Mesir dan Arab Saudi Kutuk Penyerbuan Masjid Al-Aqsa oleh Ekstrimis Yahudi
Selasa, 19 September 2023 - 16:56 WIB
JAKARTA - Mesir , Arab Saud i, dan Uni Emirat Arab ( UEA ) mengutuk penyerbuan Masjid Al-Aqsa yang dilakukan oleh ratusan pemukim Yahudi di bawah perlindungan pasukan Israel .
Arab News melaporkan bahwa 430 pemukim ekstremis melakukan penggerebekan di halaman suci di Yerusalem yang diduduki pada hari Ahad lalu. "Ini merupakan pelanggaran terbaru terhadap salah satu tempat paling suci umat Islam," demikian Arab News pada Selasa 19 September 2023.
Pada hari Selasa, UEA mengutuk tindakan tersebut dan menegaskan kembali posisinya mengenai perlunya memberikan perlindungan penuh terhadap Masjid Al-Aqsa dan menghentikan pelanggaran provokatif yang terjadi di sana.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri UEA, UEA menyoroti perlunya menghormati peran kustodian Kerajaan Hashemite Yordania atas tempat-tempat suci dan wakaf sesuai dengan hukum internasional “dan tidak mengompromikan otoritas Administrasi Wakaf Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.”
Kementerian juga meminta pihak berwenang Israel untuk mengambil tanggung jawab mengurangi eskalasi dan mengakhiri semua serangan yang dapat meningkatkan ketegangan.
Pada hari Senin, Kementerian Luar Negeri Saudi menyebut tindakan Israel sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap semua norma dan konvensi internasional, dan sebuah provokasi terhadap perasaan umat Islam di seluruh dunia.”
Arab Saudi meminta pasukan Israel bertanggung jawab penuh atas dampak dari pelanggaran yang terus berlanjut tersebut, dan mendesak komunitas internasional untuk memikul tanggung jawab mereka untuk mengakhiri eskalasi, memberikan perlindungan kepada warga sipil, dan mengerahkan segala upaya untuk mengakhiri konflik.
Sementara Kementerian Luar Negeri Mesir meminta pihak berwenang Israel untuk “segera menghentikan tindakan apa pun yang dapat memancing perasaan jutaan umat Islam di seluruh dunia dan memicu kekerasan di wilayah pendudukan Palestina.”
Pada hari Senin Arab Saudi, Uni Eropa, dan Liga Arab mengumumkan inisiatif Upaya Hari Perdamaian, sebuah upaya untuk merevitalisasi proses perdamaian di Timur Tengah.
Pertemuan tersebut diadakan di New York dan dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit, Wakil Perdana Menteri Yordania Ayman Safadi, dan Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan.
“Solusi dua negara harus kembali ke garis depan, kita sekarang melihat peningkatan yang terus berlanjut di wilayah pendudukan,” kata Pangeran Faisal usai pertemuan.
Inisiatif ini muncul dalam aliansi dengan Inisiatif Perdamaian Arab, sebuah proposal komprehensif untuk memastikan masa depan yang stabil di kawasan yang memungkinkan pembangunan dan kemakmuran.
Arab News melaporkan bahwa 430 pemukim ekstremis melakukan penggerebekan di halaman suci di Yerusalem yang diduduki pada hari Ahad lalu. "Ini merupakan pelanggaran terbaru terhadap salah satu tempat paling suci umat Islam," demikian Arab News pada Selasa 19 September 2023.
Pada hari Selasa, UEA mengutuk tindakan tersebut dan menegaskan kembali posisinya mengenai perlunya memberikan perlindungan penuh terhadap Masjid Al-Aqsa dan menghentikan pelanggaran provokatif yang terjadi di sana.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri UEA, UEA menyoroti perlunya menghormati peran kustodian Kerajaan Hashemite Yordania atas tempat-tempat suci dan wakaf sesuai dengan hukum internasional “dan tidak mengompromikan otoritas Administrasi Wakaf Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.”
Kementerian juga meminta pihak berwenang Israel untuk mengambil tanggung jawab mengurangi eskalasi dan mengakhiri semua serangan yang dapat meningkatkan ketegangan.
Pada hari Senin, Kementerian Luar Negeri Saudi menyebut tindakan Israel sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap semua norma dan konvensi internasional, dan sebuah provokasi terhadap perasaan umat Islam di seluruh dunia.”
Arab Saudi meminta pasukan Israel bertanggung jawab penuh atas dampak dari pelanggaran yang terus berlanjut tersebut, dan mendesak komunitas internasional untuk memikul tanggung jawab mereka untuk mengakhiri eskalasi, memberikan perlindungan kepada warga sipil, dan mengerahkan segala upaya untuk mengakhiri konflik.
Sementara Kementerian Luar Negeri Mesir meminta pihak berwenang Israel untuk “segera menghentikan tindakan apa pun yang dapat memancing perasaan jutaan umat Islam di seluruh dunia dan memicu kekerasan di wilayah pendudukan Palestina.”
Pada hari Senin Arab Saudi, Uni Eropa, dan Liga Arab mengumumkan inisiatif Upaya Hari Perdamaian, sebuah upaya untuk merevitalisasi proses perdamaian di Timur Tengah.
Pertemuan tersebut diadakan di New York dan dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit, Wakil Perdana Menteri Yordania Ayman Safadi, dan Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan.
“Solusi dua negara harus kembali ke garis depan, kita sekarang melihat peningkatan yang terus berlanjut di wilayah pendudukan,” kata Pangeran Faisal usai pertemuan.
Inisiatif ini muncul dalam aliansi dengan Inisiatif Perdamaian Arab, sebuah proposal komprehensif untuk memastikan masa depan yang stabil di kawasan yang memungkinkan pembangunan dan kemakmuran.
(mhy)