12 Amalan Hari Asyura, 3 di Antaranya Sangat Dianjurkan
Jum'at, 28 Juli 2023 - 04:02 WIB
3 Amalan yang Sangat Dianjurkan
Dari 12 amalan di atas, ada tiga amalan yang sangat dianjurkan dan memiliki dasar kuat. Sedangkan lainnya kebanyakan Hadisnya dhaif. Namun, jika dikerjakan untuk fadhoil 'amal, tentu tidak apa-apa.
1. Puasa Asyura
Amalan utama di Hari Asyura adalah berpuasa. Puasa sunnah ini dianjurkan dikerjakan pada hari ke-9 dan 10 Muharam. Sering juga disebut dengan puasa 'Asyuro dan Tasu'a. Rasulullah ﷺ bersabda: "Puasalah kalian pada Hari 'Asyura dan berbedalah dengan orang Yahudi. Puasalah kalian sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya." (HR Ath-Thahawy dan Al-Baihaqi serta Ibnu Khuzaimah 2095)
Nabi ﷺ ditanya tentang puasa hari Asyura. Beliau menjawab: "Puasa pada hari Asyura menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim). Imam An-Nawawi menjelaskan dalam kitab Al Minhaj syarah Sahih Muslim Ibnu Hajar, bahwa dosa yang dimaksud adalah dosa-dosa kecil. Adapun dosa besar hanya bisa dihapus dengan Taubat Nashuha.
2. Meluaskan Belanja
Amalan lain di samping puasa yaitu meluaskan belanja. Dari Abi Said Al-Khudhri bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: "Siapa yang meluaskan belanja kepada keluarganya pada Hari Asyura, maka Allah akan meluaskan atasnya belanja selama setahun." Sebagian ulama men-dhaifkan Hadis ini, namun sebagian lainnya mengatakan Shahih, lalu sebagian lainnya mengatakan Hasan.
Yang men-shahihkan adalah Zainuddin Al-Iraqi dan Ibnu Nashiruddin. As-Suyuthi dan Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan bahwa karena begitu banyaknya jalur periwayatan hadits ini, maka derajat hadits ini menjadi Hasan bahkan menjadi shahih. Sehingga Ibnu Taimiyah dalam kitabnya Al-Ikhtiyarat termasuk yang menganjurkan amalan ini di Hari Asyura.
3. Bersedekah
Siapa yang puasa Hari Asyura, dia seperti puasa setahun. Siapa yang bersedekah pada hari itu, dia seperti bersedekah selama setahun. Pada hari itu juga disunnahkan untuk bersedekah, menurut kalangan Mazhab Maliki. Sedangkan mazhab lainnya berpendapat tidak ada landasan dalil khusus menyebutkan hal itu dan kuat derajat haditsnya.
Sebenarnya amalan ini semua sangat baik, selama tidak dikaitkan dengan momentum tertentu. Sehingga yang menjadi titik masalah adalah dikaitkannya amal-amal itu dengan momen Muharram dengan keyakinan bahwa bila dilakukan di waktu lain, tidak sebesar itu pahalanya.
Namun perlu dipahami bahwa amaliyah seperti ini bagi sebagian kalangan sudah diajarkan dan dipraktikkan, meski sebagian Hadisnya dikritik oleh banyak kalangan. Dan selama masih ada kritik, hal itu merupakan ikhtilaf di kalangan ulama Hadis. Semoga Allah berkenan menerima amaln kita.
Dari 12 amalan di atas, ada tiga amalan yang sangat dianjurkan dan memiliki dasar kuat. Sedangkan lainnya kebanyakan Hadisnya dhaif. Namun, jika dikerjakan untuk fadhoil 'amal, tentu tidak apa-apa.
1. Puasa Asyura
Amalan utama di Hari Asyura adalah berpuasa. Puasa sunnah ini dianjurkan dikerjakan pada hari ke-9 dan 10 Muharam. Sering juga disebut dengan puasa 'Asyuro dan Tasu'a. Rasulullah ﷺ bersabda: "Puasalah kalian pada Hari 'Asyura dan berbedalah dengan orang Yahudi. Puasalah kalian sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya." (HR Ath-Thahawy dan Al-Baihaqi serta Ibnu Khuzaimah 2095)
Nabi ﷺ ditanya tentang puasa hari Asyura. Beliau menjawab: "Puasa pada hari Asyura menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim). Imam An-Nawawi menjelaskan dalam kitab Al Minhaj syarah Sahih Muslim Ibnu Hajar, bahwa dosa yang dimaksud adalah dosa-dosa kecil. Adapun dosa besar hanya bisa dihapus dengan Taubat Nashuha.
2. Meluaskan Belanja
Amalan lain di samping puasa yaitu meluaskan belanja. Dari Abi Said Al-Khudhri bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: "Siapa yang meluaskan belanja kepada keluarganya pada Hari Asyura, maka Allah akan meluaskan atasnya belanja selama setahun." Sebagian ulama men-dhaifkan Hadis ini, namun sebagian lainnya mengatakan Shahih, lalu sebagian lainnya mengatakan Hasan.
Yang men-shahihkan adalah Zainuddin Al-Iraqi dan Ibnu Nashiruddin. As-Suyuthi dan Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan bahwa karena begitu banyaknya jalur periwayatan hadits ini, maka derajat hadits ini menjadi Hasan bahkan menjadi shahih. Sehingga Ibnu Taimiyah dalam kitabnya Al-Ikhtiyarat termasuk yang menganjurkan amalan ini di Hari Asyura.
3. Bersedekah
Siapa yang puasa Hari Asyura, dia seperti puasa setahun. Siapa yang bersedekah pada hari itu, dia seperti bersedekah selama setahun. Pada hari itu juga disunnahkan untuk bersedekah, menurut kalangan Mazhab Maliki. Sedangkan mazhab lainnya berpendapat tidak ada landasan dalil khusus menyebutkan hal itu dan kuat derajat haditsnya.
Sebenarnya amalan ini semua sangat baik, selama tidak dikaitkan dengan momentum tertentu. Sehingga yang menjadi titik masalah adalah dikaitkannya amal-amal itu dengan momen Muharram dengan keyakinan bahwa bila dilakukan di waktu lain, tidak sebesar itu pahalanya.
Namun perlu dipahami bahwa amaliyah seperti ini bagi sebagian kalangan sudah diajarkan dan dipraktikkan, meski sebagian Hadisnya dikritik oleh banyak kalangan. Dan selama masih ada kritik, hal itu merupakan ikhtilaf di kalangan ulama Hadis. Semoga Allah berkenan menerima amaln kita.
(rhs)