Syair Abu Nawas yang Bikin Imam Syafi'i Menangis, Ini Keutamaannya
Minggu, 16 Juli 2023 - 18:30 WIB
Penyair terkenal zaman Abbasiyah, Abu Nawas pernah bertemu Imam Syafi'i (150-204 H) di Kota Baghdad. Abu Nawas bernama asli Abu Ali al-Hasan bin Hani al-Hakami, lahir Tahun 145 Hijriyah di Kota Ahvaz Persia yang sekarang berada di Iran.
Warga Baghdad memberinya julukan "Abu Nawas" karena ia memiliki rambut yang ikal dan panjang. Ia dikenal sebagai penyair cerdas dan sering berpura-pura gila. Perkataan dan syairnya penuh dengan hikmah dan pelajaran.
Dikisahkan, Imam Syafi'i pernah menangis sesenggukan setelah membaca Syair Abu Nawas yang dikenal dengan nama Syair Al-I'tiraf. Menurut satu riwayat, ketika Abu Nawas meninggal dunia, Imam Syafi'i tidak mau mensholatkan jenazahnya. Namun, ketika jasad Abu Nawas hendak dimandikan, di kantong baju Abu Nawas ditemukan secarik kertas bertuliskan "Syair Al-I'tiraf" (pengakuan). Syair tersebut ditulis Abu Nawas menjelang akhir hayatnya.
Isi Syair I'tiraf Abu Nawas dan Keutamaannya:
Ilaahii lastu lil firdausi ahlaa.
(Wahai Tuhanku! Aku bukanlah ahli surga)
Wa laa aqwaa 'alaa naaril jahiimi.
(Tapi aku tidak kuat dalam neraka Jahanam)
Fahablii taubatan waghfir zunuubii.
(Maka berilah aku taubat dan ampunilah dosaku)
Fa innaka ghaafirudz dzambil 'azhiimi.
(Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dosa yang besar)
Dzunuubii mitslu a’daadir rimaali.
(Dosaku bagaikan bilangan pasir)
Warga Baghdad memberinya julukan "Abu Nawas" karena ia memiliki rambut yang ikal dan panjang. Ia dikenal sebagai penyair cerdas dan sering berpura-pura gila. Perkataan dan syairnya penuh dengan hikmah dan pelajaran.
Dikisahkan, Imam Syafi'i pernah menangis sesenggukan setelah membaca Syair Abu Nawas yang dikenal dengan nama Syair Al-I'tiraf. Menurut satu riwayat, ketika Abu Nawas meninggal dunia, Imam Syafi'i tidak mau mensholatkan jenazahnya. Namun, ketika jasad Abu Nawas hendak dimandikan, di kantong baju Abu Nawas ditemukan secarik kertas bertuliskan "Syair Al-I'tiraf" (pengakuan). Syair tersebut ditulis Abu Nawas menjelang akhir hayatnya.
Isi Syair I'tiraf Abu Nawas dan Keutamaannya:
إِلٰهِي لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلَا
Ilaahii lastu lil firdausi ahlaa.
(Wahai Tuhanku! Aku bukanlah ahli surga)
وَلَا أَقْوَى عَلَى النَّارِ الجَحِيْم
Wa laa aqwaa 'alaa naaril jahiimi.
(Tapi aku tidak kuat dalam neraka Jahanam)
فهَبْ لِي تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبِي
Fahablii taubatan waghfir zunuubii.
(Maka berilah aku taubat dan ampunilah dosaku)
فَإِنَّكَ غَافِرُ الذَّنْبِ العَظِيْم
Fa innaka ghaafirudz dzambil 'azhiimi.
(Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dosa yang besar)
ذُنُوْبِي مِثْلُ أَعْدَادٍ الرِّمَالِ
Dzunuubii mitslu a’daadir rimaali.
(Dosaku bagaikan bilangan pasir)
فَهَبْ لِي تَوْبَةً يَا ذَا الجَلَالِ