12 Amalan yang Dilipatgandakan Pahalanya di Bulan Dzulhijjah
Sabtu, 10 Juni 2023 - 18:15 WIB
Banyak amalan di bulan Dzulhijjah yang banjir pahala untuk dilaksanakan. Apalagi bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang istimewa dalam Islam. Banyak keutamaan di bulan yang dikenal sebagai bulan berkurban tersebut, salah satunya segala amalan yang dilakukan di bulan Dzulhijjah akan dilipatgandakan pahalanya.
Dari Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
”Ada dua bulan yang pahala amalnya tidak akan berkurang. Keduanya dua bulan hari raya: bulan Ramadhan dan bulan Dzulhijjah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menggandengkan bulan Dzulhijjah dengan Ramadan. Sebagai motivasi beliau menyebutkan bahwa pahala amal di dua bulan ini tidak berkurang. Rentang waktu yang paling mulia ketika Dzulhijjah adalah 10 hari pertama. Seperti dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
“Demi fajar, dan demi malam yang sepuluh.” (QS. Al-Fajr: 1-2)
Menurut tafsir dari mayoritas ulama, ayat diatas menyinggung tentang 10 malam hari pertama bulan Dzulhijjah. Allah Ta’ala bersumpah atas bulan Dzulhijjah . Hal ini menunjukkan bahwa bulan Dzulhijjah memang memiliki kelebihan dibandingkan bulan-bulan lainnya.
Tidak ada hari yang amal saleh lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari yang sepuluh ini (10 hari pertama bulan Dzulhijjah). Para sahabat bertanya: Apakah lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah? Rasulullah bersabda, ‘Iya. Lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan harta dan jiwa raganya kemudian dia tidak pernah kembali lagi (mati syahid).” (HR. Al Bukhari)
Lantas amalan apa saja yang dianjurkan diperbanyak pada bulan Dzulhijjah ini? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut amalan-amalan di Bulan Dzulhijjah itu, yakni:
Dari Maimunah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa orang-orang saling berdebat apakah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa pada hari Arafah. Lalu Maimunah mengirimkan pada beliau satu wadah (berisi susu) dan beliau dalam keadaan berdiri (wukuf), lantas beliau minum dan orang-orang pun menyaksikannya. (HR. Bukhari dan Muslim).
“ Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam memerintahkan wanita yang dipingit (juga wanita yang haid) pada hari Ied, untuk menyaksikan kebaikan dan seruan kaum muslimin. Kemudian seorang wanita berkata: ‘Wahai Rasulullah jika diantara kami ada yang tidak memiliki pakaian, lalu bagaimana?’. Rasulullah bersabda: ‘Hendaknya temannya memakaikan sebagian pakaiannya.” (HR. Abu Daud).
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Ibadah umrah ke ibadah umrah berikutnya adalah penggugur (dosa) di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada balasan (bagi pelakunya) melainkan surga” (HR al-Bukhari dan Muslim).
“Tidak ada amalan saleh yang lebih dicintai Allah daripada amalan yang dilakukan di sepuluh hari ini (hari-hari pertama bulan Dzulhijjah). Maka para sahabat bertanya, “Tidak juga jihad fi sabilillah? ” Beliau menjawab, “Tidak juga jihad fi sabilillah. Kecuali seseorang yang keluar dengan membawa jiwa dan hartanya namun tidak ada satupun yang kembali.” (HR. Bukhari)
Melakukan perbuatan baik terhadap sesama manusia adalah perintah Allah Ta’ala. Selain itu juga dapat meningkatkan silaturahmi dan toleransi .
“Dan berikanlah infak di jalan Allah dan janganlah engkau menjatuhkan dirimu ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah karena sesungguhnya Allah menyukai orang yang berbuat baik.” (QS.Al-Baqarah: 195).
Dengan mengetahu dan memahami hal ini, saatnya kita ajakmasyarakat untuk bersama-sama menyemarakkan 10 hari pertama Dzulhijjah dengan berbagai amal saleh dan ibadah, sebagaimana ketika mereka menyemarakkan bulan Ramadan. Jadikan kesempatan 10 hari pertama sebagai ladang untuk mendulang jutaan pahala.
Wallahu A'lam
Dari Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
شَهْرَانِ لاَ يَنْقُصَانِ، شَهْرَا عِيدٍ: رَمَضَانُ، وَذُو الحَجَّةِ
”Ada dua bulan yang pahala amalnya tidak akan berkurang. Keduanya dua bulan hari raya: bulan Ramadhan dan bulan Dzulhijjah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menggandengkan bulan Dzulhijjah dengan Ramadan. Sebagai motivasi beliau menyebutkan bahwa pahala amal di dua bulan ini tidak berkurang. Rentang waktu yang paling mulia ketika Dzulhijjah adalah 10 hari pertama. Seperti dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
وَ الْفَجْرِ * وَلَيَالٍ عَشْرٍ
“Demi fajar, dan demi malam yang sepuluh.” (QS. Al-Fajr: 1-2)
Menurut tafsir dari mayoritas ulama, ayat diatas menyinggung tentang 10 malam hari pertama bulan Dzulhijjah. Allah Ta’ala bersumpah atas bulan Dzulhijjah . Hal ini menunjukkan bahwa bulan Dzulhijjah memang memiliki kelebihan dibandingkan bulan-bulan lainnya.
Tidak ada hari yang amal saleh lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari yang sepuluh ini (10 hari pertama bulan Dzulhijjah). Para sahabat bertanya: Apakah lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah? Rasulullah bersabda, ‘Iya. Lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan harta dan jiwa raganya kemudian dia tidak pernah kembali lagi (mati syahid).” (HR. Al Bukhari)
Lantas amalan apa saja yang dianjurkan diperbanyak pada bulan Dzulhijjah ini? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut amalan-amalan di Bulan Dzulhijjah itu, yakni:
1. Puasa Arafah
Amalan di bulan Dzuhijjah yang pertama yakni puasa arafah. Puasa ini dikerjakan pada tanggal 9 Dzuhijjah. Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)Dari Maimunah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa orang-orang saling berdebat apakah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa pada hari Arafah. Lalu Maimunah mengirimkan pada beliau satu wadah (berisi susu) dan beliau dalam keadaan berdiri (wukuf), lantas beliau minum dan orang-orang pun menyaksikannya. (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Mengucapkan takbir, tahlil dan tahmid
Para ulama menganjurkan agar umat Islam memperbanyak takbir, tahlil dan tahmid pada bulan Dzulhijjah. Takbir juga diucapkan setiap selesai salat fardhu di masjid, pada hari raya Idul Adha sampai hari tasyrik di sore hari (saat salat Ashar). Selain itu, ketika hendak perjalanan ke lapangan atau masjid untuk salat ied disunnahkan mengucapkan “Allahu akbar, allahu akbar, laa ilaha ilallah, walllahu akbar, allahu akbar wa lillahil hamdu.” “Tidaklah ada hari-hari yang lebih mulia di sisi Allah dan amal-amal shalih di dalamnya lebih dicintai-Nya dibanding amal-amal saleh pada 10 hari-hari pertama bulan Dzulhijjah. Oleh karena itu perbanyaklah mengucap tahlil, takbir, dan tahmid’ (HR.At-Thabrani).3. Salat Iduladha
Salat Iduladha juga merupakan amalan di bulan Dzulhijjah yang diutamakan. Sekalipun bagi wanita disarankan untuk ikut menyaksikan seruan kaum muslimin (takbiran dan salat ied).“ Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam memerintahkan wanita yang dipingit (juga wanita yang haid) pada hari Ied, untuk menyaksikan kebaikan dan seruan kaum muslimin. Kemudian seorang wanita berkata: ‘Wahai Rasulullah jika diantara kami ada yang tidak memiliki pakaian, lalu bagaimana?’. Rasulullah bersabda: ‘Hendaknya temannya memakaikan sebagian pakaiannya.” (HR. Abu Daud).
4. Berkurban
Kegiatan kurban ini biasanya dilakukan pada hari raya Idul Adha atau tanggal 10 Dzuhijjah. Untuk jenis binatang yang dikurban harus sehat. Boleh kambing ataupun sapi. “Tidak ada amalan yang dikerjakan anak Adam ketika hari (raya) kurban yang lebih dicintai oleh Allah ‘Azza Wa Jalla dari mengalirkan darah, sesungguhnya pada hari kiamat ia akan datang dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya dan bulu-bulunya. Dan sesungguhnya darah tersebut akan sampai kepada Allah ‘Azza Wa Jalla sebelum jatuh ke tanah, maka perbaguslah jiwa kalian dengannya.” (HR. Ibnu Majah, At-Tirmidzi, Al-Hakim).5. Melaksanakan Haji
Melaksanakan haji merupakan amalan utama di bulan Dzuhijjah, diwajibkan bagi mereka yang memiliki kemampuan harta. Berhaji termasuk dalam rukun Islam . Dan pahala dari berhaji sangatlah besar di sisi Allah Ta’ala. “Mengerjakan haji adalah kewajiban menusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah” (Ali-Imran : 97)Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Ibadah umrah ke ibadah umrah berikutnya adalah penggugur (dosa) di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada balasan (bagi pelakunya) melainkan surga” (HR al-Bukhari dan Muslim).
6. Melaksanakan Umrah
Jika memang belum sanggup melaksanakan haji (baik karena biaya atau waktu antrian) maka boleh juga melakukan ibadah umrah. Walaupun umrah bukanlah ibadah wajib. Namun umrah juga memiliki banyak keutamaan. Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:“Ibadah umrah ke ibadah umrah berikutnya adalah penggugur (dosa) di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada balasan (bagi pelakunya) melainkan surga” (HR al-Bukhari dan Muslim)7. Berzikir
Berzikir termasuk amalan saleh yang berarti mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Zikir hendaknya diucapkan sesering mungkin. Dan apabila kita memperbanyak zikir di bulan Dzulhijjah maka pahalanya akan dilipatgandakan.“Tidak ada amalan saleh yang lebih dicintai Allah daripada amalan yang dilakukan di sepuluh hari ini (hari-hari pertama bulan Dzulhijjah). Maka para sahabat bertanya, “Tidak juga jihad fi sabilillah? ” Beliau menjawab, “Tidak juga jihad fi sabilillah. Kecuali seseorang yang keluar dengan membawa jiwa dan hartanya namun tidak ada satupun yang kembali.” (HR. Bukhari)
8. Bertaubat
Amalan di bulan Dzhuhijjah berikutnya adalah bertaubat. Akan lebih baik jika kita memperbanyak taubat di bulan suci Dzuhijjah. Allah Ta’ala mencintai hamba-hamba yang bertaubat dan juga mengampuni segala dosa. Maka itu, kita harus sesering mungkin bertaubat sebelum terlambat. 9. Berbuat baik kepada sesama “Tidak ada amalan shalih yang lebih dicintai Allah daripada amalan yang dilakukan di sepuluh hari ini (hari-hari pertama bulan Dzulhijjah)…” (HR. Bukhari).Melakukan perbuatan baik terhadap sesama manusia adalah perintah Allah Ta’ala. Selain itu juga dapat meningkatkan silaturahmi dan toleransi .
10. Salat Sunah
Salat sunnah juga termasuk amalan saleh. Di bulan suci Dzulhijjah alangkah baiknya jika kita memperbanyak salat sunnah. Namun demikian, jangan sehabis bulan Dzulhijjah lantas kita melupakan sholat sunnah. Ingat, ibadah yang dicintai Allah adalah ibadan yang dilakukan secara rutin dan istiqamah.11. Membaca Al-Qur'an
Usahakan membaca Al-Qur'an setiap hari, walaupun hanya 3 ayat. Begitupun dengan bulan Dzulhijjah jangan meninggalkan Al-Qur'an. Ketahuilah bahwa Al-Qur'an bisa menjadi penolong atau penerang kuburan kita kelak.12. Bersedekah
Sebagai umat muslim sebaiknya kita memperbanyak bersedekah kepada orang yang membutuhkan. Tidak perlu bersedekah dalam jumlah banyak. Tidak apa-apa sedikit asalkan ikhlas. Allah Ta’ala berfirman:وَأَنفِقُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا تُلْقُوا۟ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى ٱلتَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوٓا۟ ۛ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ
“Dan berikanlah infak di jalan Allah dan janganlah engkau menjatuhkan dirimu ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah karena sesungguhnya Allah menyukai orang yang berbuat baik.” (QS.Al-Baqarah: 195).
Dengan mengetahu dan memahami hal ini, saatnya kita ajakmasyarakat untuk bersama-sama menyemarakkan 10 hari pertama Dzulhijjah dengan berbagai amal saleh dan ibadah, sebagaimana ketika mereka menyemarakkan bulan Ramadan. Jadikan kesempatan 10 hari pertama sebagai ladang untuk mendulang jutaan pahala.
Wallahu A'lam
(wid)