Dahsyatnya Kedermawanan Imam Syafi'i, Uang Rp39 Miliar Dibagi-bagikan kepada Warga
Kamis, 06 Juli 2023 - 21:56 WIB
Imam Syafi'i (150-204 H) tak hanya dikenal sebagai Ulama dengan level mujtahid, Imam bernama Abu Abdillah Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i ini juga dikenal sebagai sosok yang sangat dermawan.
Uang bekal perjalanan senilai Rp39 Miliar yang dibawanya habis dibagi-bagikan kepada orang-orang di pinggiran Kota Makkah. Kisah kedermawanan Imam Syafi'i ini diceritakan Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq dalam satu kajiannya.
Bagi yang mencintai Imam Syafi'i dan mengikuti mazabnya, perlu mencontoh akhlak dan kedermawanannya. Berikut di antara kisah kedermawanannya:
1. Membagi-bagikan Uang Bekal Perjalanan Rp39 Miliar
قدم الشافعي من صنعاء إلى مكة بعشرة آلاف دينار في منديل فضرب خباءه في موضع خارجًا من مكة، فكان الناس يأتونه فيه، فما برح حتى وهبها كلها
Artinya: "Asy-Syafi'i pernah melakukan perjalanan dari Shan'a (Yaman) ke Makkah dengan membawa 10.000 Dinar (sekitar Rp39 Miliar) yang disimpannya di sebuah sapu tangan. Ia lalu membagi-bagikannya di pinggir Kota Makkah. Orang-orang pun mendatanginya. Dia tidak berhenti membagikannya hingga habis semua uangnya." [Hilyatul Aulia (9/13)]
2. Membagikan Hadiah 50.000 Dirham kepada Orang yang Dijumpainya
كان محمد بن إدريس الشافعي لما أدخل على أمير المؤمنين هارون الرشيد، وناظر بشرًا المريسي فقطعه خلع هارون الرشيد على الشافعي، وأمر له بخمسين ألف درهم، فانصرف إلى البيت، وليس معه شيء، قد تصدَّق بجميع ذلك ووصل به الناس
"Imam Syafi'i pernah diundang oleh Amirul Mukminin Harun Ar-Rasyid untuk berdebat dengan Bisyr al-Murisi, lalu beliau berhasil membungkamnya. Khalifah Harun Ar-Rasyid kemudian menghampiri Syafi'i lalu memerintahkan untuk diberikan kepadanya 50.000 Dirham (setara Rp3 Miliar). Imam Syafi'i lalu keluar dari majelis tersebut kembali ke rumahnya tanpa membawa sepeserpun uang yang diterimanya. Ia mensedekahkan semua yang ia terima kepada orang yang ia jumpai (dalam perjalanan pulang)." [Hilyatul Aulia (9/131)]
Al-Muzani menceritakan: "Aku tidak pernah melihat orang yang kedermawanannya melebihi Syafi'i. Kami pernah keluar dari masjid di suatu waktu saat malam hari raya, aku berbicara dengannya tentang beberapa masalah hingga tiba di pintu rumahnya. Lalu datanglah seorang budak menemuinya dengan membawa kantung uang, lalu berkata: "Wahai Imam, Tuanku menyampaikan salam dan meminta engkau untuk menerima ini."
Imam Syafi'i pun menerimanya dan memasukkan ke kantong bajunya. Lalu saat itu juga datang seseorang yang biasa hadir di majelisnya dan berkata: "Wahai imam, istriku melahirkan saat ini dan aku tidak punya apapun." Beliaupun memberikan kantong uang itu kepada orang tersebut lalu masuk ke dalam rumah tanpa membawa apapun." [Hilyatul Auliya (9/132)]
Amru bin Sawad as-Sarji berkata tentang beliau:
كان الشافعي أسخى الناس على الدينار والدرهم والطعام"؛
"Adalah Imam Syafi'i orang yang paling gemar membagi-bagikan Dinar, Dirham dan makanan." [Siyar A’lam an Nubala (10/37)]
3. Membalas Kebaikan Orang Lain dengan yang Lebih Baik
كان الشافعي مارا بالحذائين، فسقط سوطه، فوثب غلام، ومسحه بكمه، وناوله، فأعطاه سبعة دنانير
Artinya: "Suatu hari Imam Syafi'i lewat, tiba-tiba cambuk yang dibawa olehnya terjatuh, lalu ada anak kecil yang melompat mengambilnya lalu anak itu mengusap tongkat itu dengan lengan bajunya, setelah bersih ia kemudian menyerahkannya kepada Imam asy-Syafi'i. Maka Imam Syafi'i memberi anak tersebut uang sejumlah 7 Dinar (setara Rp27,3 juta)." [Siyar A'lam an Nubala (10/37)]
4. Membantu Mahar Muridnya yang Akan Menikah
Salah satu muridnya, Imam Rabi' bin Sulaiman menceritakan:
تزوجت، فسألني الشافعي كم أصدقتها؟ قلت: ثلاثين دينارا، عجلت منها ستة، فأعطاني أربعة وعشرين دينارا
"Saya menikah, lalu Imam Syafi'i bertanya kepadaku: 'Berapa mahar yang engkau berikan kepada istrimu?’ Aku menjawab: 'Saya memberi Mahar 30 Dinar (setara Rp117 juta), tetapi saya baru mencicil 6 Dinar dulu.' Maka beliau (Imam Syafi'i) langsung memberiku uang 24 Dinar (Rp93 juta) untuk menggenapinya." [Adab asy-Syafi'i hal 92]
Itulah sekelumit kisah kedermawanan Imam Syafi'i. Semoga kita bisa meneladaninya.
Uang bekal perjalanan senilai Rp39 Miliar yang dibawanya habis dibagi-bagikan kepada orang-orang di pinggiran Kota Makkah. Kisah kedermawanan Imam Syafi'i ini diceritakan Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq dalam satu kajiannya.
Bagi yang mencintai Imam Syafi'i dan mengikuti mazabnya, perlu mencontoh akhlak dan kedermawanannya. Berikut di antara kisah kedermawanannya:
1. Membagi-bagikan Uang Bekal Perjalanan Rp39 Miliar
قدم الشافعي من صنعاء إلى مكة بعشرة آلاف دينار في منديل فضرب خباءه في موضع خارجًا من مكة، فكان الناس يأتونه فيه، فما برح حتى وهبها كلها
Artinya: "Asy-Syafi'i pernah melakukan perjalanan dari Shan'a (Yaman) ke Makkah dengan membawa 10.000 Dinar (sekitar Rp39 Miliar) yang disimpannya di sebuah sapu tangan. Ia lalu membagi-bagikannya di pinggir Kota Makkah. Orang-orang pun mendatanginya. Dia tidak berhenti membagikannya hingga habis semua uangnya." [Hilyatul Aulia (9/13)]
2. Membagikan Hadiah 50.000 Dirham kepada Orang yang Dijumpainya
كان محمد بن إدريس الشافعي لما أدخل على أمير المؤمنين هارون الرشيد، وناظر بشرًا المريسي فقطعه خلع هارون الرشيد على الشافعي، وأمر له بخمسين ألف درهم، فانصرف إلى البيت، وليس معه شيء، قد تصدَّق بجميع ذلك ووصل به الناس
"Imam Syafi'i pernah diundang oleh Amirul Mukminin Harun Ar-Rasyid untuk berdebat dengan Bisyr al-Murisi, lalu beliau berhasil membungkamnya. Khalifah Harun Ar-Rasyid kemudian menghampiri Syafi'i lalu memerintahkan untuk diberikan kepadanya 50.000 Dirham (setara Rp3 Miliar). Imam Syafi'i lalu keluar dari majelis tersebut kembali ke rumahnya tanpa membawa sepeserpun uang yang diterimanya. Ia mensedekahkan semua yang ia terima kepada orang yang ia jumpai (dalam perjalanan pulang)." [Hilyatul Aulia (9/131)]
Al-Muzani menceritakan: "Aku tidak pernah melihat orang yang kedermawanannya melebihi Syafi'i. Kami pernah keluar dari masjid di suatu waktu saat malam hari raya, aku berbicara dengannya tentang beberapa masalah hingga tiba di pintu rumahnya. Lalu datanglah seorang budak menemuinya dengan membawa kantung uang, lalu berkata: "Wahai Imam, Tuanku menyampaikan salam dan meminta engkau untuk menerima ini."
Imam Syafi'i pun menerimanya dan memasukkan ke kantong bajunya. Lalu saat itu juga datang seseorang yang biasa hadir di majelisnya dan berkata: "Wahai imam, istriku melahirkan saat ini dan aku tidak punya apapun." Beliaupun memberikan kantong uang itu kepada orang tersebut lalu masuk ke dalam rumah tanpa membawa apapun." [Hilyatul Auliya (9/132)]
Amru bin Sawad as-Sarji berkata tentang beliau:
كان الشافعي أسخى الناس على الدينار والدرهم والطعام"؛
"Adalah Imam Syafi'i orang yang paling gemar membagi-bagikan Dinar, Dirham dan makanan." [Siyar A’lam an Nubala (10/37)]
3. Membalas Kebaikan Orang Lain dengan yang Lebih Baik
كان الشافعي مارا بالحذائين، فسقط سوطه، فوثب غلام، ومسحه بكمه، وناوله، فأعطاه سبعة دنانير
Artinya: "Suatu hari Imam Syafi'i lewat, tiba-tiba cambuk yang dibawa olehnya terjatuh, lalu ada anak kecil yang melompat mengambilnya lalu anak itu mengusap tongkat itu dengan lengan bajunya, setelah bersih ia kemudian menyerahkannya kepada Imam asy-Syafi'i. Maka Imam Syafi'i memberi anak tersebut uang sejumlah 7 Dinar (setara Rp27,3 juta)." [Siyar A'lam an Nubala (10/37)]
4. Membantu Mahar Muridnya yang Akan Menikah
Salah satu muridnya, Imam Rabi' bin Sulaiman menceritakan:
تزوجت، فسألني الشافعي كم أصدقتها؟ قلت: ثلاثين دينارا، عجلت منها ستة، فأعطاني أربعة وعشرين دينارا
"Saya menikah, lalu Imam Syafi'i bertanya kepadaku: 'Berapa mahar yang engkau berikan kepada istrimu?’ Aku menjawab: 'Saya memberi Mahar 30 Dinar (setara Rp117 juta), tetapi saya baru mencicil 6 Dinar dulu.' Maka beliau (Imam Syafi'i) langsung memberiku uang 24 Dinar (Rp93 juta) untuk menggenapinya." [Adab asy-Syafi'i hal 92]
Itulah sekelumit kisah kedermawanan Imam Syafi'i. Semoga kita bisa meneladaninya.
Baca Juga
(rhs)