Lailatulqadar dan Surat Al-Qadar Menurut Quraish Shihab
Rabu, 05 April 2023 - 05:15 WIB
Walaupun demikian, sementara ulama membedakan antara pertanyaan ma adraka dan ma yudrika yang juga digunakan Al-Quran dalam tiga ayat.
"Dan tahukah kamu, boleh jadi hari berbangkit itu adalah dekat waktunya?" ( QS Al-Ahzab [33] : 63)
"Dan tahukah kamu, boleh jadi hari kiamat itu (sudah) dekat?" ( QS Al-Syura [42] : 17)
"Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan diri (dan dosa)?" ( QS 'Abasa [80] : 3).
Dua ayat pertama di atas, kata Quraish Shihab, mempertanyakan dengan ma yudrika menyangkut waktu kedatangan kiamat, sedang ayat ketiga berkaitan dengan kesucian jiwa manusia. Ketiga hal tersebut tidak mungkin diketahui manusia.
Quraish Shihab mengatakan secara gamblang Al-Qur'an --demikian pula As-Sunnah-- menyatakan bahwa Nabi SAW tak mengetahui kapan datangnya hari kiamat, tidak pula mengetahui tentang perkara yang gaib. Ini berarti bahwa ma yudrika digunakan oleh Al-Quran untuk hal-hal yang tidak mungkin diketahui walau oleh Nabi SAW sendiri, sedang wa ma adraka, walau berupa pertanyaan namun pada akhirnya Allah SWT menyampaikannya kepada Nabi SAW sehingga informasi lanjutan dapat diperoleh dari beliau. "Demikian perhedaan kedua kalimat tersebut," jelasnya.
Ini berarti bahwa persoalan Lailat Al-Qadar, harus dirujuk kepada Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW, karena di sanalah kita dapat memperoleh informasinya.
"Dan tahukah kamu, boleh jadi hari berbangkit itu adalah dekat waktunya?" ( QS Al-Ahzab [33] : 63)
"Dan tahukah kamu, boleh jadi hari kiamat itu (sudah) dekat?" ( QS Al-Syura [42] : 17)
"Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan diri (dan dosa)?" ( QS 'Abasa [80] : 3).
Dua ayat pertama di atas, kata Quraish Shihab, mempertanyakan dengan ma yudrika menyangkut waktu kedatangan kiamat, sedang ayat ketiga berkaitan dengan kesucian jiwa manusia. Ketiga hal tersebut tidak mungkin diketahui manusia.
Quraish Shihab mengatakan secara gamblang Al-Qur'an --demikian pula As-Sunnah-- menyatakan bahwa Nabi SAW tak mengetahui kapan datangnya hari kiamat, tidak pula mengetahui tentang perkara yang gaib. Ini berarti bahwa ma yudrika digunakan oleh Al-Quran untuk hal-hal yang tidak mungkin diketahui walau oleh Nabi SAW sendiri, sedang wa ma adraka, walau berupa pertanyaan namun pada akhirnya Allah SWT menyampaikannya kepada Nabi SAW sehingga informasi lanjutan dapat diperoleh dari beliau. "Demikian perhedaan kedua kalimat tersebut," jelasnya.
Ini berarti bahwa persoalan Lailat Al-Qadar, harus dirujuk kepada Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW, karena di sanalah kita dapat memperoleh informasinya.
(mhy)