Perang Tabuk, Pertempuran Terakhir Rasulullah SAW yang Terjadi di Bulan Rajab
Jum'at, 03 Februari 2023 - 22:26 WIB
Perang Tabuk merupakan salah satu pertempuran yang pernah diikuti Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi pasukan Romawi. Perang ini terjadi pada bulan Rajab Tahun 9 Hijriyah.
Rasulullah SAW memimpin ekspedisi ke Tabuk, sekarang terletak di wilayah Arab Saudi barat laut. Rasulullah SAW dan 3.000 pasukan muslim menempuh perjalanan jauh dengan berbagai ujian kesulitan dari Madinah ke Syam. Sementara Bizantium Romawi mengerahkan pasukan besar sebanyak 40.000-100.000 orang. Jumlah pasukan yang tidak seimbang.
Mengutip keterangan Jurnal "Strategi dan Diplomasi Perang Rasulullah" karya Akhmad Saufan, perang Tabuk ini menjadi salah satu bagian dari tahapan dakwah Nabi Muhammad SAW. Dari sekian banyak perang yang diikuti Rasulullah SAW, ekspedisi Tabuk menjadi perang terakhir bagi beliau.
Perang ini salah satu upaya Rasulullah dan sahabat dalam mempertahankan keberlangsungan dakwah Islam. Kaum muslimin pada zaman Nabi Muhammad telah telah banyak melakukan pertempuran, termasuk di antaranya adalah Perang Tabuk. Pertempuran Tahun 630 Masehi ini juga dikenal sebagai perang Al-Usrah.
Melihat sejarahnya, Perang Tabuk merupakan pertempuran antara kaum muslimin melawan kekaisaran Bizantium Romawi Timur. Adapun peristiwa ini juga bisa disebut sebagai lanjutan dari Perang Mu'tah.
Penyebabnya dipicu rencana ekspansi wilayah Romawi dan sekutunya ke negeri Hijaz. Tak tanggung-tanggung, mereka juga telah mempersiapkan armada pasukan dalam jumlah besar untuk melancarkan invasi.
Mengingat kekuatan besar yang akan dihadapi kaum muslimin, sebelumnya dilakukan musyawarah terlebih dahulu guna membahas persiapan perang. Pada momen ini, para sahabat Nabi menyumbangkan harta bendanya demi pertempuran tersebut.
Saat menuju medan tempur di wilayah Tabuk, kaum muslimin yang dipimpin Rasulullah harus menempuh jarak yang sangat jauh dengan kondisi yang terjal. Bahkan, diperkirakan jarak antara Madinah ke Tabuk adalah sekitar 800 Km.
Momen ini juga menjadi meomentum turunnya Surat At-Taubah yang berisikan ajakan perjuangan serta ancaman Allah kepada orang-orang yang membelakangi ajaran Rasulullah SAW.
فَرِحَ الۡمُخَلَّفُوۡنَ بِمَقۡعَدِهِمۡ خِلٰفَ رَسُوۡلِ اللّٰهِ وَكَرِهُوۡۤا اَنۡ يُّجَاهِدُوۡا بِاَمۡوَالِهِمۡ وَاَنۡفُسِهِمۡ فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ وَقَالُوۡا لَا تَنۡفِرُوۡا فِى الۡحَـرِّؕ قُلۡ نَارُ جَهَـنَّمَ اَشَدُّ حَرًّاؕ لَوۡ كَانُوۡا يَفۡقَهُوۡنَ
Artinya: "Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut berperang), merasa gembira dengan duduk-duduk diam sepeninggal Rasulullah. Mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah dan mereka berkata, "Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini." Katakanlah (Muhammad), "Api neraka Jahanam lebih panas," jika mereka mengetahui." (QS At-Taubah ayat 81)
Sesampainya di Tabuk, pasukan Romawi kaget melihat kaum muslimin yang berhasil menempuh perjalanan panjang dengan cuaca ekstrem. Kabar keikutsertaan Rasulullah SAW juga membuat Romawi ketakutan. Mental pasukan musyrik ini menjadi ciut. Mereka memilih meninggalkan Tabuk dan memilih untuk tidak bertempur.
Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri dalam Sirah Nabawi menceritakan, meski tidak terjadi kontak fisik (pertempuran), karena pasukan Romawi menyerah sebelum bertempur, perang Tabuk berlangsung selama 50 hari.
Adapun pembagiannya adalah dengan pembagian 20 hari pasukan muslim berada di Tabuk dan 30 hari lainnya untuk menempuh perjalanan pulang pergi dari Madinah ke Tabuk. Ekspedisi ini pun dimanfaatkan Rasulullah SAW untuk mengunjungi kabilah-kabilah yang ada di sekitar Tabuk.
Wallahu A'lam
Rasulullah SAW memimpin ekspedisi ke Tabuk, sekarang terletak di wilayah Arab Saudi barat laut. Rasulullah SAW dan 3.000 pasukan muslim menempuh perjalanan jauh dengan berbagai ujian kesulitan dari Madinah ke Syam. Sementara Bizantium Romawi mengerahkan pasukan besar sebanyak 40.000-100.000 orang. Jumlah pasukan yang tidak seimbang.
Mengutip keterangan Jurnal "Strategi dan Diplomasi Perang Rasulullah" karya Akhmad Saufan, perang Tabuk ini menjadi salah satu bagian dari tahapan dakwah Nabi Muhammad SAW. Dari sekian banyak perang yang diikuti Rasulullah SAW, ekspedisi Tabuk menjadi perang terakhir bagi beliau.
Perang ini salah satu upaya Rasulullah dan sahabat dalam mempertahankan keberlangsungan dakwah Islam. Kaum muslimin pada zaman Nabi Muhammad telah telah banyak melakukan pertempuran, termasuk di antaranya adalah Perang Tabuk. Pertempuran Tahun 630 Masehi ini juga dikenal sebagai perang Al-Usrah.
Melihat sejarahnya, Perang Tabuk merupakan pertempuran antara kaum muslimin melawan kekaisaran Bizantium Romawi Timur. Adapun peristiwa ini juga bisa disebut sebagai lanjutan dari Perang Mu'tah.
Penyebabnya dipicu rencana ekspansi wilayah Romawi dan sekutunya ke negeri Hijaz. Tak tanggung-tanggung, mereka juga telah mempersiapkan armada pasukan dalam jumlah besar untuk melancarkan invasi.
Mengingat kekuatan besar yang akan dihadapi kaum muslimin, sebelumnya dilakukan musyawarah terlebih dahulu guna membahas persiapan perang. Pada momen ini, para sahabat Nabi menyumbangkan harta bendanya demi pertempuran tersebut.
Saat menuju medan tempur di wilayah Tabuk, kaum muslimin yang dipimpin Rasulullah harus menempuh jarak yang sangat jauh dengan kondisi yang terjal. Bahkan, diperkirakan jarak antara Madinah ke Tabuk adalah sekitar 800 Km.
Momen ini juga menjadi meomentum turunnya Surat At-Taubah yang berisikan ajakan perjuangan serta ancaman Allah kepada orang-orang yang membelakangi ajaran Rasulullah SAW.
فَرِحَ الۡمُخَلَّفُوۡنَ بِمَقۡعَدِهِمۡ خِلٰفَ رَسُوۡلِ اللّٰهِ وَكَرِهُوۡۤا اَنۡ يُّجَاهِدُوۡا بِاَمۡوَالِهِمۡ وَاَنۡفُسِهِمۡ فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ وَقَالُوۡا لَا تَنۡفِرُوۡا فِى الۡحَـرِّؕ قُلۡ نَارُ جَهَـنَّمَ اَشَدُّ حَرًّاؕ لَوۡ كَانُوۡا يَفۡقَهُوۡنَ
Artinya: "Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut berperang), merasa gembira dengan duduk-duduk diam sepeninggal Rasulullah. Mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah dan mereka berkata, "Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini." Katakanlah (Muhammad), "Api neraka Jahanam lebih panas," jika mereka mengetahui." (QS At-Taubah ayat 81)
Sesampainya di Tabuk, pasukan Romawi kaget melihat kaum muslimin yang berhasil menempuh perjalanan panjang dengan cuaca ekstrem. Kabar keikutsertaan Rasulullah SAW juga membuat Romawi ketakutan. Mental pasukan musyrik ini menjadi ciut. Mereka memilih meninggalkan Tabuk dan memilih untuk tidak bertempur.
Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri dalam Sirah Nabawi menceritakan, meski tidak terjadi kontak fisik (pertempuran), karena pasukan Romawi menyerah sebelum bertempur, perang Tabuk berlangsung selama 50 hari.
Adapun pembagiannya adalah dengan pembagian 20 hari pasukan muslim berada di Tabuk dan 30 hari lainnya untuk menempuh perjalanan pulang pergi dari Madinah ke Tabuk. Ekspedisi ini pun dimanfaatkan Rasulullah SAW untuk mengunjungi kabilah-kabilah yang ada di sekitar Tabuk.
Wallahu A'lam
(rhs)