Sambut lailatul qadar, Keraton Solo gelar malam selikuran

Senin, 29 Juli 2013 - 08:53 WIB
Sambut lailatul qadar, Keraton Solo gelar malam selikuran
Sambut lailatul qadar, Keraton Solo gelar malam selikuran
A A A
Sindonews.com - Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kota Solo, Jawa Tengah menggelar tradisi tahunan malam selikuran atau malam ke dua puluh satu puasa.

Tradisi menyambut turunnya lailatul qodar ini, merupakan tradisi sejak jaman Paku Buwono keempat bertahta. Ratusan orang mengikuti kirab mengelilingi Keraton Surakarta hingga ke Masjid Agung.

Berdasarkan pantauan di lokasi, peserta kirab dengan membawa lampu ting atau lampu tradisional jawa yang bermakna sinar terang seribu bulan.

Selain membawa lampu ting, rombongan kirab juga membawa ancak cantaka atau wadah yang berisi nasi, dengan lauk lauk seperti telur puyuh serta kacang kedelai hitam.

Nasi tersebut disebut dengan tumpeng sewu atau tumpeng seribu yang bermakna rasa syukur kepada tuhan atas segala limpahan berkahnya.

Masyarakat juga nampak antusias mengikuti tradisi malam selikuran, meskipun hingga larut malam mereka nampak senang saat menerima tumpeng sewu, kemudian memakan bersama-sama di serambi Masjid Agung.

Salah satu masyarakat yang ikut menerima tumpeng sewu Siti mengaku, tiap tahun ikut minta berkah makan tumpeng sewu nasi uduk atau nasi gurih. Dia mempunyai kepercayaan dengan makan tumpeng sewu akan dapat berkah.

Sementara itu, menurut salah seorang Sentana Keraton Surakarta Kanjeng Pangeran Winarnokusumo, bagi Keraton Kasunan Surakarta, malam selikuran adalah malam yang istimewa.

“Sehingga sudah menjadi kewajiban bagi keraton dinasti Mataram ini, untuk melestarikan tradisi malam selikuran,” ungkapnya.
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4267 seconds (0.1#10.140)