Pengajian pasaran ala Majelis Taklim Rebo Wekasan
Pengajian pasaran ala Majelis Taklim Rebo Wekasan
A
A
A
Sindonews.com - Kajian Kitab Klasik atau Kitab Kuning biasanya ditemukan pada pesantren. Namun bagi jamaah Majelis Taklim Rebo Wekasan, Pondok Terong, Cipayung, Depok, sengaja mengadakan pengajian pasaran atau khataman kitab kuning selama bulan Ramadan.
Ketua Majelis Taklim Rebo Wekasan Ustadz Hasan Basri mengungkapkan, bahwa bulan Ramadan sengaja diisi dengan mengkaji ilmu agama Islam dan menggali langsung dari literatur asli.
"Pengajiannya memang mulainya dari jam 22.00 WIB-selesai. Kita tetap melakukan tadarus Alquran. Namun, dengan mengkaji kitab klasik atau kuning tentunya juga menambah wawasan dan pengetahun. Apalagi, banyak permasalahan agama yang hangat terjadi di tengah masyarakat juga dibahas," kata Hasan, Kamis (25/7/2013).
Hasan mengungkapkan, dalam pengajian tersebut mengulas kitab hujjah ahlussunnah wal jamaah, al-hikam dan Fiqih. Dalam setiap pengajiannya dikuti puluhan jamaah ini ditargetkan akan mengkhatamkannya sebelum lebaran.
Menurutnya, para jamaah kebanyakan adalah para ustadz yang memiliki jamaah di tempatnya masing-masing. Sehingga, materi tersebut bisa disampaikan lagi pada jamaahnya.
"Kita tetap berkomitmen untuk melestarikan tradisi khataman kitab kuning di Pesantren dan ini kita bawa ke masyarakat atau di Majelis Taklim. Ini sangat langka, apalagi Depok kan juga dekat dengan metropolitan," ujarnya.
Pengajar kitab kuning Majelis Taklim Rebo Wekasan Ustadz Rahmat mengungkapkan, pengajian tersebut sangat efektif. Mengingat, materi-materi yang disampaikan juga cukup bagus dan disesuaikan dengan masalah kekinian.
"Ibaratnya, kalau pengajian di sini ya layaknya pesantren-pesantren tradisional di Jawa. Bedanya, muridnya adalah para ustadz dan tempatnya di majelis taklim yang tidak jauh dari pusat kota. Kita mencari keberkahan di bulan Ramadan ini," tutupnya.
Ketua Majelis Taklim Rebo Wekasan Ustadz Hasan Basri mengungkapkan, bahwa bulan Ramadan sengaja diisi dengan mengkaji ilmu agama Islam dan menggali langsung dari literatur asli.
"Pengajiannya memang mulainya dari jam 22.00 WIB-selesai. Kita tetap melakukan tadarus Alquran. Namun, dengan mengkaji kitab klasik atau kuning tentunya juga menambah wawasan dan pengetahun. Apalagi, banyak permasalahan agama yang hangat terjadi di tengah masyarakat juga dibahas," kata Hasan, Kamis (25/7/2013).
Hasan mengungkapkan, dalam pengajian tersebut mengulas kitab hujjah ahlussunnah wal jamaah, al-hikam dan Fiqih. Dalam setiap pengajiannya dikuti puluhan jamaah ini ditargetkan akan mengkhatamkannya sebelum lebaran.
Menurutnya, para jamaah kebanyakan adalah para ustadz yang memiliki jamaah di tempatnya masing-masing. Sehingga, materi tersebut bisa disampaikan lagi pada jamaahnya.
"Kita tetap berkomitmen untuk melestarikan tradisi khataman kitab kuning di Pesantren dan ini kita bawa ke masyarakat atau di Majelis Taklim. Ini sangat langka, apalagi Depok kan juga dekat dengan metropolitan," ujarnya.
Pengajar kitab kuning Majelis Taklim Rebo Wekasan Ustadz Rahmat mengungkapkan, pengajian tersebut sangat efektif. Mengingat, materi-materi yang disampaikan juga cukup bagus dan disesuaikan dengan masalah kekinian.
"Ibaratnya, kalau pengajian di sini ya layaknya pesantren-pesantren tradisional di Jawa. Bedanya, muridnya adalah para ustadz dan tempatnya di majelis taklim yang tidak jauh dari pusat kota. Kita mencari keberkahan di bulan Ramadan ini," tutupnya.
(ysw)
Explore More