Kesaksian Ulama Besar Pendiri Mazhab tentang Ulama Sufi
loading...
A
A
A
Para ulama besar sama sekali tidak menentang tasawuf . Bahkan tak sedikit di antara mereka yang menggabungkan diri sebagai pengikut dan murid tasawuf. Para ulama tersebut berkhidmat di bawah bimbingan seorang syaikh thariqah yang arif.
Empat orang imam mazhab Sunni, semuanya mempunyai seorang syaikh thariqah. Melalui syaikh itulah mereka mempelajari Islam dalam sisi esoterisnya yang indah dan agung. Mereka semua menyadari bahwa ilmu syariat harus didukung oleh ilmu tasawuf sehingga akan tercapailah pengetahuan sejati mengenai hakikat ibadah yang sebenarnya.
Berikut ini kesaksian imam 4 mazhab Suni tersebut:
Abu Hanifah
Jalaluddin as Suyuthi di dalam kitab Durr al Mantsur meriwayatkan bahwa Imam Abu Hanifah (85 H.-150 H) berkata, “Jika tidak karena dua tahun, saya telah celaka. Karena dua tahun saya bersama Sayyidina Imam Jafar as Shadiq, maka saya mendapatkan ilmu spiritual yang membuat saya lebih mengetahui jalan yang benar”.
Imam Abu Hanifah adalah pendiri mazhab Hanafi, murid dari Ahli Silsilah Thariqat Naqsyabandiyah Imam Jafar as Shadiq ra.
Imam Malik
Sementara itu, Imam Malik , pendiri mazhab Maliki, dalam buku 'Ali al-Adawi, barangsiapa mempelajari/mengamalkan tasawuf tanpa fikih maka dia telah zindik, dan barangsiapa mempelajari fikih tanpa tasawuf dia tersesat, dan siapa yang mempelari tasawuf dan fikh dia meraih kebenaran."
Imam Syafi'i
Imam Syafi'i , pendiri mazhab Syafi’i, dalam "Kashf al-Khafa and Muzid al-Albas" karya Imam 'Ajluni mengatakan: "Saya bersama orang sufi dan aku menerima 3 ilmu: mereka mengajariku bagaimana berbicara, mereka mengajariku bagaimana memperlakukan orang dengan kasih dan hati lembut, mereka membimbingku ke dalam jalan tasawuf.
Imam Ahmad
Imam Ahmad bin Hanbal , pendiri mazhab Hanbali, dalam Tanwir al-Qulub, mengatakan: "Anakku, jika kamu harus duduk bersama orang-orang sufi, karena mereka adalah mata air ilmu dan mereka tetap mengingat Allah dalam hati mereka. Mereka orang-orang zuhud dan mereka memiliki kekuatan spiritual yang tertinggi"
Tentang sufi, Imam Ahmad berkata: "Aku tidak melihat orang yang lebih baik dari mereka"
Empat orang imam mazhab Sunni, semuanya mempunyai seorang syaikh thariqah. Melalui syaikh itulah mereka mempelajari Islam dalam sisi esoterisnya yang indah dan agung. Mereka semua menyadari bahwa ilmu syariat harus didukung oleh ilmu tasawuf sehingga akan tercapailah pengetahuan sejati mengenai hakikat ibadah yang sebenarnya.
Berikut ini kesaksian imam 4 mazhab Suni tersebut:
Abu Hanifah
Jalaluddin as Suyuthi di dalam kitab Durr al Mantsur meriwayatkan bahwa Imam Abu Hanifah (85 H.-150 H) berkata, “Jika tidak karena dua tahun, saya telah celaka. Karena dua tahun saya bersama Sayyidina Imam Jafar as Shadiq, maka saya mendapatkan ilmu spiritual yang membuat saya lebih mengetahui jalan yang benar”.
Imam Abu Hanifah adalah pendiri mazhab Hanafi, murid dari Ahli Silsilah Thariqat Naqsyabandiyah Imam Jafar as Shadiq ra.
Imam Malik
Sementara itu, Imam Malik , pendiri mazhab Maliki, dalam buku 'Ali al-Adawi, barangsiapa mempelajari/mengamalkan tasawuf tanpa fikih maka dia telah zindik, dan barangsiapa mempelajari fikih tanpa tasawuf dia tersesat, dan siapa yang mempelari tasawuf dan fikh dia meraih kebenaran."
Imam Syafi'i
Imam Syafi'i , pendiri mazhab Syafi’i, dalam "Kashf al-Khafa and Muzid al-Albas" karya Imam 'Ajluni mengatakan: "Saya bersama orang sufi dan aku menerima 3 ilmu: mereka mengajariku bagaimana berbicara, mereka mengajariku bagaimana memperlakukan orang dengan kasih dan hati lembut, mereka membimbingku ke dalam jalan tasawuf.
Imam Ahmad
Imam Ahmad bin Hanbal , pendiri mazhab Hanbali, dalam Tanwir al-Qulub, mengatakan: "Anakku, jika kamu harus duduk bersama orang-orang sufi, karena mereka adalah mata air ilmu dan mereka tetap mengingat Allah dalam hati mereka. Mereka orang-orang zuhud dan mereka memiliki kekuatan spiritual yang tertinggi"
Tentang sufi, Imam Ahmad berkata: "Aku tidak melihat orang yang lebih baik dari mereka"
(mhy)