Doa Nabi Ibrahim agar Dijauhkan dari Kesyirikan
loading...
A
A
A
Kesyirikan atau perbuatan syirik itu sangat halus yang sangat memungkinkan menimpa seorang hamba tanpa ia sadari. Untuk itu, kita memohon agar Allah Shubhanahu wa ta'ala selalu melindungi dan menjauhkan kita dari perbuatan syirik tersebut. Salah satunya dengan berdoa seperti yang dipanjatkan Nabi Ibrahim Alaihi sallam.
Doa tersebut, menurut Ustadz Muhammad Ihsan, dai alumni STDI Imam Syafi’i Jember, berulang-ulag dipanjatkan dan diucapkan oleh Nabi Ibrahim ‘alaihissalam , yakni:
Wajnubnii wa baniyya an na'budal ashnam
“Jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.”
Ustadz Muhammad Ihsan menjelaskan, jika tauhid adalah tujuan manusia diciptakan dan siapa yang merealisasikan hal tersebut akan masuk surga, maka sebaliknya dengan kesyirikan yang notabenenya adalah lawan dari tauhid.
Allah Ta'ala menyebut kesyirikan sebagai kezhaliman yang sangat besar saat Allah mengisahkan nasihat Lukman kepada anaknya:
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.” (QS. Luqman: 13).
Bahkan Allah Ta'ala menegaskan bahwa dosa syirik merupakan dosa yang akan menggugurkan amal kebaikan dan tidak akan diampuni jika seseorang mati di atas kesyirikan, Allah Ta'ala berfirman:
“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. “Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan terhapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Az-Zumar: 65).
Allah juga berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisa’: 48).
Semoga Allah melindungi kita, keluarga serta keturunan dari perbuatan syirik, dan kita memohon kepada Allah ﷻ untuk menutup hidup kita di atas tauhid.
Wallahu A'lam
Doa tersebut, menurut Ustadz Muhammad Ihsan, dai alumni STDI Imam Syafi’i Jember, berulang-ulag dipanjatkan dan diucapkan oleh Nabi Ibrahim ‘alaihissalam , yakni:
وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ الْأَصْنَامَ
Wajnubnii wa baniyya an na'budal ashnam
“Jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.”
Ustadz Muhammad Ihsan menjelaskan, jika tauhid adalah tujuan manusia diciptakan dan siapa yang merealisasikan hal tersebut akan masuk surga, maka sebaliknya dengan kesyirikan yang notabenenya adalah lawan dari tauhid.
Allah Ta'ala menyebut kesyirikan sebagai kezhaliman yang sangat besar saat Allah mengisahkan nasihat Lukman kepada anaknya:
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَابُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.” (QS. Luqman: 13).
Bahkan Allah Ta'ala menegaskan bahwa dosa syirik merupakan dosa yang akan menggugurkan amal kebaikan dan tidak akan diampuni jika seseorang mati di atas kesyirikan, Allah Ta'ala berfirman:
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. “Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan terhapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Az-Zumar: 65).
Allah juga berfirman:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَاءُۚ وَمَن يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisa’: 48).
Semoga Allah melindungi kita, keluarga serta keturunan dari perbuatan syirik, dan kita memohon kepada Allah ﷻ untuk menutup hidup kita di atas tauhid.
Wallahu A'lam
(wid)