Bagaimana Cara Anda Menghafal?

Jum'at, 25 Juli 2014 - 09:19 WIB
Bagaimana Cara Anda Menghafal?
Bagaimana Cara Anda Menghafal?
A A A
Boleh jadi cara Anda yang kurang pas membuat Anda tidak menyukai hafalan dan prosesnya. Sesungguhnya proses menghafal itu boleh jadi amat mengasyikkan bila Anda mengerti cara yang tepat.

Ini sebuah contoh, Rasulullah SAW menerima wahyu pertama adalah beberapa ayat surat Al Alaq atau yang dikenal dengan Iqra. Wahyu kedua yang turun ke beliau adalah surat Al Muddatsir.

Lalu Al Muzammil, Ad Dhuha dan seterusnya. Rasulullah SAW dan para sahabat menghafalkan seluruh Alquran yang turun secara tadrijiyyan (satu per satu tidak sekaligus) hampir selama 23 tahun.

6.236 ayat yang mereka hafal selama itu, namun pada Ramadan terakhir Rasul SAW masih hidup Jibril As turun dua kali ke bumi untuk memberitahu beliau SAW, bahwa susunan surat-surat Alquran yang benar adalah seperti yang kita ketahui sekarang: yaitu dimulai dari Al Fatihah, Al Baqarah, Ali Imran dan seterusnya.

Bayangkanlah saudaraku, Rasul SAW dan para sahabat menggunakan cara menghafal seperti apa kiranya hingga memory hafalan Alquran di otak mereka tidak buyar?

Tidak kalah serunya dengan kisah kehebatan memory Imam Bukhari berikut ini.

Dalam sejarah. Imam Bukhari pernah diuji hapalan hadisnya. Suatu ketika, Muhammad ibn Ismail Al-Bukhari datang ke Baghdad. Rupanya para ahli hadis mendengar kedatangannya itu. Lalu, mereka pun berkumpul dan sepakat ingin menguji hafalan beliau.

Mereka mengumpulkan seratus hadis dan kemudian mengacak matan (teks hadis) dan sanad (periwayat)-nya. Mereka menempatkan sanad hadis yang satu ke sanad hadis yang lain, matan hadis yang satu ke matan hadis yang lain. Sengaja mereka lakukan itu dengan pola random (acak).

Ketika hari 'pengujian' itu tiba, datanglah 10 orang ahli hadis yang masing-masing orang membawa 10 hadis dengan kondisi sanad dan matan telah diacak.

Secara bergiliran mereka menanyakan satu per satu hadis hingga genap berjumlah 100 hadis.

Singkat cerita, Imam Bukhari menoleh ke orang pertama dan berkata kepadanya, “Mengenai hadis pertama yang kamu bacakan kepadaku tadi, kamu membacanya 'begini'. Padahal yang benar adalah 'begini'. Hadis yang kedua, engkau membacanya 'begini', sementara yang benar adalah 'begini'.

Begitulah Bukhari terus mengomentari dan mengoreksi kesepuluh hadis yang dibaca oleh orang pertama itu sampai selesai. Dilanjutkan dengan orang kedua, ketiga hingga penanya kesepuluh.

Walhasil, orang-orang mengakui kekuatan hapalan Imam Bukhari. (Dikutip dari buku Lilin Yang Tak Pernah Padam hal-30-32, karya Abu Malik Muhammad ibn Hamid ibn Abdul Wahhab)

Setelah membaca artikel ini mungkin Anda berkilah, bahwa mereka adalah orang suci yang diberi karunia Allah SWT untuk bisa memiliki hafalan luar biasa canggih seperti itu.

Ketahuilah saudaraku, benar kiranya bahwa mereka adalah orang-orang saleh yang Allah SWT cintai. Namun sesungguhnya mereka memiliki cara yang tepat untuk menghafal sehingga hafalan itu adalah sebuah aktivitas yang amat mereka sukai.

Bagaimana kiranya bila saya sampaikan bahwa saya bisa ajarkan Anda cara menghafal semudah tersenyum? Ya, kita bisa menghafal Alquran dengan cara yang digunakan oleh Rasulullah SAW, para sahabatnya yang mulia juga dengan cara yang diterapkan oleh Imam Bukhari.

BOBBY HERWIBOWO
Kauny Quantum Memory
Menghafal Alquran Semudah Tersenyum
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3293 seconds (0.1#10.140)