Amalan Terbaik untuk Muslimah yang Sudah Uzur
Rabu, 18 Oktober 2023 - 11:10 WIB
Ada amalan terbaik kaum muslimah yang sudah memasuki usia tidak muda lagi atau sudah mulai uzur, yakni selalu mendekatkan diri kepada Allah Subahanhu wa ta'ala.
Cara mendekatkan diri kepada Allah saat uzur ini, yakni dengan melakukan amalan yang disunahkan yang pahalanya pahala tetap mengalir selama melakukannya semata-mata hanya untuk memperoleh ridho-Nya.
Banyak dalil yang menyebutkan, muslimah yang sedang uzur walaupun tidak dapat melaksanakan amalan wajib, tetap diperbolehkan melakukan amalan-amalan yang bisa mendatangkan pahala baginya. Seperti, berikut ini:
Artinya seorang muslimah yang sedang uzur, meskipun dia berhadast besar tidak ada larangan baginya beristigfar, dzikir, dan berdoa setiap waktu. Sebab berdzikir dan berdoa adalah hal yang Allah perintahkan setiap saat dan kapanpun.
Bersedekah tidak perlu menunggu kaya, sebesar atau sedikit harta yang kita punya terdapat bagian untuk seseorang yang memerlukan uluran tangan kita. Sedekah tidak harus banyak asalkan harta yang kita keluarkan itu benar-benar ikhlas karena-Nya.
Tidak ada alasan bagi kita yang sedang uzur atau sedang tidak berpuasa tidak melakukan amalan ini. Sedekah dihadapan Allah tidak dinilai dari seberapa besar atau kecilnya tapi seberapa pengorbanan dan keikhlasan terhadap harta yang disedekahkan.
Kemudian agar imannya senantiasa terjaga dan tidak sampai berada di titik terbawah, mendengarkan tausiyah bisa sebagai salah satu alternatif agar senantiasa membuat kita bermuhasabah diri dan mengingat Allah.
Berbuat baik kepada sesama adalah sebuah keharusan jadi tidak harus menunggu waktu uzur untuk berbuat baik kepada sesama. Semua kembali kepada niat untuk berbuat baik kepada sesama sekadar untuk memperoleh pujian dari makhluk-Nya atau memang murni hanya sekadar untuk memperoleh ridho-Nya.
Jadi, jangan jadikan uzur sebagai alasan untuk melalaikan diri dari mengingat-Nya. Selama amalan yang kita pilih adalah amalan yang mendekatkan diri kita kepada-Nya, maka lakukanlah dan tidak perlu berpikir apakah ada hadist shahih yang menjelaskan perkara tersebut, karena Allah melihat apa yang dilakukan oleh hamba-Nya bersimpangan dengan perintah-Nya atau tidak.
Wallahu A’lam
Cara mendekatkan diri kepada Allah saat uzur ini, yakni dengan melakukan amalan yang disunahkan yang pahalanya pahala tetap mengalir selama melakukannya semata-mata hanya untuk memperoleh ridho-Nya.
Banyak dalil yang menyebutkan, muslimah yang sedang uzur walaupun tidak dapat melaksanakan amalan wajib, tetap diperbolehkan melakukan amalan-amalan yang bisa mendatangkan pahala baginya. Seperti, berikut ini:
1. Memperbanyak zikir dan doa
Para ahli fiqih sepakat bahwa tiga poin ibadah yaitu istighfar, zikir, dan doa yang tidak disyaratkan yang melakukannya harus dalam keadaan suci dari hadast besar maupun hadast kecil.Artinya seorang muslimah yang sedang uzur, meskipun dia berhadast besar tidak ada larangan baginya beristigfar, dzikir, dan berdoa setiap waktu. Sebab berdzikir dan berdoa adalah hal yang Allah perintahkan setiap saat dan kapanpun.
2. Bersedekah
“Wahai kaum wanita! Bersedekahlah kamu dan perbanyaklah istighfar. Karena, aku melihat kaum wanitalah yang paling banyak menjadi penghuni Neraka.” (H.R. Muslim)Bersedekah tidak perlu menunggu kaya, sebesar atau sedikit harta yang kita punya terdapat bagian untuk seseorang yang memerlukan uluran tangan kita. Sedekah tidak harus banyak asalkan harta yang kita keluarkan itu benar-benar ikhlas karena-Nya.
Tidak ada alasan bagi kita yang sedang uzur atau sedang tidak berpuasa tidak melakukan amalan ini. Sedekah dihadapan Allah tidak dinilai dari seberapa besar atau kecilnya tapi seberapa pengorbanan dan keikhlasan terhadap harta yang disedekahkan.
3. Mendengarkan ayat suci Al-Qur'an dan tausiyah
Ada beberapa riwayat yang tidak membolehkan muslimah yang sedang uzur untuk membaca kitab suci Al-quran. Akan tetapi, mempelajari (mentadaburi) atau sekadar mendengarkan lantunan ayat suci adalah sesuatu yang diperbolehkan.Kemudian agar imannya senantiasa terjaga dan tidak sampai berada di titik terbawah, mendengarkan tausiyah bisa sebagai salah satu alternatif agar senantiasa membuat kita bermuhasabah diri dan mengingat Allah.
4. Berbuat baik kepada sesama
Diriwayatkan At-Tirmizi mengenai pahala orang yang menyediakan hidangan (iftar) untuk orang yang berpuasa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang memberi makan orang yang berbuka, dia mendapatkan seperti pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun” (H.R. At-Tirmidzi)Berbuat baik kepada sesama adalah sebuah keharusan jadi tidak harus menunggu waktu uzur untuk berbuat baik kepada sesama. Semua kembali kepada niat untuk berbuat baik kepada sesama sekadar untuk memperoleh pujian dari makhluk-Nya atau memang murni hanya sekadar untuk memperoleh ridho-Nya.
Jadi, jangan jadikan uzur sebagai alasan untuk melalaikan diri dari mengingat-Nya. Selama amalan yang kita pilih adalah amalan yang mendekatkan diri kita kepada-Nya, maka lakukanlah dan tidak perlu berpikir apakah ada hadist shahih yang menjelaskan perkara tersebut, karena Allah melihat apa yang dilakukan oleh hamba-Nya bersimpangan dengan perintah-Nya atau tidak.
Wallahu A’lam
(wid)