Golongan Manusia yang Justru Merugi di Bulan Ramadan

Selasa, 28 Maret 2023 - 12:19 WIB
Ramadan adalah bulan penuh rahmat adan keutamaan, siapa saja yang hanya menganggap biasa biasa saja dan tidak memanfaatkannya untuk memohon ampunan kepada Allah SWT, adalah mereka yang sangat merugi. Foto ilustrasi/ist
Ternyata ada golongan manusia yang justru merugi di bulan Ramadan . Siapa saja mereka? Mengapa disebut merugi, apa saja alasan dan dalilnya?

Golongan manusia yang merugi adalah mereka yang mengangggap bulan Ramadan biasa-biasa saja, dia malah menjadi manusia yang celaka dalam nikmat besar yang Allah berikan kepadanya. Tentang golongan manusia ini, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ


“Sungguh celaka seorang yang berjumpa dengan bulan Ramadan, kemudian Ramadan itu berakhir dalam keadaan Allah Subhanahu wa Ta’ala belum mengampuni dosa-dosanya.” (HR. Tirmidzi)



Dari Ibnu Abbas radhiyallahu'anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam adalah manusia paling dermawan dalam kebaikan, dan beliau paling dermawan pada bulan Ramadan. Malaikat Jibril menemui beliau setiap malam di bulan Ramadan hingga Ramadan berakhir.

Lalu siapa saja golongan yang merugi di bulan Ramadan ini? Abdul Aziz As-Sadhan dalam bukunya “Puasa Tapi Keliru”, menjelaskan ada 5 golongan manusia yang puasanya tidak membuahkan hasil selama di bulan suci Ramadhan. Mereka adalah :

1. Yang menganggap biasa bulan Ramadan

Orang yang menganggap biasa bulan Ramadan, tak ada yang berbeda seperti bulan-bulan lainnya, hingga Ramadan berlalu, tentu sebuah kerugian yang besar. Ia sama sekali tidak menganggap istimewa puasa dan merasakan manfaat bulan suci Ramadan.

Juga tidak bersegera melakukan kebaikan, padahal di bulan suci inilah segala pahala dilipat gandakan. Orang yang menganggap biasa bulan Ramadan, ibarat orang melewatkan ghanimah (harta rampasan perang) yang tak ternilai harganya.

2. Yang tiba-tiba berubah alim hanya pada bulan Ramadan

Imam Ahmad mengatakan, “Seburuk-buruk kaum adalah mereka yang hanya mengenal Allah di bulan Ramadan saja.”

Tentu sangat terpuji, dari semua berperilaku tidak baik menjadi baik, dari tak berjilbab kemudian berhijab, dari yang tak pernah shalat kemudian rajin shalat, baik yang wajib maupun sunnah.

Namun, sangat disayangkan, ketika Ramadan usai, golongan manusia seperti itu kembali berbuat maksiat kepada Allah, melepas hijabnya, tak lagi ke masjid, bahkan meninggalkan salat. Karena itu, berusahalah untuk tetap istiqamah dalam beramal dan kebaikan.

3. Sebatas menahan lapar dan dahaga

Golongan ketiga adalah orang yang menahan perut dari makan dan minum saja. Ia tidak merasa bersalah dan berdosa ketika melakukan kemunkaran, menggunjing, menyebar fitnah, menghina, sebuah perilaku yang biasa dilakukan di luar Ramadan. Akhirnya, saat Ramadan tiba, kebiasaan buruk itu tak juga berubah, sehingga Ramadan tak membawa pengaruh bagi kehidupannya sehari-hari.

Abu Hurairah radhiyallahu'nhu meriwayatkan, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dan amalan dusta, maka Allah tidak butuh dengan makanan dan minuman yang ditinggalkannya (puasa).” (HR. Bukhari).

4. Tidak memanfaatkan waktu di bulan Ramadan

Mereka yang tidur pada siang hari di bulan Ramadan serta begadang dan melakukan hal yang sia-sia pada malam harinya, adalah golongan yang merugi. Seharusnya, Ramadan disibukkan dengan amal ibadah, seperti salat berjamaah, tadarus dan tadabur Al Qur’an, berzikir, berinfaq dan sedekah, dan kebaikan lainnya.

5. Tetap melakukan maksiat di bulan Ramadan

Padahal selama bulan Ramadan terdapat banyak amal yang jika dikerjakan akan menyebabkan ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semisal amal berupa puasa. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ


“Siapa yang berpuasa dengan motivasi yang benar karena iman dan mengharap ganjaran dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah ampuni dosa-dosanya yang lewat.”

Demikian juga Qiyam Ramadan, Nabi katakan:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ


“Siapa yang salat tarawih di bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah ampuni dosa-dosanya yang lewat.”



Wallahu A'lam
(wid)
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
هُوَ الَّذِىۡ خَلَقَكُمۡ مِّنۡ تُرَابٍ ثُمَّ مِنۡ نُّطۡفَةٍ ثُمَّ مِنۡ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُخۡرِجُكُمۡ طِفۡلًا ثُمَّ لِتَبۡلُغُوۡۤا اَشُدَّكُمۡ ثُمَّ لِتَكُوۡنُوۡا شُيُوۡخًا ؕ وَمِنۡكُمۡ مَّنۡ يُّتَوَفّٰى مِنۡ قَبۡلُ وَلِتَبۡلُغُوۡۤا اَجَلًا مُّسَمًّى وَّلَعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُوۡنَ (٦٧) هُوَ الَّذِىۡ يُحۡىٖ وَيُمِيۡتُؕ فَاِذَا قَضٰٓى اَمۡرًا فَاِنَّمَا يَقُوۡلُ لَهٗ كُنۡ فَيَكُوۡنُ (٦٨)
Dialah yang menciptakanmu dari tanah, kemudian dari setetes mani, lalu dari segumpal darah, kemudian kamu dilahirkan sebagai seorang anak, kemudian dibiarkan kamu sampai dewasa, lalu menjadi tua. Tetapi di antara kamu ada yang dimatikan sebelum itu. Kami perbuat demikian agar kamu sampai kepada kurun waktu yang ditentukan, agar kamu mengerti. Dialah yang menghidupkan dan mematikan. Maka apabila Dia hendak menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya, Jadilah! Maka jadilah sesuatu itu.

(QS. Ghafir Ayat 67-68)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More