Kisah Sahabat Nabi yang Suka Menawarkan Pinjaman Lalu Memutihkannya
Sabtu, 19 Agustus 2023 - 15:16 WIB
Kisah sahabat yang memutihkan utang orang-orang pada masanya patut jadi teladan. Betapa tidak, sahabat yang gemar menawarkan pinjaman kepada kaum muslim, justru memutihkannya saat ia sedang sakit.
Seperti diketahui, utang bisa menjadi penyebab renggangnya persaudaraan dan persahabatan. Bahkan dapat menyebabkan permusuhan hingga pembunuhan. Itu sebabnya Rasulullah ﷺ mengajarkan doa agar terhindar dari lilitang utang dengan redaksi: "Allahumma inni a'uudzubika minal-ma'tsami wal-maghram" (Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari berbuat dosa dan lilitan utang).
Berikut kisah sahabat bernama Qais bin Sa'ad bin Ubadah radhiyallahu 'anhu yang dikenal sangat dermawan. Dalam kajian Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq diceritakan, sahabat Qais bin Sa'ad dikenal dengan keberanian dan kedermawanannya.
Bahkan Sayidina Abu Bakar dan Umar, orang yang pernah menyedekahkan seluruh harta dan setengah hartanya, dibuat kagum oleh sifat dermawannya. Bagaimana tidak, Qais ini punya kebiasaan berkunjung ke rumah-rumah untuk menawarkan utang. Lalu saat orang akan membayarnya ia akan persulit, yakni ia tidak bersedia untuk dibayar dengan menambah waktu jatuh tempo utang.
Dan kalau tetap dipaksa, ia akan menerima uangnya lalu mengembalikannya lagi sebagai bentuk sedekah atau hadiah. Suatu hari, Qais jatuh sakit.
Kali ini ia merasa ada yang janggal, karena teman-temannya bila mengetahui ia sedang sakit, biasanya akan bersegera berduyun-duyun menjenguknya. Ini agak berbeda, ia sudah terbaring sekian hari, baru satu dua orang yang datang ke rumahnya. Ia pun mencari tahu apa penyebabnya. Akhirnya salah satu dari mereka berterus terang kepadanya dengan mengatakan:
إنهم يستحيون مما لك عليهم من الدين
Artinya: "Sungguh mereka malu, karena masih memiliki tanggungan utang yang belum dibayarkan kepadamu."
Mendengar itu, Qais terkejut seraya berkata:
أخزى الله مالا يمنع عني الإخوان من الزيارة
Artinya: "Alangkah buruknya hartaku yang mencegah saudara- saudaraku untuk mengunjungiku...!"
Lalu ia menyuruh pembantunya, untuk mengumumkan kepada khalayak ramai, bahwa ia memutihkan semua utang-utang siapapun kepadanya. Tak lama berduyun-duyunlah orang-orang menjenguk Qais, hingga sebuah riwayat menyebutkan pintu rumahnya sampai rusak karena begitu banyaknya orang yang berdesakan.
Referensi:
Risalah al-Qusairiyah
Seperti diketahui, utang bisa menjadi penyebab renggangnya persaudaraan dan persahabatan. Bahkan dapat menyebabkan permusuhan hingga pembunuhan. Itu sebabnya Rasulullah ﷺ mengajarkan doa agar terhindar dari lilitang utang dengan redaksi: "Allahumma inni a'uudzubika minal-ma'tsami wal-maghram" (Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari berbuat dosa dan lilitan utang).
Berikut kisah sahabat bernama Qais bin Sa'ad bin Ubadah radhiyallahu 'anhu yang dikenal sangat dermawan. Dalam kajian Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq diceritakan, sahabat Qais bin Sa'ad dikenal dengan keberanian dan kedermawanannya.
Bahkan Sayidina Abu Bakar dan Umar, orang yang pernah menyedekahkan seluruh harta dan setengah hartanya, dibuat kagum oleh sifat dermawannya. Bagaimana tidak, Qais ini punya kebiasaan berkunjung ke rumah-rumah untuk menawarkan utang. Lalu saat orang akan membayarnya ia akan persulit, yakni ia tidak bersedia untuk dibayar dengan menambah waktu jatuh tempo utang.
Dan kalau tetap dipaksa, ia akan menerima uangnya lalu mengembalikannya lagi sebagai bentuk sedekah atau hadiah. Suatu hari, Qais jatuh sakit.
Kali ini ia merasa ada yang janggal, karena teman-temannya bila mengetahui ia sedang sakit, biasanya akan bersegera berduyun-duyun menjenguknya. Ini agak berbeda, ia sudah terbaring sekian hari, baru satu dua orang yang datang ke rumahnya. Ia pun mencari tahu apa penyebabnya. Akhirnya salah satu dari mereka berterus terang kepadanya dengan mengatakan:
إنهم يستحيون مما لك عليهم من الدين
Artinya: "Sungguh mereka malu, karena masih memiliki tanggungan utang yang belum dibayarkan kepadamu."
Mendengar itu, Qais terkejut seraya berkata:
أخزى الله مالا يمنع عني الإخوان من الزيارة
Artinya: "Alangkah buruknya hartaku yang mencegah saudara- saudaraku untuk mengunjungiku...!"
Lalu ia menyuruh pembantunya, untuk mengumumkan kepada khalayak ramai, bahwa ia memutihkan semua utang-utang siapapun kepadanya. Tak lama berduyun-duyunlah orang-orang menjenguk Qais, hingga sebuah riwayat menyebutkan pintu rumahnya sampai rusak karena begitu banyaknya orang yang berdesakan.
Referensi:
Risalah al-Qusairiyah
(rhs)