Kisah Nabi Musa Tak Sengaja Membunuh Orang Mesir dan Menikahi Putri Nabi Syuaib
Rabu, 03 Mei 2023 - 06:30 WIB
Nabi Syuaib pun mengajak Musa berbincang-bincang. Beliau mengutarakan keinginannya untuk menikahkan Musa dengan salah seorang putrinya. Sebagai mahar perkawinan ini, Musa harus bekerja menggembalakan kambing selama delapan tahun. Kalau Musa menyanggupi bekerja sepuluh tahun maka itu lebih baik.
Ini adalah tawaran yang amat simpatik dan melegakan hati Musa, sebagai seorang pelarian yang ingin menghindarkan diri dari maut. Berikut kisahnya diabadikan dalam Al-Qur'an. "Dia (Syuaib) berkata, "Sesungguhnya aku bermaksud ingin menikahkan engkau dengan salah seorang dari kedua anak perempuanku ini, dengan ketentuan bahwa engkau bekerja padaku selama delapan tahun dan jika engkau sempurnakan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu kebaikan) darimu, dan aku tidak bermaksud memberatkan engkau. Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang baik." (QS. Al-Qasas Ayat 27)
Setelah sepuluh tahun bekerja menyempurnakan perjanjian dengan Nabi Syuaib, Musa pun memohon ijin untuk kembali ke Mesir dan mengajak serta istrinya. Nabi Syu'aib pun mengijinkannya.
Kemudian terjadilah pengangkatan Nabi Musa menjadi Nabi dan dibekali dengan sejumlah mukjizat. Pengangkatan Musa sebagai Nabi terjadi di Bukit Tursina. Demikian sekelumit kisah Nabi Musa dalam pelariannya hingga menikah dengan putri Nabi Syuaib yang dalam riwayat dikenal sangat pemalu dan selalu menjaga dirinya ('iffah).
Ini adalah tawaran yang amat simpatik dan melegakan hati Musa, sebagai seorang pelarian yang ingin menghindarkan diri dari maut. Berikut kisahnya diabadikan dalam Al-Qur'an. "Dia (Syuaib) berkata, "Sesungguhnya aku bermaksud ingin menikahkan engkau dengan salah seorang dari kedua anak perempuanku ini, dengan ketentuan bahwa engkau bekerja padaku selama delapan tahun dan jika engkau sempurnakan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu kebaikan) darimu, dan aku tidak bermaksud memberatkan engkau. Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang baik." (QS. Al-Qasas Ayat 27)
Setelah sepuluh tahun bekerja menyempurnakan perjanjian dengan Nabi Syuaib, Musa pun memohon ijin untuk kembali ke Mesir dan mengajak serta istrinya. Nabi Syu'aib pun mengijinkannya.
Kemudian terjadilah pengangkatan Nabi Musa menjadi Nabi dan dibekali dengan sejumlah mukjizat. Pengangkatan Musa sebagai Nabi terjadi di Bukit Tursina. Demikian sekelumit kisah Nabi Musa dalam pelariannya hingga menikah dengan putri Nabi Syuaib yang dalam riwayat dikenal sangat pemalu dan selalu menjaga dirinya ('iffah).
(rhs)