Hilal belum terlihat, Muslim Makassar puasa Rabu
A
A
A
Sindonews.com - Tim rukyatul hilal Sulawesi Selatan yang melakukan pengamatan bulan di Mall GTC Makassar, kemarin belum melihat munculnya hilal.
Ketua Bidang Hisab Rukyat Badan Hisab Rukyat Provinsi Sulawesi Selatan Abbas Padil mengatakan, dari hasil pemantauan tim, hilal terbenam pada pukul 18.03 Waktu Indonesia Tengah (WITA).
Sementara posisi tinggi haqiqi hilal berada pada nol derajat tujuh menit, dan tinggi lihat hilal berada pada nol derajat lima menit. Adapun azimut matahari, dihitung dari utara ke barat berada pada 67 derajat 34 menit, dan azimut bulan 72 derajat 6 menit.
“Dari hasil tersebut diatas, lama hilal di atas ufuk berada pada nol derajat. Sehingga hilal dinyatakan tidak terlihat. Dan kami berijtimak bahwa satu Ramadhan 1434 Hijriah, jatuh pada Rabu 10 Juli 2013,” ungkap Abbas, kepada wartawan, Senin (8/9/2013).
Meski demikian, pihaknya tetap menyilahkan bagi warga Muslim Makassar dan daerah Selatan Makassar yang ingin melakukan puasa pada Selasa 9 Juli hari ini dengan berpegang pada metode inkanur rukyat.
Akan tetapi, untuk daerah Utara Sulsel seperti Luwu Raya, Palopo, Belopa, dan Malili, 1 Ramadan dipastikan jatuh pada Rabu 10 Juli 2013. Sebab, dari pantauan akhir hari ini, posisi bulan di daerah menunjukkan minus nol derajat di bawah ufuk.
Begitu pula dengan daerah ke arah Sulawesi Barat, Tenggara, Utara dan Kawasan Indonesia Timur seperti Papua. “Hasil ini akan kami sampaikan kepada Pusat. Dan tetap menunggu hasil sidang isbat di pusat dimana hasil pantauan seluruh daerah akan dikumpulkan,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Kemenag Sulsel Gazali Suyuti mengatakan, hujan lebat dan mendung yang terjadi di Kota Makassar menyebabkan hilal tidak terlihat. “Jangankan bulan, matahari saja tidak terlihat. Karena itu, kami menunggu sidang isbat dari Jakarta saja,” ungkapnya.
Ketua Bidang Hisab Rukyat Badan Hisab Rukyat Provinsi Sulawesi Selatan Abbas Padil mengatakan, dari hasil pemantauan tim, hilal terbenam pada pukul 18.03 Waktu Indonesia Tengah (WITA).
Sementara posisi tinggi haqiqi hilal berada pada nol derajat tujuh menit, dan tinggi lihat hilal berada pada nol derajat lima menit. Adapun azimut matahari, dihitung dari utara ke barat berada pada 67 derajat 34 menit, dan azimut bulan 72 derajat 6 menit.
“Dari hasil tersebut diatas, lama hilal di atas ufuk berada pada nol derajat. Sehingga hilal dinyatakan tidak terlihat. Dan kami berijtimak bahwa satu Ramadhan 1434 Hijriah, jatuh pada Rabu 10 Juli 2013,” ungkap Abbas, kepada wartawan, Senin (8/9/2013).
Meski demikian, pihaknya tetap menyilahkan bagi warga Muslim Makassar dan daerah Selatan Makassar yang ingin melakukan puasa pada Selasa 9 Juli hari ini dengan berpegang pada metode inkanur rukyat.
Akan tetapi, untuk daerah Utara Sulsel seperti Luwu Raya, Palopo, Belopa, dan Malili, 1 Ramadan dipastikan jatuh pada Rabu 10 Juli 2013. Sebab, dari pantauan akhir hari ini, posisi bulan di daerah menunjukkan minus nol derajat di bawah ufuk.
Begitu pula dengan daerah ke arah Sulawesi Barat, Tenggara, Utara dan Kawasan Indonesia Timur seperti Papua. “Hasil ini akan kami sampaikan kepada Pusat. Dan tetap menunggu hasil sidang isbat di pusat dimana hasil pantauan seluruh daerah akan dikumpulkan,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Kemenag Sulsel Gazali Suyuti mengatakan, hujan lebat dan mendung yang terjadi di Kota Makassar menyebabkan hilal tidak terlihat. “Jangankan bulan, matahari saja tidak terlihat. Karena itu, kami menunggu sidang isbat dari Jakarta saja,” ungkapnya.
(san)