Hiasi Rumahmu Sobat

Minggu, 13 Juli 2014 - 19:00 WIB
Hiasi Rumahmu Sobat
Hiasi Rumahmu Sobat
A A A
SEORANG bunda sore itu menemani dua orang putranya mengulang hafalan Alquran. Si sulung bersemangat karena ia menguasai semua surat yang dihafal. Tidak lebih dari 15 menit, ia berhasil mengulang hafalan semua surat yang diminta oleh bundanya.

Kini giliran putra kedua yang bernama Hamdan berusia 6 tahun. Saat maju ke depan bunda Hamdan terlihat ragu. Sepertinya ia lebih suka bermain daripada harus mengulang hafalan Alquran yang membosankan baginya.

Betul saja, saat sang bunda meminta ia mengulang Surat Al Bayyinah ia merengek sambil berkata, “Itu susah bunda.” Namun sang bunda berkeras meminta Hamdan membacanya.

Karena Hamdan pada awalnya tak menyukai surat itu maka di ayat keenam dan ketujuh ia melulu salah. Tertukar antara ‘Syarrul Bariyyah dan Khairul Bariyyah’. Berulang kali diberitahu namun Hamdan tetap juga salah. Hingga sang Bunda meninggikan suara meminta agar Hamdan konsentrasi, namun yang terjadi malah Hamdan ‘ngambek’. Ia bilang enggak suka Alquran dan enggak mau menghafal Alquran.

Sang Bunda kaget. Ia beristighfar melihat reaksi anaknya. Sambil menatap dengan mimik serius sang bunda berkata, “Ya Allah. Anakku, Al Quran ini penolong kita. Kalau kamu hafal Alquran kamu bisa menolong dirimu. Menolong ayah dan bunda di akhirat kelak.”

Namun Hamdan masuk kamar seolah tidak mendengar perkataan bunda. Sang bunda pun turut kesal. Malam itu bunda tidak menegur Hamdan hingga ia terlelap tidur.

Saat ayah kembali ke rumah, maka bunda menceritakan peristiwa tadi. Sang ayah menyarankan agar anak tidak dipaksa menghafal Alquran. Biarlah Alquran dihafal dengan cinta dan antusias. Maka bunda pun memahami maksud sang ayah.

Tak disangka saat semua orang di rumah itu tertidur, tiba-tiba pintu kamar ayah-bunda terbuka. Mereka berdua masih tertidur, namun sang bunda terjaga saat bahunya digerakkan oleh seseorang. Terlihat Hamdan baru saja menangis sebab beberapa bulir air mata menetes di pipinya.

“Ada apa, Hamdan?” tanya sang bunda sambil mengusap kepalanya. Hamdan belum menjawab pertanyaan bunda. Ia malah merangkul bunda dengan pelukan erat.

“Kamu mimpi buruk ya?” tanya bunda sekali lagi. Hamdan masih memeluk bunda bahkan ia menangis dengan suara yang terdengar oleh telinga bunda dan ayah.

Berkali-kali ditanya akhirnya Hamdan pun berkata, “Tadi Hamdan mimpi. Hamdan dimasukkan ke alam neraka. Bunda dan ayah juga ikut masuk neraka. Hamdan dengar suara malaikat yang seram berkata bahwa Hamdan masuk neraka sebab malas menghafal Alquran. Bunda, Hamdan janji enggak malas menghafal Alquran lagi. Hamdan mau hafalkan seluruh Alquran biar kita semua sekeluarga enggak masuk neraka. Hamdan takut.”

Mengertilah sang bunda penyebab buah hatinya terbangun dari tidur dan menangis. Maka sang bunda & ayah pun memeluk Hamdan untuk menenangkan. Saat kembali tenang lalu Hamdan pun masuk ke kamar dan kembali tidur.

Kini sang ayah dan bunda di dalam kamar berpelukan. Mereka berdua bersyukur kepada Allah SWT sebab sudah diberikan secercah cahaya Alquran di rumah mereka. Kini semua anggota keluarga di rumah itu menghafal Alquran dan suasana rumah menjadi indah sebab Allah SWT menitipkan Alquran di hati dan pikiran mereka.

عن ابن عباس رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه و سلم:" إن الذي

ليس في جوفه شيء من القرآن كالبيت الخرب"رواه الترمذي

Dari Ibnu Abbas Ra yang berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Seseorang yang tidak ada Alquran dalam dirinya maka seperti rumah usang tua yang rusak.” HR. Tirmidzi

(Seperti yang dikisahkan oleh seorang sahabat. Semoga rumah kita semua berhias Al Quran seperti miliknya. Amin)


BOBBY HERWIBOWO
Yayasan Askar Kauny
Menghafal Alquran Semudah Tersenyum
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5049 seconds (0.1#10.140)