Anti-Arab di Turki Bisa Disebut sebagai Islamofobia

Kamis, 05 Oktober 2023 - 15:41 WIB
Prof Yasin Aktay. Foto: Daily Sabah
Gelombang pengungsi dalam jumlah besar yang mengakibatkan perubahan demografi telah memicu sentimen anti-pengungsi di Türkiye . Tidak hanya di Türkiye. Permasalahan yang timbul akibat kebijakan integrasi yang tidak memadai serta berlanjutnya migrasi juga terjadi di Eropa . Fenomena tersebut diwujudkan dalam bentuk meningkatnya Islamofobia .

Prof Yasin Aktay, sosiolog yang tergabung dalam Akademi Ilmu Pengetahuan Turki (TÜBA), memperingatkan bahwa Islamofobia juga terjadi terhadap orang-orang Arab di beberapa bagian masyarakat Turki.

“Apapun yang orang katakan, orang Arab mewakili Islam," katanya. "Sayangnya, pada abad yang lalu, orang Arab telah diidentikkan dengan Islam. Oleh karena itu, kita menyaksikan semacam rasisme yang dapat dengan mudah berubah menjadi Islamofobia,” lanjut Aktay.



Ia juga menunjukkan bahwa fenomena ini tidak seluas yang diberitakan media. Ia bilang masyarakat Turki tidak rasis. “Orang Turki sendiri bukanlah masyarakat yang homogen, melainkan masyarakat yang berubah dan bercampur sepanjang sejarah dengan ras lain,” tambahanya



Hakan Gülerce, dari Departemen Sosiologi Universitas Harran, mengatakan fase paling kritis dalam proses migrasi adalah konfrontasi antara masyarakat lokal dan migran. Proses interaksi ini mempertemukan wilayah-wilayah harmoni dan konfrontasi yang perlu dikelola dengan baik.

“Yang kami sebut keharmonisan sosial sebenarnya adalah proses berbasis hak yang berpusat pada martabat manusia bagi kedua komunitas. Bagi kedua komunitas, hal ini mewakili proses non-eksklusi dan partisipasi sosial yang tidak bergantung pada keabadian dan kesementaraan. Namun, proses ini dapat dirusak karena berbagai alasan,” ujarnya.

“Miskonsepsi yang dianggap benar berperan penting dalam proses stigmatisasi, marginalisasi, bahkan dehumanisasi individu imigran. Ini mengganggu perdamaian sosial,” kata Gülerce.

Migrasi adalah isu yang harus dipertimbangkan dalam jangka panjang dan tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu, masa depan yang lebih damai dan bermartabat dapat diwujudkan dengan kebijakan dan strategi yang tepat, serta dengan menjamin keselarasan sosial dalam bidang pendidikan, kesehatan, kehidupan sosial dan ekonomi.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Hadits of The Day
Dari Handlalah bin Ali bahwa Mihjan bin Al Adra' telah menceritakan kepadanya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam masjid, lalu beliau mendapati seorang laki-laki membaca tasyahud seusai shalat yang mengucapkan: Allahumma inni as'aluka Ya Allah Al Ahad As Shamad alladzii lam yalid wa lam yuulad walam yakul lahuu kufuwan ahad antaghfira lii dzunuubi innaka antal ghafuurur rakhiim (Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, Dzat yang Maha Esa, Dzat yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, tiada beranak dan tidak pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia, semoga Engkau mengampuni dosa-dosaku, sesungguhnya Engkau adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.  Maka beliau bersabda: Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni, Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni, Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 835)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More