3 Syarat Tobat Menurut Imam Nawawi, Bagaimana Jika Dosa dengan Sesama Manusia?
loading...
A
A
A
Imam Nawawi dalam kitabnya "Riyadhus Shalihin" mengatakan tobat itu dari semua dosa . Jika maksiat antara hamba dengan Allah Taala tidak berkaitan dengan hak manusia ada 3 syaratnya. Pertama, meninggalkan maksiat. Kedua, menyesali perbuatannya. Ketiga, bertekad untuk tidak mengulangi perbuatan maksiat.
"Jika ketiga syarat tersebut tidak dipenuhi maka tobatnya tidak sah," ujarnya.
Sedangkan jika maksiatnya berkaitan dengan manusia maka syaratnya ada empat, yakni ketiga syarat di atas kemudian ditambah ia harus meminta keridhaan atas hak pemiliknya.
"Jika harta atau semisalnya maka harus dikembalikan padanya. Jika ia menggunjing mintalah keridaan darinya dan ia wajib bertobat dari segala dosa-dosanya. Jika telah bertobat dari sebagiannya maka tobatnya sah terhadap pemilik hak tersebut, dan tersisalah apa yang tersisa," ujar Imam Nawawi.
Sementara itu, Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr dalam kitab "Alhaju Waltawba" yang diterjemahkan Ahmad Zawawi, mengatakan wajib atas seorang muslim untuk segera bertobat kepada Allah Taala agar mendapatkan kemenangan dan juga pahala yang banyak serta keuntungan yang besar.
Allah Ta’ala berfirman:
“dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” ( QS An Nur/24 : 31)
Allah Ta’ala juga berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (tobat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai” ( QS At-Tahrim : 8)
Allah Ta’ala juga berfirman:
“kecuali orang-orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” ( QS Al-Furqan : 70)
Syaikh Al-Badr menjelaskan tobat adalah salah satu amalan yang paling mulia, termasuk dari amalan-amalan yang paling dicintai oleh Allah. Bagi orang yang bertobat maka ia mendapatkan kecintaan yang khusus dari Allah Ta’ala, sebagaimana firmannya:
”Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” ( QS A-Baqarah : 222)
Bahkan Allah sangat gembira dengan tobat hamba-Nya padahal Allah Maha Kaya dan Maha Terpuji.
"Jika ketiga syarat tersebut tidak dipenuhi maka tobatnya tidak sah," ujarnya.
Sedangkan jika maksiatnya berkaitan dengan manusia maka syaratnya ada empat, yakni ketiga syarat di atas kemudian ditambah ia harus meminta keridhaan atas hak pemiliknya.
"Jika harta atau semisalnya maka harus dikembalikan padanya. Jika ia menggunjing mintalah keridaan darinya dan ia wajib bertobat dari segala dosa-dosanya. Jika telah bertobat dari sebagiannya maka tobatnya sah terhadap pemilik hak tersebut, dan tersisalah apa yang tersisa," ujar Imam Nawawi.
Sementara itu, Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr dalam kitab "Alhaju Waltawba" yang diterjemahkan Ahmad Zawawi, mengatakan wajib atas seorang muslim untuk segera bertobat kepada Allah Taala agar mendapatkan kemenangan dan juga pahala yang banyak serta keuntungan yang besar.
Allah Ta’ala berfirman:
قال الله تعالى : وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” ( QS An Nur/24 : 31)
Allah Ta’ala juga berfirman:
قال الله تعالى : :يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ
“Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (tobat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai” ( QS At-Tahrim : 8)
Allah Ta’ala juga berfirman:
قال الله تعالى : إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
“kecuali orang-orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” ( QS Al-Furqan : 70)
Syaikh Al-Badr menjelaskan tobat adalah salah satu amalan yang paling mulia, termasuk dari amalan-amalan yang paling dicintai oleh Allah. Bagi orang yang bertobat maka ia mendapatkan kecintaan yang khusus dari Allah Ta’ala, sebagaimana firmannya:
قال الله تعالى : إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
”Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” ( QS A-Baqarah : 222)
Bahkan Allah sangat gembira dengan tobat hamba-Nya padahal Allah Maha Kaya dan Maha Terpuji.