilangnya Rasa Cinta, Tidak Ada Cemburu.
Ini berbeda dengan ego (tidak ingin orang lain memiliki tapi tidak merasa butuh dengan pasangan), tidak peduli. Cemburu ingin diperlakukan sama.
4. Konflik Terus Berulang.
Konflik tidak diselesaikan hanya dilupakan, kantong jiwa kita akhirnya tidak mampu menampung. Bagaimana jika konflik tidak bisa selesai? Apakah lebih baik bercerai? Rumah tangga pasti ada konflik, tapi yang sehat yang terselesaikan dengan baik malah makin saling memahami dan mencintai. Contoh konflik dalam rumah tangga Rasulullaah SAW dengan Sayyidah 'aisyah tapi menjadi sarana meningkatkan kualitas diri.
5. Tidak Ingin Berhubungan Intim.
Lelaki yang sehat akan menghasilkan sperma tiap 3 hari sekali, maka pasti membutuhkan penyaluran pada pasangan. Suami yang lama tidak berhubungan intim terlihat tidak ada hasrat dengan istri kemungkinannya menyalurkan pada perempuan lain (selingkuh atau sudah menikah lagi), atau penyimpangan seksual.
6. Mendambakan Orang lain Dalam Imajinasi. Membandingkan orang lain dengan pasangan, sebagai sosok yang lebih ideal. Akibatnya, menolak pasangan ketika ia sudah memperbaiki diri, tidak mau melihat kebaikan pasangan lagi. Tidak bisa mengapresiasi pasangan. Salah satu cara mencegahnya jangan pernah terima curhatan lawan jenis tentang rumah tangga. Lelaki yang curhat dengan perempuan tidak butuh solusi, hanya mencari sandaran hati. Curhat hanya dengan yang punya kompetensi dan sejenis.
7. Saling Membuka Aib Pasangan di Wilayah Publik.
Masalah menjadi lebih berat karena jadi banyak yang terlibat. Jangan abaikan jika sudah ada tanda, anak juga jiwanya akan menjadi tidak sehat.
Langkah yang diambil ketika muncul tanda-tanda karam:
1. Mengingat kembali bahwa pernikahan adalah perjanjian kokoh seperti janji para Nabi pada Allah ketika mengemban dakwah. Jika suami istri menjaga ikatannya, maka mereka dimuliakan seperti pada Nabi Muhammad SAW. Jika mengkhianati janji, seperti kisah Bani Israil yang hanya ingin ambil enaknya saja dalam risalah Nabi.
2. Mewaspadai dalam konflik pasti ada misi Setan untuk merusak keharmonisan suami istri. Allah Ta'ala berfirman
"Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar." (QS. An-Nisa: 54)
Rusaknya rumah tangga adalah prestasi yang ditarget oleh setan. Setan berharap manusia yang rusak dari keluarga yang rusak. Jangan punya mental penyerang, harus mental berjuang memperbaiki. Perbaiki dengan mendatangi ahli, bukan perbaiki sendiri tanpa ilmunya.
Wallahu A'lam Bishshowab
Dai yang juga Pakar Parenting Ustaz Bendri Jaisyurrahman menyampaikan tausiyah tentang tanda-tanda rumah tangga bakal karam di Masjid Ash-Shaff Bintaro Jaya Sektor 9, Tangerang Selatan, beberapa waktu lalu. Jika menemukan tanda-tanda rumah tangga mulai karam, maka mintalah pertolongan dan kekuatan kepada Allah. Kemudian, berkonsultasilah kepada orang yang bisa menolong. Jangan sampai ada jiwa yang jadi korban terutama anak-anak.
7 Tanda Rumah Tangga Bakal Karam
1. Mulai Jarang Bersama.
Kebersamaan tanda mawaddah, yaitu cinta yang selalu ingin merasa berdekatan, memeluk, bergandengan tangan, bersentuhan kulit. Mawaddah yang tercabut yaitu tidak ingin ada sentuhan dan kebersamaan. Lebih mencari kesenangan sendiri, egois, terkikis empati, merasa asing dengan pasangan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) sesibuk apapun beliau menyempatkan untuk berduaan dengan istrinya. Misalnya menonton pertunjukkan orang Habasyah, Haji, lomba lari.
2. Mudah Emosi dan Tersulut Jika Berbicara.
Gampang tersinggung karena emosinya negatif, selalu berprasangka buruk terhadap pasangan. Yang netral pun dibalas dengan negatif. Ada yang pada akhirnya pasangan memilih berbohong karena selalu direspons negatif.
3. Hilangnya Rasa Cinta, Tidak Ada Cemburu.
Ini berbeda dengan ego (tidak ingin orang lain memiliki tapi tidak merasa butuh dengan pasangan), tidak peduli. Cemburu ingin diperlakukan sama.
4. Konflik Terus Berulang.
Konflik tidak diselesaikan hanya dilupakan, kantong jiwa kita akhirnya tidak mampu menampung. Bagaimana jika konflik tidak bisa selesai? Apakah lebih baik bercerai? Rumah tangga pasti ada konflik, tapi yang sehat yang terselesaikan dengan baik malah makin saling memahami dan mencintai. Contoh konflik dalam rumah tangga Rasulullaah SAW dengan Sayyidah 'aisyah tapi menjadi sarana meningkatkan kualitas diri.
5. Tidak Ingin Berhubungan Intim.
Lelaki yang sehat akan menghasilkan sperma tiap 3 hari sekali, maka pasti membutuhkan penyaluran pada pasangan. Suami yang lama tidak berhubungan intim terlihat tidak ada hasrat dengan istri kemungkinannya menyalurkan pada perempuan lain (selingkuh atau sudah menikah lagi), atau penyimpangan seksual.
6. Mendambakan Orang lain Dalam Imajinasi. Membandingkan orang lain dengan pasangan, sebagai sosok yang lebih ideal. Akibatnya, menolak pasangan ketika ia sudah memperbaiki diri, tidak mau melihat kebaikan pasangan lagi. Tidak bisa mengapresiasi pasangan. Salah satu cara mencegahnya jangan pernah terima curhatan lawan jenis tentang rumah tangga. Lelaki yang curhat dengan perempuan tidak butuh solusi, hanya mencari sandaran hati. Curhat hanya dengan yang punya kompetensi dan sejenis.
7. Saling Membuka Aib Pasangan di Wilayah Publik.
Masalah menjadi lebih berat karena jadi banyak yang terlibat. Jangan abaikan jika sudah ada tanda, anak juga jiwanya akan menjadi tidak sehat.
Langkah yang diambil ketika muncul tanda-tanda karam:
1. Mengingat kembali bahwa pernikahan adalah perjanjian kokoh seperti janji para Nabi pada Allah ketika mengemban dakwah. Jika suami istri menjaga ikatannya, maka mereka dimuliakan seperti pada Nabi Muhammad SAW. Jika mengkhianati janji, seperti kisah Bani Israil yang hanya ingin ambil enaknya saja dalam risalah Nabi.
2. Mewaspadai dalam konflik pasti ada misi Setan untuk merusak keharmonisan suami istri. Allah Ta'ala berfirman
أَمْ يَحْسُدُونَ ٱلنَّاسَ عَلَىٰ مَآ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ ۖ فَقَدْ ءَاتَيْنَآ ءَالَ إِبْرَٰهِيمَ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْحِكْمَةَ وَءَاتَيْنَٰهُم مُّلْكًا عَظِيمًا
"Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar." (QS. An-Nisa: 54)
Rusaknya rumah tangga adalah prestasi yang ditarget oleh setan. Setan berharap manusia yang rusak dari keluarga yang rusak. Jangan punya mental penyerang, harus mental berjuang memperbaiki. Perbaiki dengan mendatangi ahli, bukan perbaiki sendiri tanpa ilmunya.
Wallahu A'lam Bishshowab
(rhs)