Satpol PP Depok incar koordinator gepeng

Satpol PP Depok incar koordinator gepeng
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok Gandara Budiana mengatakan, munculnya gepeng di kawasan Kota Depok makin marak. Beberapa kawasan yang menjadi tempat gelandangan dan pengemis (gepeng) itu mangkal adalah, Jalan Margonda Raya, Jalan Raya Bogor, Jalan Nusantara, Jalan Juanda, dan Arief Rahman Hakim.
Maka itu, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok rutin melakukan razia. Upaya ini semakin ditingkatkan menjelang bulan Ramadan. “Kami sih rutin ya merazia mereka, tetapi makin gencar pada bulan puasa kali ini, karena memang terlihat sudah makin banyak, terutama mereka yang peminta–minta,” ujar Kepala Satpol PP Depok Gandara Budiana di Balaikota Depok, Jumat (20/7/2012).
Dia mengakui Depok menjadi kota tujuan para gepeng terutama dipermudah dengan adanya akses lima stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) yang melintasi Depok. Umumnya, kata dia, mereka yang datang didrop oleh para koordinator gepeng.
Ditambahkan, dalam razia ini pihaknya lebih memfokuskan pada koordinator para gepeng tersebut. "Karena gepeng yang datang umumnya bukan dari Depok, tapi dari Banten, Lampung, dan Jawa Barat, mereka sengaja didrop oleh para koordinator itu, dan mereka dipaksa menyetor uang,” tukasnya.
Sikap tegas yang diambil oleh Satpol PP ini sesuai dengan arahan Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini dengan tegas melarang keberadaan gepeng di kotanya.
Pasalnya, manusia yang mengemis justru hanya menjatuhkan martabat mereka sendiri. “Jadi janganlah menggelandang, janganlah mengemis, harus kerja sama semua pihak untuk memberdayakan diri, semua anggota keluarga harus peduli dengan keluarganya masing-masing, jangan sampai apalagi ada bayi dibopong–bopong dan dipakai untuk menarik kasihan,” tandasnya.
Maka itu, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok rutin melakukan razia. Upaya ini semakin ditingkatkan menjelang bulan Ramadan. “Kami sih rutin ya merazia mereka, tetapi makin gencar pada bulan puasa kali ini, karena memang terlihat sudah makin banyak, terutama mereka yang peminta–minta,” ujar Kepala Satpol PP Depok Gandara Budiana di Balaikota Depok, Jumat (20/7/2012).
Dia mengakui Depok menjadi kota tujuan para gepeng terutama dipermudah dengan adanya akses lima stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) yang melintasi Depok. Umumnya, kata dia, mereka yang datang didrop oleh para koordinator gepeng.
Ditambahkan, dalam razia ini pihaknya lebih memfokuskan pada koordinator para gepeng tersebut. "Karena gepeng yang datang umumnya bukan dari Depok, tapi dari Banten, Lampung, dan Jawa Barat, mereka sengaja didrop oleh para koordinator itu, dan mereka dipaksa menyetor uang,” tukasnya.
Sikap tegas yang diambil oleh Satpol PP ini sesuai dengan arahan Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini dengan tegas melarang keberadaan gepeng di kotanya.
Pasalnya, manusia yang mengemis justru hanya menjatuhkan martabat mereka sendiri. “Jadi janganlah menggelandang, janganlah mengemis, harus kerja sama semua pihak untuk memberdayakan diri, semua anggota keluarga harus peduli dengan keluarganya masing-masing, jangan sampai apalagi ada bayi dibopong–bopong dan dipakai untuk menarik kasihan,” tandasnya.
(kur)