Kisah Nabi Musa Mendakwahi Firaun dengan Lembut, Begini Ucapannya
loading...
A
A
A
Nabi Musa 'alaihissalam diutus oleh Allah untuk mendakwahi Firaun, raja Mesir yang zalim. Beliau diperintahkan berbicara kepada Firaun dengan kelembutan.
Berikut kisahnya diceritakan Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq dalam kajiannya. Firaun memang dikenal sebagai simbol kedurhakaan anak manusia dan namanya disebut berulang kali dalam Al-Qur'an sebanyak 74 kali. Karena jasanya pernah merawat Nabi Musa ketika kecil dan kedermawanannya, Allah memerintahkan Nabi Musa dan Harun untuk mendakwahi Firaun dengan cara santun dan lemah lembut.
Dalam Al-Qur'an Allah berfirman:
Artinya: "Pergilah kamu berdua kepada Firaun, sesungguhnya dia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia bisa ingat atau takut." (QS Thaha ayat 43-44)
Seperti apa kesantunan Nabi Musa 'alaihissalam ketika mendakwahi Firaun? Beliau tidak mendebat perkataan Firaun ketika menolaknya, apalagi sampai menghujat perbuatannya.
Sebaliknya Nabi Musa menyampaikan kata-kata lembut penuh ajakan yang semuanya sebenarnya berisi angin surga. Tapi sayang, Firaun yang sudah dihinggapi kesombongan tetap menolaknya.
Kala itu Nabi Musa 'alaihissalam berkata:
لو قلت لا إله إلا الله فلك ملك لا يزول، وشبابك لا يهرم، وتعيش أربعمائة سنة في السرور والنعمة.. ثم لك الجنة في الآخرة.... فهل لك ذلك؟ فلم يقبل
Artinya: "Jika engkau mau mengucapkan kalimat 'tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah' maka bagimu hartamu yang tidak akan pernah binasa. Usia kehidupanmu yang akan selalu muda tanpa bisa menua, engkau juga akan hidup 400 tahun senantiasa dalam kebahagiaan dan kenikmatan. Lalu setelah di Akhirat engkau pun akan masuk surga. Bagaimana apakah engkau mau semua itu?" Fir’aun tetap menolaknya." [Lathaif Isyarat (3/684)]
Karena penolakan dan kesombongannya itu, Fir'aun dan pengikutnya ditenggelamkan Allah Ta'ala di Laut Merah. Untuk diketahui, usia Firaun ditangguhkan Allah hingga 400 tahun lebih. Selama itu pula ia tidak pernah merasakan sakit sehingga mengaku dirinya sebagai Tuhan. Na'udzubillahi min dzalik.
Berikut kisahnya diceritakan Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq dalam kajiannya. Firaun memang dikenal sebagai simbol kedurhakaan anak manusia dan namanya disebut berulang kali dalam Al-Qur'an sebanyak 74 kali. Karena jasanya pernah merawat Nabi Musa ketika kecil dan kedermawanannya, Allah memerintahkan Nabi Musa dan Harun untuk mendakwahi Firaun dengan cara santun dan lemah lembut.
Dalam Al-Qur'an Allah berfirman:
اذْهَبَا إِلَى فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَى . فَقُولا لَهُ قَوْلا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى
Artinya: "Pergilah kamu berdua kepada Firaun, sesungguhnya dia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia bisa ingat atau takut." (QS Thaha ayat 43-44)
Seperti apa kesantunan Nabi Musa 'alaihissalam ketika mendakwahi Firaun? Beliau tidak mendebat perkataan Firaun ketika menolaknya, apalagi sampai menghujat perbuatannya.
Sebaliknya Nabi Musa menyampaikan kata-kata lembut penuh ajakan yang semuanya sebenarnya berisi angin surga. Tapi sayang, Firaun yang sudah dihinggapi kesombongan tetap menolaknya.
Kala itu Nabi Musa 'alaihissalam berkata:
لو قلت لا إله إلا الله فلك ملك لا يزول، وشبابك لا يهرم، وتعيش أربعمائة سنة في السرور والنعمة.. ثم لك الجنة في الآخرة.... فهل لك ذلك؟ فلم يقبل
Artinya: "Jika engkau mau mengucapkan kalimat 'tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah' maka bagimu hartamu yang tidak akan pernah binasa. Usia kehidupanmu yang akan selalu muda tanpa bisa menua, engkau juga akan hidup 400 tahun senantiasa dalam kebahagiaan dan kenikmatan. Lalu setelah di Akhirat engkau pun akan masuk surga. Bagaimana apakah engkau mau semua itu?" Fir’aun tetap menolaknya." [Lathaif Isyarat (3/684)]
Karena penolakan dan kesombongannya itu, Fir'aun dan pengikutnya ditenggelamkan Allah Ta'ala di Laut Merah. Untuk diketahui, usia Firaun ditangguhkan Allah hingga 400 tahun lebih. Selama itu pula ia tidak pernah merasakan sakit sehingga mengaku dirinya sebagai Tuhan. Na'udzubillahi min dzalik.
(rhs)