Hukum Sholat Tahajud Tanpa Tidur Terlebih Dahulu
Selasa, 28 Februari 2023 - 23:15 WIB
Sholat Tahajud merupakan salah satu sholat malam (Qiyamul Lail) yang dikerjakan setelah bangun dari tidur. Jumlah rakaatnya tidak terbatas, minimal dua rakaat.
Tajajud merupakan sholat sunnah yang sangat dianjurkan Nabi Muhammad SAW dan merupakan amalan para Nabi dan Auliya. Sholat ini disebut sebagai sholat paling afdhol (utama) setelah sholat fardhu.
Sholat Tahajud dikerjakan pada malam hari atau sepertiga malam terakhir setelah terjaga dari tidur. Lalu bagaimana hukumnya jika dikerjakan tanpa tidur terlebih dahulu?
Untuk diketahui, sholat Tahajud dapat didirikan saat sepertiga malam awal, tengah, maupun akhir, setelah mendirikan sholat fardhu Isya. Al-Qur'an menyebutkan bahwa orang yang mengisi malamnya dengan sholat Tahajud akan diangkat ke tempat terpuji.
وَمِنَ الَّيۡلِ فَتَهَجَّدۡ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَ ۖ عَسٰۤى اَنۡ يَّبۡعَـثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحۡمُوۡدًا
Artinya: "Dan pada sebagian malam, lakukanlah sholat Tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS Al-Isra ayat 79)
Dalam pelaksanaanya, sholat Tahajud tidak jauh berbeda dengan sholat sunnah lainnya yang dimulai dengan niat dan diakhiri dengan salam. Merujuk kebiasaan Rasulullah SAW, beliau melaksanakan sholat Tahajud pada sepertiga malam terakhir setelah tidur beberapa saat.
Beberapa ulama Mazhab Syafi'i menerangkan hukum sholat sunnah Tahajud tanpa tidur dalam As-Syarhul Kabir. Dalam kitab itu disebutkan bahwa Tahajud merupakan istilah untuk sholat yang dikerjakan setelah tidur di malam hari. Apabila sholat tersebut dikerjakan sebelum tidur, maka sholat tersebut tidak dapat disebut sebagai sholat Tahajud.
Dasar dari pendapat ini adalah Hadis dari sahabat Al-Hajjaj bin Amr radhiyallahu anhu: "Di antara kalian menyangka ketika melakukan sholat di malam hari sampai Subuh dia merasa telah Tahajud. Tahajud adalah sholat yang dikerjakan setelah tidur, kemudian sholat setelah tidur. Itulah sholatnya Rasulullah SAW."
Apabila dikerjakan tanpa tidur maka hukumnya adalah sholat sunnah biasa atau biasa disebut sholat sunnah Qiyamul Lail.
Syaikh Nawawi Al-Bantani menerangkan:
والنفل المطلق بالليل أفضل منه بالنهار ومن النفل المطلق قيام الليل وإذا كان بعد نوم ولو في وقت المغرب وبعد فعل العشاء تقديما يسمى تهجدا
Artinya: "Sholat sunnah mutlak di malam hari lebih utama daripada sholat sunnah mutlak di siang hari. Salah satu sholat sunnah mutlak adalah sholat qiyamul lail. Bila qiyamul lail dilakukan setelah tidur, sekalipun hanya tidur di waktu Maghrib atau setelah sholat Isya yang ditaqdim dengan Maghrib, maka sholat malam itu disebut Tahajud." (Nihayatuz Zain)
Tajajud merupakan sholat sunnah yang sangat dianjurkan Nabi Muhammad SAW dan merupakan amalan para Nabi dan Auliya. Sholat ini disebut sebagai sholat paling afdhol (utama) setelah sholat fardhu.
Sholat Tahajud dikerjakan pada malam hari atau sepertiga malam terakhir setelah terjaga dari tidur. Lalu bagaimana hukumnya jika dikerjakan tanpa tidur terlebih dahulu?
Untuk diketahui, sholat Tahajud dapat didirikan saat sepertiga malam awal, tengah, maupun akhir, setelah mendirikan sholat fardhu Isya. Al-Qur'an menyebutkan bahwa orang yang mengisi malamnya dengan sholat Tahajud akan diangkat ke tempat terpuji.
وَمِنَ الَّيۡلِ فَتَهَجَّدۡ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَ ۖ عَسٰۤى اَنۡ يَّبۡعَـثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحۡمُوۡدًا
Artinya: "Dan pada sebagian malam, lakukanlah sholat Tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS Al-Isra ayat 79)
Dalam pelaksanaanya, sholat Tahajud tidak jauh berbeda dengan sholat sunnah lainnya yang dimulai dengan niat dan diakhiri dengan salam. Merujuk kebiasaan Rasulullah SAW, beliau melaksanakan sholat Tahajud pada sepertiga malam terakhir setelah tidur beberapa saat.
Beberapa ulama Mazhab Syafi'i menerangkan hukum sholat sunnah Tahajud tanpa tidur dalam As-Syarhul Kabir. Dalam kitab itu disebutkan bahwa Tahajud merupakan istilah untuk sholat yang dikerjakan setelah tidur di malam hari. Apabila sholat tersebut dikerjakan sebelum tidur, maka sholat tersebut tidak dapat disebut sebagai sholat Tahajud.
Dasar dari pendapat ini adalah Hadis dari sahabat Al-Hajjaj bin Amr radhiyallahu anhu: "Di antara kalian menyangka ketika melakukan sholat di malam hari sampai Subuh dia merasa telah Tahajud. Tahajud adalah sholat yang dikerjakan setelah tidur, kemudian sholat setelah tidur. Itulah sholatnya Rasulullah SAW."
Apabila dikerjakan tanpa tidur maka hukumnya adalah sholat sunnah biasa atau biasa disebut sholat sunnah Qiyamul Lail.
Syaikh Nawawi Al-Bantani menerangkan:
والنفل المطلق بالليل أفضل منه بالنهار ومن النفل المطلق قيام الليل وإذا كان بعد نوم ولو في وقت المغرب وبعد فعل العشاء تقديما يسمى تهجدا
Artinya: "Sholat sunnah mutlak di malam hari lebih utama daripada sholat sunnah mutlak di siang hari. Salah satu sholat sunnah mutlak adalah sholat qiyamul lail. Bila qiyamul lail dilakukan setelah tidur, sekalipun hanya tidur di waktu Maghrib atau setelah sholat Isya yang ditaqdim dengan Maghrib, maka sholat malam itu disebut Tahajud." (Nihayatuz Zain)
(rhs)