Niat Puasa Tarwiyah Lengkap Arab Latin

Sebelum membahas niat puasa Tarwiyah lengkap Arab Latin perlu diketahui kedudukan puasa sunah Tarwiyah atau puasa sunah pada 8 Dzulhijjah. Syaikh Said Muhammad Ba’asyind dalam kitab "Busyral Karim" menyebutkan bahwa puasa pada tanggal 8 Dzulhijjah dianjurkan sebagai bentuk ihtiyath terhadap hari Arafah dan juga termasuk 8 hari pertama Dzulhijjah.

Sedangkan Syaikh M Nawawi Banten dalam "Kitab Nihayatuz Zain" mengatakan, puasa delapan hari sebelum hari Arafah (dianjurkan) bagi mereka yang sedang melaksanakan ibadah haji maupun mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji.

Ulama dari Mazhab Syafi’i menganjurkan puasa delapan hari pertama bulan Dzulhijjah di samping anjuran puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah. Mereka juga menganjurkan puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) secara khusus.

Puasa ini dianjurkan untuk melafalkan niat pada malam hari. Sebelum bedug Subuh, mereka dianjurkan untuk melafalkan niat puasa Tarwiyah berikut ini:



Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta‘ālā.

Artinya:“Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah SWT.”