13 Nasihat Emas Sayyidina Utsman bin Affan, Inspirasi untuk Hidup Lebih Baik
Kamis, 07 September 2023 - 05:10 WIB
فلقد أتيتم؛ صبحتم أو مسيتم، ألا وإن الدنيا طويت على الغرور
"Kalian dalam kondisi diintai (oleh kematian). Ketika kalian berada di waktu pagi atau pun sore hari. Maka waspadalah, karena sesungguhnya dunia ini tipuan yang melenakan." [Al Bidayah wa Nihayah (10/215)]
6. Allah Memberikan Dunia untuk Mengejar Akhirat
إن الله عز وجل إنما أعطاكم الدنيا لتطلبوا بها الآخرة، ولم يعطكموها لتركنوا إليها
"Sesungguhnya Allah 'Azza wa jalla memberikan kalian dunia agar dengannya kalian bisa mengejar Akhirat. Bukan diberikan untuk membuat kalian condong kepadanya." [Tarikh ath-Thabari (4/422)]
7. Waspadalah Kenikmatan Dunia karena Kebanyakan Orang Condong Padanya
ألا وإن الدنيا خضرة قد شهيت إلى الناس، ومال إليها كثير منهم، فلا تركنوا إلى الدنيا ولا تثقوا بها، فإنها ليست بثقة، واعلموا أنها غير تاركة إلا من تركها
"Waspadalah, karena sesungguhnya dunia itu hijau ranau yang kenikmatannya diangan-angankan oleh manusia. Kebanyakan mereka telah condong kepadanya. Jangan kalian menunduk kepada dunia dan jangan mempercayai apapun darinya. Karena dunia itu tidak bisa dipercaya. Dan ketahuilah, bahwa dunia itu tidak akan menjadi peninggalan (yang baik) kecuali bagi yang mau meninggalkannya (yang tidak condong kepadanya)." [Tarikh at-Thabari (4/422)]
8. Senikmat-nikmat Hidup di Dunia, Pada Akhirnya Akan Ditinggalkan
أين أبناء الدنيا وإخوانها الذين أثاروها وعمروها ومتعوا بها طويلا؟ ألم تلفظهم؟
"Mana mereka yang pernah menjadi anak emasnya dunia dan yang telah dimanjakan oleh dunia? Yaitu mereka telah mendapatkan bagian besar, memakmurkan dan mendapatkan kenikmatan yang panjang dari dunia? Bukankah pada akhirnya dunia juga mencampakkan mereka?" [Al-Bidayah wa Nihayah (7/166)]
9. Siapa yang Alam Kuburnya Berat, Maka Akan Berat Kehidupan Setelahnya
Setiap kali Sayidina Utsman melihat kuburan, beliau akan menangis. Ketika hal itu ditanyakan kepadanya, beliau menjawab:
هو أولُ منازلِ الآخرة وآخر منازل الدنيا؛ فمن شُدِّد عليه فما بَعْده أشد، ومن هُوِّن عليه فما بعده أهون
"Karena kubur adalah tempat pertama alam Akhirat dan tempat terakhir dari dunia. Siapa yang alam kuburnya berat, maka akan berat kehidupan setelahnya. Dan siapa yang ringan alam kuburnya, akan ringan pula kehidupan setelahnya." [Majma' al Amtsal (2/453)]
10. Sesungguhnya Dunia Akan Sirna, Sedangkan Akhirat Kekal Selamanya
إن الدنيا تفنى والآخرة تبقى، فلا تبطرنكم الفانية، ولا تشغلنكم عن الباقية، فآثروا ما يبقى على ما يفنى
"Sesungguhnya dunia itu akan sirna, sedangkan Akhirat kekal selamanya. Maka jangan sampai sesuatu yang akan sirna justru yang menguasai kalian. Dan kalian tersibukkan dari yang kekal. Maka, utamakanlah memburu yang kekal dari yang akan sirna." [Tarikh at Thabari (4/422)]
11. Jadilah Pemimpin yang Banyak Bekerja, Bukan Banyak Bicara
أنتم إلى إمام فَعَّال أحْوَجُ منكم إلى إمام قَوَّال
"Kalian dalam kondisi diintai (oleh kematian). Ketika kalian berada di waktu pagi atau pun sore hari. Maka waspadalah, karena sesungguhnya dunia ini tipuan yang melenakan." [Al Bidayah wa Nihayah (10/215)]
6. Allah Memberikan Dunia untuk Mengejar Akhirat
إن الله عز وجل إنما أعطاكم الدنيا لتطلبوا بها الآخرة، ولم يعطكموها لتركنوا إليها
"Sesungguhnya Allah 'Azza wa jalla memberikan kalian dunia agar dengannya kalian bisa mengejar Akhirat. Bukan diberikan untuk membuat kalian condong kepadanya." [Tarikh ath-Thabari (4/422)]
7. Waspadalah Kenikmatan Dunia karena Kebanyakan Orang Condong Padanya
ألا وإن الدنيا خضرة قد شهيت إلى الناس، ومال إليها كثير منهم، فلا تركنوا إلى الدنيا ولا تثقوا بها، فإنها ليست بثقة، واعلموا أنها غير تاركة إلا من تركها
"Waspadalah, karena sesungguhnya dunia itu hijau ranau yang kenikmatannya diangan-angankan oleh manusia. Kebanyakan mereka telah condong kepadanya. Jangan kalian menunduk kepada dunia dan jangan mempercayai apapun darinya. Karena dunia itu tidak bisa dipercaya. Dan ketahuilah, bahwa dunia itu tidak akan menjadi peninggalan (yang baik) kecuali bagi yang mau meninggalkannya (yang tidak condong kepadanya)." [Tarikh at-Thabari (4/422)]
8. Senikmat-nikmat Hidup di Dunia, Pada Akhirnya Akan Ditinggalkan
أين أبناء الدنيا وإخوانها الذين أثاروها وعمروها ومتعوا بها طويلا؟ ألم تلفظهم؟
"Mana mereka yang pernah menjadi anak emasnya dunia dan yang telah dimanjakan oleh dunia? Yaitu mereka telah mendapatkan bagian besar, memakmurkan dan mendapatkan kenikmatan yang panjang dari dunia? Bukankah pada akhirnya dunia juga mencampakkan mereka?" [Al-Bidayah wa Nihayah (7/166)]
9. Siapa yang Alam Kuburnya Berat, Maka Akan Berat Kehidupan Setelahnya
Setiap kali Sayidina Utsman melihat kuburan, beliau akan menangis. Ketika hal itu ditanyakan kepadanya, beliau menjawab:
هو أولُ منازلِ الآخرة وآخر منازل الدنيا؛ فمن شُدِّد عليه فما بَعْده أشد، ومن هُوِّن عليه فما بعده أهون
"Karena kubur adalah tempat pertama alam Akhirat dan tempat terakhir dari dunia. Siapa yang alam kuburnya berat, maka akan berat kehidupan setelahnya. Dan siapa yang ringan alam kuburnya, akan ringan pula kehidupan setelahnya." [Majma' al Amtsal (2/453)]
10. Sesungguhnya Dunia Akan Sirna, Sedangkan Akhirat Kekal Selamanya
إن الدنيا تفنى والآخرة تبقى، فلا تبطرنكم الفانية، ولا تشغلنكم عن الباقية، فآثروا ما يبقى على ما يفنى
"Sesungguhnya dunia itu akan sirna, sedangkan Akhirat kekal selamanya. Maka jangan sampai sesuatu yang akan sirna justru yang menguasai kalian. Dan kalian tersibukkan dari yang kekal. Maka, utamakanlah memburu yang kekal dari yang akan sirna." [Tarikh at Thabari (4/422)]
11. Jadilah Pemimpin yang Banyak Bekerja, Bukan Banyak Bicara
أنتم إلى إمام فَعَّال أحْوَجُ منكم إلى إمام قَوَّال