Apakah Azar Ayah Nabi Ibrahim? Begini Penjelasannya
Kamis, 10 Agustus 2023 - 09:41 WIB
2. Di bagian terakhir masa hidupnya, yakni ketika ia telah lanjut usia, setelah melaksanakan sebagian besar tugasnya (yakni pembangunan Kakbah) dan membawa istri dan anaknya ke gurun kering Makkah, ia berdoa dari lubuk hatinya bagi sejumlah orang, termasuk kedua orang tuanya, dan memohon agar doanya dikabulkan Allah.
Pada waktu itu beliau berdoa, "Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)." ( QS Ibrahim 14:41)
Ja'far Subhani menjelaskan ayat ini menunjukkan dengan jelas bahwa doa itu diucapkan setelah selesainya pembangunan Kakbah, ketika Ibrahim sudah berada di usia tuanya. Apabila sang ayah dalam ayat ini, yang kepadanya telah ia persembahkan cinta dan bakti dan yang didoakannya, adalah Azar itu, maka ini akan berarti bahwa Ibrahim tidak berlepas diri darinya sepanjang hidupnya, dan terkadang beliau juga berdoa untuknya.
Padahal, ayat pertama, yang diwahyukan sebagai jawaban atas permohonan para keturunan musyrikin itu, menjelaskan bahwa setelah suatu waktu, ketika ia masih muda, Ibrahim telah memutuskan segala hubungan dengan Azar dan menjauh darinya - berlepas diri berarti tidak lagi saling berbicara, tidak peduli, dan tidak saling mendoakan keselamatan.
Menurut Ja'far Subhani, ketika dua ayat ini dibaca bersama-sama, terlihat jelas bahwa orang yang dibenci Ibrahim di usia mudanya, yang dengannya ia memutuskan segala hubungan kepentingan dan cinta, bukanlah orang yang diingatnya hingga usia tuanya, yang untuk keampunan dan keselamatannya ia berdoa.
Pada waktu itu beliau berdoa, "Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)." ( QS Ibrahim 14:41)
Ja'far Subhani menjelaskan ayat ini menunjukkan dengan jelas bahwa doa itu diucapkan setelah selesainya pembangunan Kakbah, ketika Ibrahim sudah berada di usia tuanya. Apabila sang ayah dalam ayat ini, yang kepadanya telah ia persembahkan cinta dan bakti dan yang didoakannya, adalah Azar itu, maka ini akan berarti bahwa Ibrahim tidak berlepas diri darinya sepanjang hidupnya, dan terkadang beliau juga berdoa untuknya.
Padahal, ayat pertama, yang diwahyukan sebagai jawaban atas permohonan para keturunan musyrikin itu, menjelaskan bahwa setelah suatu waktu, ketika ia masih muda, Ibrahim telah memutuskan segala hubungan dengan Azar dan menjauh darinya - berlepas diri berarti tidak lagi saling berbicara, tidak peduli, dan tidak saling mendoakan keselamatan.
Menurut Ja'far Subhani, ketika dua ayat ini dibaca bersama-sama, terlihat jelas bahwa orang yang dibenci Ibrahim di usia mudanya, yang dengannya ia memutuskan segala hubungan kepentingan dan cinta, bukanlah orang yang diingatnya hingga usia tuanya, yang untuk keampunan dan keselamatannya ia berdoa.
(mhy)
Lihat Juga :