Doa Umar bin Khattab agar Terhindar dari Fitnah dan Aib
Senin, 29 Mei 2023 - 08:34 WIB
Umar bin Khattab senantiasa berdoa agar selamat dan terhindar dari fitnah dan aib. Doa itu adalah sebagai berikut:
Rodhinaa billahi robban wa bil islaami diinan wa bi muhammadin rosulan, na’uudzu billaahi min suu-il fitani.
Artinya: Kami ridha Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai utusan, kami berlindung kepada Allah dari keburukan fitnah.
Doa ini berdasarkan hadis riwayat Imam Bukhari dari Anas bin Malik, dia berkata;
Para sahabat banyak bertanya kepada Nabi SAW sehingga mereka setengah memaksa dengan pertanyaan-pertanyaan. Maka Nabi SAW suatu hari naik ke mimbar dan bersabda; “Tidaklah kalian bertanya kepadaku mengenai sesuatu, selain kujelaskan kepada kalian.” Lantas aku melihat ke kanan-kiri, tak tahunya setiap orang membungkus kepalanya di pakaiannya sambil menangis, muncullah seseorang yang jika berdebat dia dipanggil dengan nasab selain ayahnya, orang itu berujar; ‘Wahai Nabi Allah, siapakah ayahku?‘ Nabi menjawab; ‘Ayahmu adalah Hudzafah.’ Kontan Umar bergegas mengucapkan;
Rodhinaa billahi robban wa bil islaami diinan wa bi muhammadin rosulan, na’uudzu billaahi min suu-il fitani.
Kami ridha Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai utusan, kami berlindung kepada Allah dari keburukan fitnah.
Nabi SAW bersabda: "Sama sekali belum pernah kulihat keburukan dan kebaikan seperti hari ini, sebab hari ini surga dan neraka digambarkan kepadaku sehingga aku melihat kedua-duanya dibalik dinding ini."
رَضِينَا بِاللَّهِ رَبًّا، وَبِالإِسْلاَمِ دِينًا، وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولاً، نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ سُوءِ الْفِتَنِ
Rodhinaa billahi robban wa bil islaami diinan wa bi muhammadin rosulan, na’uudzu billaahi min suu-il fitani.
Artinya: Kami ridha Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai utusan, kami berlindung kepada Allah dari keburukan fitnah.
Doa ini berdasarkan hadis riwayat Imam Bukhari dari Anas bin Malik, dia berkata;
سَأَلُوا النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم حَتَّى أَحْفَوْهُ بِالْمَسْأَلَةِ، فَصَعِدَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم ذَاتَ يَوْمٍ الْمِنْبَرَ فَقَالَ ” لاَ تَسْأَلُونِي عَنْ شَىْءٍ إِلاَّ بَيَّنْتُ لَكُمْ . فَجَعَلْتُ أَنْظُرُ يَمِينًا وَشِمَالاً، فَإِذَا كُلُّ رَجُلٍ رَأْسُهُ فِي ثَوْبِهِ يَبْكِي، فَأَنْشَأَ رَجُلٌ كَانَ إِذَا لاَحَى يُدْعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ فَقَالَ يَا نَبِيَّ اللَّهِ مَنْ أَبِي فَقَالَ ” أَبُوكَ حُذَافَةُ ”. ثُمَّ أَنْشَأَ عُمَرُ فَقَالَ رَضِينَا بِاللَّهِ رَبًّا، وَبِالإِسْلاَمِ دِينًا، وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولاً، نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ سُوءِ الْفِتَنِ. فَقَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم مَا رَأَيْتُ فِي الْخَيْرِ وَالشَّرِّ كَالْيَوْمِ قَطُّ، إِنَّهُ صُوِّرَتْ لِي الْجَنَّةُ وَالنَّارُ حَتَّى رَأَيْتُهُمَا دُونَ الْحَائِطِ
Para sahabat banyak bertanya kepada Nabi SAW sehingga mereka setengah memaksa dengan pertanyaan-pertanyaan. Maka Nabi SAW suatu hari naik ke mimbar dan bersabda; “Tidaklah kalian bertanya kepadaku mengenai sesuatu, selain kujelaskan kepada kalian.” Lantas aku melihat ke kanan-kiri, tak tahunya setiap orang membungkus kepalanya di pakaiannya sambil menangis, muncullah seseorang yang jika berdebat dia dipanggil dengan nasab selain ayahnya, orang itu berujar; ‘Wahai Nabi Allah, siapakah ayahku?‘ Nabi menjawab; ‘Ayahmu adalah Hudzafah.’ Kontan Umar bergegas mengucapkan;
رَضِينَا بِاللَّهِ رَبًّا، وَبِالإِسْلاَمِ دِينًا، وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولاً، نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ سُوءِ الْفِتَنِ
Rodhinaa billahi robban wa bil islaami diinan wa bi muhammadin rosulan, na’uudzu billaahi min suu-il fitani.
Kami ridha Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai utusan, kami berlindung kepada Allah dari keburukan fitnah.
Nabi SAW bersabda: "Sama sekali belum pernah kulihat keburukan dan kebaikan seperti hari ini, sebab hari ini surga dan neraka digambarkan kepadaku sehingga aku melihat kedua-duanya dibalik dinding ini."
(mhy)