Jadwal Sholat Juli 2024 untuk Kota Surabaya dan Sekitarnya

Pilih Provinsi
Pilih Kota/Kabupaten
Tanggal Imsak Subuh Dzuhur Ashar Maghrib Isya'
01 Juli 2024 4:11 4:21 11:37 14:57 17:27 18:42
02 Juli 2024 4:11 4:21 11:37 14:57 17:28 18:42
03 Juli 2024 4:11 4:21 11:37 14:57 17:28 18:42
04 Juli 2024 4:11 4:21 11:37 14:57 17:28 18:42
05 Juli 2024 4:12 4:22 11:37 14:58 17:28 18:42
06 Juli 2024 4:12 4:22 11:37 14:58 17:29 18:42
07 Juli 2024 4:12 4:22 11:38 14:58 17:29 18:43
08 Juli 2024 4:12 4:22 11:38 14:58 17:29 18:43
09 Juli 2024 4:12 4:22 11:38 14:58 17:29 18:43
10 Juli 2024 4:12 4:22 11:38 14:58 17:29 18:43
11 Juli 2024 4:13 4:23 11:38 14:59 17:30 18:43
12 Juli 2024 4:13 4:23 11:38 14:59 17:30 18:43
13 Juli 2024 4:13 4:23 11:38 14:59 17:30 18:44
14 Juli 2024 4:13 4:23 11:39 14:59 17:30 18:44
15 Juli 2024 4:13 4:23 11:39 14:59 17:30 18:44
16 Juli 2024 4:13 4:23 11:39 14:59 17:31 18:44
17 Juli 2024 4:13 4:23 11:39 14:59 17:31 18:44
18 Juli 2024 4:13 4:23 11:39 15:00 17:31 18:44
19 Juli 2024 4:13 4:23 11:39 15:00 17:31 18:44
20 Juli 2024 4:13 4:23 11:39 15:00 17:31 18:44
21 Juli 2024 4:13 4:23 11:39 15:00 17:31 18:44
22 Juli 2024 4:13 4:23 11:39 15:00 17:32 18:44
23 Juli 2024 4:13 4:23 11:39 15:00 17:32 18:44
24 Juli 2024 4:13 4:23 11:39 15:00 17:32 18:44
25 Juli 2024 4:13 4:23 11:39 15:00 17:32 18:44
26 Juli 2024 4:13 4:23 11:39 15:00 17:32 18:44
27 Juli 2024 4:13 4:23 11:39 15:00 17:32 18:44
28 Juli 2024 4:13 4:23 11:39 15:00 17:32 18:44
29 Juli 2024 4:13 4:23 11:39 15:00 17:32 18:44
30 Juli 2024 4:13 4:23 11:39 15:00 17:33 18:44
31 Juli 2024 4:13 4:23 11:39 15:00 17:33 18:44
sumber: kemenag.go.id
cover top ayah
وَوَصَّيۡنَا الۡاِنۡسَانَ بِوَالِدَيۡهِ اِحۡسَانًا‌ ؕ حَمَلَـتۡهُ اُمُّهٗ كُرۡهًا وَّوَضَعَتۡهُ كُرۡهًا‌ ؕ وَحَمۡلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰـثُوۡنَ شَهۡرًا‌ ؕ حَتّٰٓى اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرۡبَعِيۡنَ سَنَةً  ۙ قَالَ رَبِّ اَوۡزِعۡنِىۡۤ اَنۡ اَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ الَّتِىۡۤ اَنۡعَمۡتَ عَلَىَّ وَعَلٰى وَالِدَىَّ وَاَنۡ اَعۡمَلَ صَالِحًا تَرۡضٰٮهُ وَاَصۡلِحۡ لِىۡ فِىۡ ذُرِّيَّتِىۡ ؕۚ اِنِّىۡ تُبۡتُ اِلَيۡكَ وَاِنِّىۡ مِنَ الۡمُسۡلِمِيۡنَ
Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun dia berdoa, Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim.

(QS. Al-Ahqaf Ayat 15)
cover bottom ayah
Zikir Apa yang Bikin...
Zikir Apa yang Bikin Hati Tenang?

Zikir apa yang bikin hati tenang? Zikir ini penting diketahui dan diamalkan sebagai ikhtiar untuk melepaskan perasaan gundah, gelisah, sedih dan keadaan yang tidak menyenangkan.

Siapakah Panglima Perang...
Siapakah Panglima Perang yang Namanya Diabadikan Sebagai Nama Selat?

Siapakah panglima perang yang namanya diabadikan jadi nama selat? Dalam sejarah Islam, Panglima Perang yang namanya diabadikan jadi nama selat adalah Thariq bin Ziyad.

Pelajaran Hidup dari...
Pelajaran Hidup dari Hindun binti Utbah : Dari Benci jadi Cinta yang Luar Biasa

Kisah hidup Hindun binti Utbah dapat menjadi inspirasi kaum muslimah zaman sekarang. Hindun adalah salah satu shahabiyah (sahabat perempuan Rasulullah SAW), yang semula terkenal sebagai pemakan hati Singa Allah.

5 Isi Kandungan Surat...
5 Isi Kandungan Surat Al-Taubah Ayat 1-15, Surat Terakhir yang Diturunkan Pada Zaman Rasulullah

Surat At-Taubah dikenal sebagai salah satu surat dalam Al-Quran yang memiliki keistimewaan tersendiri. Tanpa diawali basmalah, surat ini menyampaikan berbagai pesan penting bagi umat Islam.

Kisah Sufi: Maruf Si...
Kisah Sufi: Maruf Si Tukang Sepatu di Kairo

Cerita ini tak mengandung pesan moral, sebagaimana orang-orang di Barat terbiasa dengannya, namun menekankan hubungan-hubungan sebab-akibat tertentu yang merupakan salah satu ciri khas sebagian kepustakaan Sufi.