Dilarang cuti bersama, RSUD Maros atur jadwal libur
Dilarang cuti bersama, RSUD Maros atur jadwal libur
A
A
A
Sindonews.com - Meski tidak diberi cuti bersama, pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Maros, Sulawesi Sekatan (Sulsel) telah mengatur jadwal libur untuk perawat. Karena sebagai SKPD layanan publik, rumah sakit tidak boleh tutup.
Direktur RSUD Salewangan Maros Eddy Mochtar menuturkan, perawatnya dibolehkan untuk menikmati libur, hanya saja mereka diharuskan kembali bertugas pada dua hari setelah Hari Raya Idul Fitri.
"Rumah sakit harus tetap buka 24 jam. Jadi pelayanannya juga harus tetap ada. Kalau nanti libur Lebaran, kami menempatkan petugas keperawatan yang non muslim. Karena yang muslim diberikan kesempatan merayakan Hari Raya," ujarnya di Maros, Sulsel, Kamis (1/8/2013).
Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup kabupaten Maros A. Davied mengatakan, petugas kebersihan yang jumlahnya sekitar 200-an orang tetap akan menjalankan tugasnya.
Apalagi kata dia, pada malam Lebaran, pasar-pasar akan dibersihkan. Selain itu kata A Davied, seusai pelaksanaan salat, lapangan Palantikan akan langsung dibersihkan.
"Itu membutuhkan pekerjaan ekstra. Makanya khusus untuk petugas kebersihan tidak diliburkan," jelasnya.
Sementara itu Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat (BKDD) kabupaten Maros Arwin Malik menambahkan, khusus untuk PNS dilarang menambah libur. Terkait masalah libur, sudah ada edaran bupati Maros tentang larangan PNS menambah libur, sesuai dengan apa yang telah ditetapkan.
Hari libur PNS Maros ditetapkan mulai tanggal 5 Agustus sampai 9 agustus. Kembali bertgas pada tanggal 12.
"Berdasarkan aturan nomor 5 tahun 2012, keputusan bersama, bahwa tanggal 5 sampai 7 Agustus dinyatakan sebagai cuti bersama. Idul Fitri 8-9 adalah hari libur nasional Hari Raya Idul Fitri. Jika ada PNS yang tidak menepati peraturan di atas maka akan diberikan sanksi," pungkasnya.
Direktur RSUD Salewangan Maros Eddy Mochtar menuturkan, perawatnya dibolehkan untuk menikmati libur, hanya saja mereka diharuskan kembali bertugas pada dua hari setelah Hari Raya Idul Fitri.
"Rumah sakit harus tetap buka 24 jam. Jadi pelayanannya juga harus tetap ada. Kalau nanti libur Lebaran, kami menempatkan petugas keperawatan yang non muslim. Karena yang muslim diberikan kesempatan merayakan Hari Raya," ujarnya di Maros, Sulsel, Kamis (1/8/2013).
Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup kabupaten Maros A. Davied mengatakan, petugas kebersihan yang jumlahnya sekitar 200-an orang tetap akan menjalankan tugasnya.
Apalagi kata dia, pada malam Lebaran, pasar-pasar akan dibersihkan. Selain itu kata A Davied, seusai pelaksanaan salat, lapangan Palantikan akan langsung dibersihkan.
"Itu membutuhkan pekerjaan ekstra. Makanya khusus untuk petugas kebersihan tidak diliburkan," jelasnya.
Sementara itu Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat (BKDD) kabupaten Maros Arwin Malik menambahkan, khusus untuk PNS dilarang menambah libur. Terkait masalah libur, sudah ada edaran bupati Maros tentang larangan PNS menambah libur, sesuai dengan apa yang telah ditetapkan.
Hari libur PNS Maros ditetapkan mulai tanggal 5 Agustus sampai 9 agustus. Kembali bertgas pada tanggal 12.
"Berdasarkan aturan nomor 5 tahun 2012, keputusan bersama, bahwa tanggal 5 sampai 7 Agustus dinyatakan sebagai cuti bersama. Idul Fitri 8-9 adalah hari libur nasional Hari Raya Idul Fitri. Jika ada PNS yang tidak menepati peraturan di atas maka akan diberikan sanksi," pungkasnya.
(mhd)
Explore More