Biografi Imam Hasan Al-Bashri, Masa Kecil dan Kumpulan Nasihatnya
Rabu, 01 Maret 2023 - 23:37 WIB
Muhammad bin Sa'ad berkata: "Al-Hasan rahimahullah adalah orang yang suka melakukan sholat berjamaah, 'alim, terhormat, ahli fikih, terpercaya, pandai berdebat, ahli ibadah, berperawakan sempurna, banyak ilmu, fasih berbicara dan tampan mempesona." [Thabaqat li Ibn Sa'ad (7/157)]
Bakr bin Abdullah al-Muzani berkata: "Siapa yang ingin melihat orang yang paling faqih yang pernah kami temui, maka lihatlah Hasan." [Siyar A'lam Nubala (4/578)]
Humaid bin Hilal berkata: "Abu Qatadah pernah berkata: Ikutilah Syakh ini karena dibanding yang lain, dia memiliki pendapat yang lebih mirip dengan pendapat Umar radhiyallahu 'anhu." Khalid bin Shafwan bertemu dengan Maslamah bin Abdul Malik, lantas Maslamah berkata: Wahai Khalid, ceritakanlah kepadaku tentang Hasan al-Bashri, lalu Khalid berkata:
"Beliau adalah orang yang paling sesuai antara zahir dan bathinnya dan paling cocok antara ucapan dengan perbuatannya. Jika dia menganggap penting sebuah perkara dia akan melakukannya. Sebaliknya apa yang dilakukannya adalah sesuatu yang penting dilakukan.
Jika beliau memerintahkan sesuatu maka beliaulah orang yang paling sering melakukannya. Jika melarang sesuatu, beliau orang yang paling menghindarinya. Dan aku melihat sosok Hasan al-Bashri sebagai orang yang tidak membutuhkan manusia, namun orang-orang sangat membutuhkannya.
Kemudian Maslamah menyela perkataan Khalid: "Cukup wahai Khalid, bagaimana suatu kaum bisa sesat sementara tokoh seperti dia ada bersama mereka." [Hilyatul Aulia (2/147)]
Ayub berkata: "Dulu kata-kata hikmah yang keluar dari Hasan al-Bashri bagaikan untaian mutiara, sepeninggal Hasan, perkataan yang keluar dari suatu kaum bagaikan muntahan." [Siyar A'lam Nubala (4/577)]
Yunus bin Ubaid berkata: "Aku tidak pernah melihat orang yang sering merasa gelisah melebihi Hasan. (Ketika Imam Hasan ditanya alasannya) ia menjawab: Bagaimana mungkin aku bisa tertawa, sementara aku tidak tahu, barangkali Allah ketika melihat amalku kemudian Dia menolaknya." [Siyar A'lam Nubala (4/585)]
Nasihat dan Petuahnya
Berikut beberapa untaian nasihat indah Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah:
الفتنة إذا أقبلت عرفها كلّ عالم وإذا أدبرت عرفها كلّ جاهل
Artinya: "Sesungguhnya fitnah apabila datang maka akan diketahui oleh setiap yang alim dan apabila ia lenyap baru diketahui oleh setiap yang jahil." [Thabaqat al Kubra (9/166)]
المؤمن من علم أن ما قال الله كما قال، والمؤمن أحسن الناس عملا، وأشد الناس وجلا، فلو أنفق جبلا من مال، ما أمن دون أن يعاين، لا يزداد صلاحا وبرا إلا ازداد فرقا، والمنافق يقول: سواد الناس كثير، وسيغفر لي، ولا بأس علي، فيسيء العمل، ويتمنى على الله
Artinya: "Mukmin sejati adalah orang-orang yang meyakini firman Allah ta'ala sebagaimana yang difirmankan, bahwa seorang mukmin adalah orang yang paling baik amalnya, orang yang paling takut kepada-Nya.
Bahkan seandainya dia telah menginfakkan harta sebesar gunung maka dia belum merasa aman (dari murka Allah) sebelum dia menyatakan sendiri dengan mata kepala (mati), seorang mukmin tidak akan bertambah kesalehan dan kebaikannya kecuali bertambah pula takutnya pada Allah.
Sedangkan orang-orang munafik, dia akan berkata: Kesalahan manusia sangat banyak, aku akan diampuni, tidak masalah jika aku melakukan kemaksiatan, lantas dia melakukan amal-amal buruk sambil mengharap ampunan dari Allah." [Hilyatul Aulia (2/153)]
Mughirah bin Muhawish bertanya kepada Hasan Al-Bashri : "Ya Aba Said, sesungguhnya kami bertemu dengan ulama yang menakut-nakuti kami akan adzab Allah hingga hampir saja mereka melepaskan hati kami (karena takutnya kami) dan ada juga ulama yang perkataannya memudah-mudahkan, siapakah yang lebih baik?
Imam Hasan menjawab:
يا عبد الله انه من خوفك حتى تلقى الا من خير ممن امنك حتى تلقي المخافة
Artinya: "Wahai hambanya Allah, ulama yang ucapannya membuatmu takut di dunia hingga akhirnya kamu mendapatkan rasa aman di Akhirat lebih baik dari ulama yang ucapannya membuatmu merasa aman di dunia, namun akhirnya kamu mendapati rasa takut di Akhirat." [Siyar A'lam Nubala (4/585)]
Bakr bin Abdullah al-Muzani berkata: "Siapa yang ingin melihat orang yang paling faqih yang pernah kami temui, maka lihatlah Hasan." [Siyar A'lam Nubala (4/578)]
Humaid bin Hilal berkata: "Abu Qatadah pernah berkata: Ikutilah Syakh ini karena dibanding yang lain, dia memiliki pendapat yang lebih mirip dengan pendapat Umar radhiyallahu 'anhu." Khalid bin Shafwan bertemu dengan Maslamah bin Abdul Malik, lantas Maslamah berkata: Wahai Khalid, ceritakanlah kepadaku tentang Hasan al-Bashri, lalu Khalid berkata:
"Beliau adalah orang yang paling sesuai antara zahir dan bathinnya dan paling cocok antara ucapan dengan perbuatannya. Jika dia menganggap penting sebuah perkara dia akan melakukannya. Sebaliknya apa yang dilakukannya adalah sesuatu yang penting dilakukan.
Jika beliau memerintahkan sesuatu maka beliaulah orang yang paling sering melakukannya. Jika melarang sesuatu, beliau orang yang paling menghindarinya. Dan aku melihat sosok Hasan al-Bashri sebagai orang yang tidak membutuhkan manusia, namun orang-orang sangat membutuhkannya.
Kemudian Maslamah menyela perkataan Khalid: "Cukup wahai Khalid, bagaimana suatu kaum bisa sesat sementara tokoh seperti dia ada bersama mereka." [Hilyatul Aulia (2/147)]
Ayub berkata: "Dulu kata-kata hikmah yang keluar dari Hasan al-Bashri bagaikan untaian mutiara, sepeninggal Hasan, perkataan yang keluar dari suatu kaum bagaikan muntahan." [Siyar A'lam Nubala (4/577)]
Yunus bin Ubaid berkata: "Aku tidak pernah melihat orang yang sering merasa gelisah melebihi Hasan. (Ketika Imam Hasan ditanya alasannya) ia menjawab: Bagaimana mungkin aku bisa tertawa, sementara aku tidak tahu, barangkali Allah ketika melihat amalku kemudian Dia menolaknya." [Siyar A'lam Nubala (4/585)]
Nasihat dan Petuahnya
Berikut beberapa untaian nasihat indah Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah:
الفتنة إذا أقبلت عرفها كلّ عالم وإذا أدبرت عرفها كلّ جاهل
Artinya: "Sesungguhnya fitnah apabila datang maka akan diketahui oleh setiap yang alim dan apabila ia lenyap baru diketahui oleh setiap yang jahil." [Thabaqat al Kubra (9/166)]
المؤمن من علم أن ما قال الله كما قال، والمؤمن أحسن الناس عملا، وأشد الناس وجلا، فلو أنفق جبلا من مال، ما أمن دون أن يعاين، لا يزداد صلاحا وبرا إلا ازداد فرقا، والمنافق يقول: سواد الناس كثير، وسيغفر لي، ولا بأس علي، فيسيء العمل، ويتمنى على الله
Artinya: "Mukmin sejati adalah orang-orang yang meyakini firman Allah ta'ala sebagaimana yang difirmankan, bahwa seorang mukmin adalah orang yang paling baik amalnya, orang yang paling takut kepada-Nya.
Bahkan seandainya dia telah menginfakkan harta sebesar gunung maka dia belum merasa aman (dari murka Allah) sebelum dia menyatakan sendiri dengan mata kepala (mati), seorang mukmin tidak akan bertambah kesalehan dan kebaikannya kecuali bertambah pula takutnya pada Allah.
Sedangkan orang-orang munafik, dia akan berkata: Kesalahan manusia sangat banyak, aku akan diampuni, tidak masalah jika aku melakukan kemaksiatan, lantas dia melakukan amal-amal buruk sambil mengharap ampunan dari Allah." [Hilyatul Aulia (2/153)]
Mughirah bin Muhawish bertanya kepada Hasan Al-Bashri : "Ya Aba Said, sesungguhnya kami bertemu dengan ulama yang menakut-nakuti kami akan adzab Allah hingga hampir saja mereka melepaskan hati kami (karena takutnya kami) dan ada juga ulama yang perkataannya memudah-mudahkan, siapakah yang lebih baik?
Imam Hasan menjawab:
يا عبد الله انه من خوفك حتى تلقى الا من خير ممن امنك حتى تلقي المخافة
Artinya: "Wahai hambanya Allah, ulama yang ucapannya membuatmu takut di dunia hingga akhirnya kamu mendapatkan rasa aman di Akhirat lebih baik dari ulama yang ucapannya membuatmu merasa aman di dunia, namun akhirnya kamu mendapati rasa takut di Akhirat." [Siyar A'lam Nubala (4/585)]