Kiat dan Tata Cara Bertobat agar Istikamah
Minggu, 01 Oktober 2023 - 10:39 WIB
Salah satu ciri hamba yang beriman adalah selalu kembali dan bertobat kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dari segala dosa walaupun kesalahan tersebut terus terulang.
Allah Ta'ala berfirman :
“Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung” [Surat An-Nur: 31]
Allah pun akan senang dan cinta jika hamba-Nya selalu kembali dan terus menerus bertobat . Sebagaimana diriwiyatakan dalam hadis :
Dari Abu Hamzah Anas bin Malik al-Anshari radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah lebih senang menerima tobat hamba-Nya melebihi kegembiraan salah seorang di antara kalian yang menemukan kembali untanya yang hilang di tengah-tengah padang pasir.” (Muttafaq ‘alaih)
Dan barangsiapa yang bertobat Allah akan menerimanya. Allah Ta'ala berfirman :
“Dan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan” [Surat Asy-Syura: 25]
Akan tetapi untuk diterimanya tobat, menurut Ustaz Fauzan Azhiimaa, Lc, dai yang berkhidmat di Bimbingan Islam, ada ketentuan dan syarat yang harus dipenuhi. Menurutnya, para ahli ilmu mengatakan bahwa syarat diterima tobat adalah sebagai berikut;
1.Ikhlas, tujuannya adalah mengharap ridha Allah, bukan kepada selain Nya atau untuk mendapatkan sesuatu dari dunia.
2.Meninggalkan dosa.
3.Ada rasa menyesal atas perlakuan dosa yang berlalu, karena ini bentuk rasa bersalah dan benci terhadap dosa tersebut.
4.Ada tekad dan keyakinan kuat agar tidak kembali melakukan dosa tersebut.
5.Hendaknya taubat sebelum nyawa dicabut, sebelum ruh dicabut dari jiwa..
Barangsiapa yang menyempurnakan 5 syarat ini Allah akan menerima tobatnya, dan jika dosa terulang lagi maka terus bertobat sampai seorang hamba tersebut menang melawan tipu daya setan.
1.Hendaknya mendawamkan istighfar sebagaimana Rasulullah istigfar 100 kali dalam sehari.
2.Membaca dan merenungi pahala yang besar orang yang bertaubat.
3.Membaca dan merenungi azab serta ancaman bagi yang enggan bertaubat.
4.Melakukan amalan yang melembutkan hati seperti baca Al-Qur'an, zikir, mengingat kematian.
5.Makan makanan yang halal karena ini akan melembutkan hati.
6.Banyak menangis karena Allah.
7.Berdoa minta kelembutan hati dan dijauhkan dari maksiat baik dengan doa yang warid dari Rasulullah seperti :
“Ya Allah, berilah ketakwaan kepada jiwaku, sucikanlah jiwaku. Engkaulah sebaik-baik Dzat yang dapat menyucikannya. Engkaulah yang menguasai dan yang menjaganya.” (HR. Muslim)
“Ya Allah, jadikanlah aku termasuk hamba-hamba-Mu yang rajin bertobat dan menyucikan diri.” (HR. Tirmidzi)
Atau dengan doa umum memakai bahasa indonesia meminta agar dimudahkan bertaubat.
Semoga kita menjadi hamba hamba yang selalu kembali dan bertaubat kepada Allah.
Wallahu A'lam
Allah Ta'ala berfirman :
وَتُوبُوۤا۟ إِلَى ٱللَّهِ جَمِیعًا أَیُّهَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ
“Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung” [Surat An-Nur: 31]
Allah pun akan senang dan cinta jika hamba-Nya selalu kembali dan terus menerus bertobat . Sebagaimana diriwiyatakan dalam hadis :
وَعَنْ أَبِي حَمْزَةَ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ الْأَنْصَارِي رَمَ اللَّهُ عَنْهُ – خَادِمِ رَسُولِ اللهِ صَلَى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( اللَّهُ أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ سَقَطَ عَلَى بَعِيرِهِ وَقَدْ أَضَلَّهُ في أَرْضِ فَلَاةٍ)). (متفق عليه)
Dari Abu Hamzah Anas bin Malik al-Anshari radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah lebih senang menerima tobat hamba-Nya melebihi kegembiraan salah seorang di antara kalian yang menemukan kembali untanya yang hilang di tengah-tengah padang pasir.” (Muttafaq ‘alaih)
Dan barangsiapa yang bertobat Allah akan menerimanya. Allah Ta'ala berfirman :
وَهُوَ ٱلَّذِی یَقۡبَلُ ٱلتَّوۡبَةَ عَنۡ عِبَادِهِۦ وَیَعۡفُوا۟ عَنِ ٱلسَّیِّـَٔاتِ وَیَعۡلَمُ مَا تَفۡعَلُونَ
“Dan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan” [Surat Asy-Syura: 25]
Akan tetapi untuk diterimanya tobat, menurut Ustaz Fauzan Azhiimaa, Lc, dai yang berkhidmat di Bimbingan Islam, ada ketentuan dan syarat yang harus dipenuhi. Menurutnya, para ahli ilmu mengatakan bahwa syarat diterima tobat adalah sebagai berikut;
1.Ikhlas, tujuannya adalah mengharap ridha Allah, bukan kepada selain Nya atau untuk mendapatkan sesuatu dari dunia.
2.Meninggalkan dosa.
3.Ada rasa menyesal atas perlakuan dosa yang berlalu, karena ini bentuk rasa bersalah dan benci terhadap dosa tersebut.
4.Ada tekad dan keyakinan kuat agar tidak kembali melakukan dosa tersebut.
5.Hendaknya taubat sebelum nyawa dicabut, sebelum ruh dicabut dari jiwa..
Barangsiapa yang menyempurnakan 5 syarat ini Allah akan menerima tobatnya, dan jika dosa terulang lagi maka terus bertobat sampai seorang hamba tersebut menang melawan tipu daya setan.
Kiat agar Mudah Bertobat
Ustaz Fauzan Azhiimaa, Lc memberikan kiat, agar mudah bertobat, yakni:1.Hendaknya mendawamkan istighfar sebagaimana Rasulullah istigfar 100 kali dalam sehari.
2.Membaca dan merenungi pahala yang besar orang yang bertaubat.
3.Membaca dan merenungi azab serta ancaman bagi yang enggan bertaubat.
4.Melakukan amalan yang melembutkan hati seperti baca Al-Qur'an, zikir, mengingat kematian.
5.Makan makanan yang halal karena ini akan melembutkan hati.
6.Banyak menangis karena Allah.
7.Berdoa minta kelembutan hati dan dijauhkan dari maksiat baik dengan doa yang warid dari Rasulullah seperti :
اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا
أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا
أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا
“Ya Allah, berilah ketakwaan kepada jiwaku, sucikanlah jiwaku. Engkaulah sebaik-baik Dzat yang dapat menyucikannya. Engkaulah yang menguasai dan yang menjaganya.” (HR. Muslim)
اللَّهمَّ اجعَلْني مِن التَّوَّابِينَ، واجعَلْني مِن المُتطهِّرِينَ
“Ya Allah, jadikanlah aku termasuk hamba-hamba-Mu yang rajin bertobat dan menyucikan diri.” (HR. Tirmidzi)
Atau dengan doa umum memakai bahasa indonesia meminta agar dimudahkan bertaubat.
Semoga kita menjadi hamba hamba yang selalu kembali dan bertaubat kepada Allah.
Wallahu A'lam
(wid)