3 Syarat Tobat Menurut Imam Nawawi, Bagaimana Jika Dosa dengan Sesama Manusia?

Jum'at, 02 Juni 2023 - 08:57 WIB
لله أشد فرحا بتوبة عبده حين يتوب إليه من أحدكم كان على راحلته بأرض فلاة , فانفلتت منه وعليها طعامه وشرابه فأيس منها فأتى شجرة فأضطجع في ظلها – قد أيس من راحلته – فبينا هو كذلك إذا هو بها قائمة عنده فأخذ بخطامها ثم قال من شدة الفرح اللهم أنت عبدي وان ربك – أخطأ من شدة الفرح.


Sesungguhnya Allah lebih bergembira terhadap tobat hamba-Nya ketika ia bertobat kepada-Nya, daripada seorang dari kamu yang sedang naik kendaraan (unta)nya di padang pasir, lalu unta itu lepas darinya sedangkan makanan dan minumannya ada di atas unta itu. Maka dia berputus asa, lalu dia datang ke sebuah pohon dan berbaring di bawahnya dengan perasaan putus asa. Ketika dalam keadaan demikian tiba-tiba untanya sudah berdiri di sisinya, lalu dia pegang kendalinya, kemudian dia berkata – karena sangat gembiranya – ‘Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah Tuhan-Mu’. Dia salah ucap karena sangat gembiranya” (Shahih Bukhari dan Shahih Muslim)

Ketahuilah bahwa pintu tobat akan selalu terbuka sebanyak apapun dosa. Allah Ta’ala berfirman:

قال الله تعالى : وَهُوَ الَّذِي يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَعْفُو عَنِ السَّيِّئَاتِ وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ


dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan” ( QS Asy-Syuura : 25)

Allah Ta’ala juga berfirman:

قال الله تعالى : وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا


“dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan Menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” ( QS An-Nisa : 110)



Allah Ta’ala juga berfirman:

قال الله تعالى : قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ


Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” ( QS Az-Zumar : 53)

Bahkan Allah telah berfirman tentang keadaan orang munafik:

قال الله تعالى : إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا(145)إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا


Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. Kecuali orang-orang yang tobat dan mengadakan perbaikan” (QS An Nisa/4: 145-146)

Hasan Al-Bashri sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya, berkata, “Perhatikanlah kemuliaan dan kemurahan dari Allah ini.. Mereka membunuh wali-wali Allah akan tetapi Allah masih menyeru mereka menuju tobat dan ampunan”.

Oleh karena itu tidak diperbolehkan membuat seseorang putus asa dari rahmat Allah walaupun dosanya sangat banyak, sebagaimana tidak diperbolehkannya mendorong seseorang untuk berbuat maksiat dan mendekati dosa.



Ibnu Abbas ra berkata, “Barangsiapa yang menjadikan seseorang dari hamba Allah putus asa dari tobat setelah ini, sungguh ia telah mengingkari kitab Allah”.

Seorang hamba hendaknya ia segera bertobat, dan secepat mungkin mewujudkannya, sebelum ia kehilangan kesempatan. Nabi SAW bersabda:

إنَّ الله عزَّ وجلَّ يقبل توبةَ العبد ما لم يُغَرْغِر


Sesungguhnya Allah menerima tobat hamba-Nya selama nyawanya belum sampai kerongkongan” (HR Tirmidzi)

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

من تاب قبل أن تطلع الشمس من مغربها تاب الله عليه


Barangsiapa yang bertobat sebelum matahari terbit dari timur maka Allah menerima taubatnya”. (HR Muslim)

Seorang hamba wajib untuk bertobat dari dosa-dosanya, dengan memenuhi syarat-syaratnya agar tobatnya diterima.
Halaman :
Follow
Hadits of The Day
Dari 'Urwah bahwa Aisyah telah mengabarkan kepadanya bahwa dalam shalatnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering berdoa: ALLAHUMMA INNI 'AUUDZUBIKA MIN 'ADZAABIL QABRI WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL MASIIHID DAJJAL WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL MAHYA WAL MAMAATI, ALLAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA MINAL MA'TSMI WAL MAGHRAMI (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, aku berlindung dari fitnah Dajjal, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian, ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan lilitan hutang). Maka seseorang bertanya kepada beliau, Alangkah seringnya anda memohon perlindungan diri dari lilitan hutang. Beliau bersabda: Sesungguhnya apabila seseorang sudah sering berhutang, maka dia akan berbicara dan berbohong, dan apabila berjanji, maka dia akan mengingkari.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 746)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More