Inilah Hadis yang Sangat Ditakuti Kaum Yahudi Israel

Minggu, 05 November 2023 - 05:10 WIB
sindopict-wvmSAZGmhAc


Dalam Hadis Nabi itu disebutkan kecuali Pohon Gharqad, karena ia adalah Pohon Yahudi (إِلَّا الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ). Artinya, pohon itu tidak berbicara sebagaimana pepohonan lainnya. Imam an-Nawawi berkata: "Gharqad adalah sejenis pohon berduri yang dikenal di Negeri Baitul Maqdis (Palestina). Di sanalah Dajjal dan Yahudi (akan) dibunuh oleh Nabi Isa 'alaihissallam dan kaum Muslimin."

Ibnu al-Atsir menerangkan tentang Gharqad adalah sejenis pohon 'idhah (pohon besar) dan pohon berduri. Bentuk tunggalnya Gharqadah. Dalam Al-Mu'jamul Wasith diterangkan, Gharqad adalah pohon yang tingginya antara 1 sampai 3 meter. Tergolong spesies terung-terungan, batang dan dahannya berwarna putih, mirip pohon 'Ausaj dari segi daunnya yang lunak dan dahannya yang berduri. Menurut sebagian muslim yang pernah melihatnya, dari segi bentuk daun, batang dan rantingnya, mirip pohon cemara tetapi tidak tinggi, yakni lebih pendek.

Pohon Gharqad ini pernah tumbuh di tanah pemakaman Madinah (Al-Baqi), kemudian ditebang. Pohon-pohon Gharqad itu ditebang saat Utsman bin Mazh'un radhiyallahu 'anhu dimakamkan di tempat tersebut.

Adapun disandarkannya Pohon Gharqad sebagai Pohon Yahudi yang akan menjadi tempat persembunyian mereka, ini menunjukkan bahwa di antara makhluk Allah, baik benda-benda mati tak bernyawa, ada yang tidak taat kepada perintah Allah dan melakukan hal yang tidak disukai Allah. Sebagai contoh, kisah sebuah batu yang membawa lari pakaian Nabi Musa saat beliau mandi, sehingga Musa 'alaihissalam memukulnya.

Kejadian semacam ini tentu sulit dinalar, namun Allah berkehendak atas segala sesuatu dan di dalamnya tentu terdapat hikmah dan pelajaran berharga.

(rhs)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila Berbuka Puasa, beliau mengucapkan:  DZAHABAZH ZHAMAA'U WABTALLATIL 'URUUQU WA TSABATIL AJRU IN SYAA-ALLAAH (Telah hilang dahaga, dan telah basah tenggorokan, dan telah tetap pahala insya Allah).

(HR. Sunan Abu Dawud No. 2010)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More