5 Marga Keturunan Nabi Muhammad SAW yang Berasal dari Arab Saudi

Jum'at, 17 Maret 2023 - 17:59 WIB
Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki, salah satu ulama keturunan Nabi Muhammad SAW kelahiran Mekkah Arab Saudi (1365 H atau 1946 M). Beliau berasal dari fam keluarga Al-Maliki Al-Hasani. Foto/ist
Keturunan Nabi Muhammad SAW yang berasal dari Arab Saudi biasanya dipanggil dengan Syarif untuk laki-laki dan Syarifah untuk perempuan. Kalau jamak disebut Asyraf.

Keluarga atau marga keturunan Nabi Muhamamad SAW di Arab Saudi ini kebanyakan dari jalur Sayyidina Hasan radhiyallahu 'anhu, cucu Rasulullah SAW. Beda dengan Yaman, Indonesia-Malaysia yang merupakan anak keturunan dari jalur Husein (populer sebutan Alawiyin atau panggilan Habib).

Sayyid Idrus Alwi Al-Masyhur dalam bukunya "Sejarah, Silsilah dan Gelar Keturunan Nabi Muhammad SAW di Indonesia, Singapura, Malaysia, Timur Tengah, India dan Afrika" menjelaskan bahwa keturunan Nabi Muhammad SAW mempunyai panggilan khusus di setiap negara dan daerah.

1. Syarif (biasanya ditujukan untuk keturunan Sayyidina Hasan cucu Rasulullah SAW, contohnya Syarif Mekkah dan Syarif di Madinah).

2. Sayyid (digunakan untuk keturunan Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husain) 3. Habib, jamaknya Habaib (banyak digunakan di Indonesia dan Asia Tenggara)

4. Syed (digunakan di Malaysia)

5. Wan (dulu sering digunakan di Jakarta. Juga banyak ditemukan di wilayah Melayu Nusantara (seperti Kelantan, Patani)

6. Tuanku (digunakan di Sabah dan Sarawak)

7. Sidi (digunakan di Pariaman Sumatera Barat)

8. Yek (digunakan di Jawa Tengah dan Jawa Timur).

Untuk diketahui, jumlah marga keturunan Nabi Muhammad SAW ada sekitar 114 marga tersebar di berbagai negara. Di Indonesia terdapat 68 marga, di antaranya yang populer adalah Al-Attas, Al-Haddad, Assegaf, Alaydrus, Al-Habsyi, Bin Shahab, Al-Kaff, Al-Jufri yang kesemuanya berasal dari jalur Sayyidina Husein.

Sedangkan di Arab Saudi terdapat beberapa marga atau kabilah Syarif yang merupakan anak keturunan dari Sayyidina Hasan. Sejak zaman Dinasti Abbasiyah, jabatan Gubernur Mekkah atau disebut Syarif Mekkah dipegang oleh anak keturunan Nabi Muhammad SAW sebagai penghormatan kepada mereka.

Namun tradisi ini berakhir pada Tahun 1925 ketika keluarga Saud (Bani Saud) merebut wilayah Hijaz dan menguasai Mekkah dan Madinah. Raja Abdul Aziz bin Saud menjadi raja pertama Kerajaan Arab Saudi hingga sekarang diteruskan oleh Raja Salman. Pendiri Kerajaan Saudi Arabia sendiri bukan gologan Syarif atau Sayyid, melainkan keturunan dari Ibnu Saud.

Beberapa ulama keturunan Nabi yang lahir di Arab Saudi adalah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki. Beliau ulama besar Mekkah kelahiran 1365 H atau 1946 M. Berasal dari keluarga Al-Maliki Al-Hasani. Ayahnya adalah As-Sayyid Alawi, seorang ulama terkemuka di Mekkah dan salah satu penasihat Raja Faisal, Raja Arab Saudi. Wafat Tahun 1425 H di Mekkah.

Kemudian Syaikh Umar bin Abi Bakar Bajunadi Al-Hadrami (wafat 1353 H atau 1936 M). Beliau Ulama kharismatik yang tinggal di Mekkah merupakan golongan Ahlul Bait Rasulullah SAW dari marga atau Fam Al-Junaid (Ba Junaid) asal dari Maroko (Negeri Magribi).

Berikut marga keturunan Nabi Muhammad SAW dari jalur Sayyidina Hasan. Beberapa di antaranya tersebar di Arab Saudi, Timur Tengah dan Afrika Utara:

1. Abu Numai

Keluarga Abu Numai dinisbahkan kepada Syarif Abu Numai al-Awal, yaitu Muhammad bin Abi Saad al-Hasan bin Ali bin Qatadah bin Idris Al-Hasani. Mereka juga diberi gelar Al-Namawi. Di antara keturunan mereka adalah famili Al-Anggawi, Al-Anani, Al-Nu'ari, dan lainnya.

Sedangkan dari keturunan Abu Numai al-Tsani, yaitu: Muhammad bin Barakat bin Muhammad bin Barakat bin al-Hasan bin Ajlan bin Rumaitsah bin Abi Numai al-Awal Muhammad bin Abi Saad al-Hasan bin Ali bin Qatadah bin Idris al-Hasani, menurunkan Family Al-Jawadi, Al-Barakati, Al-Sanbari, Al-Mun'ami, dan lainnya.

Di antara qabilah Abu Numai al-Hasani yaitu leluhur almarhum Raja Husein (Yordania) dan sepupunya almarhum raja Faisal (raja Iraq), serta qabilah al-Idrissi, yaitu leluhur mantan raja-raja di Tunisia dan Libya.
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَاِذۡ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيۡسَى ابۡنَ مَرۡيَمَ ءَاَنۡتَ قُلۡتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُوۡنِىۡ وَاُمِّىَ اِلٰهَيۡنِ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ‌ؕ قَالَ سُبۡحٰنَكَ مَا يَكُوۡنُ لِىۡۤ اَنۡ اَقُوۡلَ مَا لَـيۡسَ لِىۡ بِحَقٍّ‌ؕ اِنۡ كُنۡتُ قُلۡتُهٗ فَقَدۡ عَلِمۡتَهٗ‌ؕ تَعۡلَمُ مَا فِىۡ نَفۡسِىۡ وَلَاۤ اَعۡلَمُ مَا فِىۡ نَفۡسِكَ‌ؕ اِنَّكَ اَنۡتَ عَلَّامُ الۡغُيُوۡبِ‏ (١١٦) مَا قُلۡتُ لَهُمۡ اِلَّا مَاۤ اَمَرۡتَنِىۡ بِهٖۤ اَنِ اعۡبُدُوا اللّٰهَ رَبِّىۡ وَرَبَّكُمۡ‌ۚ وَكُنۡتُ عَلَيۡهِمۡ شَهِيۡدًا مَّا دُمۡتُ فِيۡهِمۡ‌ۚ فَلَمَّا تَوَفَّيۡتَنِىۡ كُنۡتَ اَنۡتَ الرَّقِيۡبَ عَلَيۡهِمۡ‌ؕ وَاَنۡتَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ شَهِيۡدٌ‏ (١١٧) اِنۡ تُعَذِّبۡهُمۡ فَاِنَّهُمۡ عِبَادُكَ‌ۚ وَاِنۡ تَغۡفِرۡ لَهُمۡ فَاِنَّكَ اَنۡتَ الۡعَزِيۡزُ الۡحَكِيۡمُ (١١٨)
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, Wahai Isa putra Maryam! Engkaukah yang mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah? (Isa) menjawab, Mahasuci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (yaitu), Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di tengah-tengah mereka. Maka setelah Engkau mewafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkaulah Yang Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Maidah Ayat 116-118)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More