Pentingnya Berbuat Adil untuk Diri Sendiri, Begini Penjelasannya
Rabu, 08 November 2023 - 10:09 WIB
Allah Subhanahu wa ta'ala memerintahkan hamba-hambanya untuk berbuat kebaikan dan adil , tidak hanya untuk orang lain namun juga untuk dirinya sendiri. Mengapa adil untuk diri sendiri ini penting dilakukan?
Dalam sebuah ayat, Allah Ta'ala berfirman:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebijakan, memberi kepada kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran den permusushan. Dia memberi pelajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS. An Nahl : 90)
Dari ayat diatas, telah jelas sekali bahwa Allah memerintahkan kita secara langsung dan gamblang dalam berbuat adil . Setelah berbuat adil, kita hendaknya berbuat kebajikan. Adil berarti menempatkan sesuatu pada tempatnya, sesuai kadar dan ukurannya. Misalnya masalah uang saku anak-anak kita. Anak kita yang sudah berkuliah tidak mungkin uang sakunya disamakan dengan anak kita yang masih SD. Kadar kebutuhan mereka berbeda. Begitupun kadar lingkungan mereka. Itu adalah contoh adil yang paling mudah kita fahami.
Lantas sikap adil seperti apakah yang bisa dilakukan untuk diri sendiri ini? Dalam Islam, perbuatan adil ini dibagi beberapa macam, yakni:
Demikian beberapa keutamaan adil terhadap diri sendiri ini. Semoga bermanfaat.
Wallahu A'lam
Dalam sebuah ayat, Allah Ta'ala berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ يَاۡمُرُ بِالۡعَدۡلِ وَالۡاِحۡسَانِ وَاِيۡتَآىِٕ ذِى الۡقُرۡبٰى وَيَنۡهٰى عَنِ الۡفَحۡشَآءِ وَالۡمُنۡكَرِ وَالۡبَغۡىِۚ يَعِظُكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُوۡنَ
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebijakan, memberi kepada kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran den permusushan. Dia memberi pelajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS. An Nahl : 90)
Dari ayat diatas, telah jelas sekali bahwa Allah memerintahkan kita secara langsung dan gamblang dalam berbuat adil . Setelah berbuat adil, kita hendaknya berbuat kebajikan. Adil berarti menempatkan sesuatu pada tempatnya, sesuai kadar dan ukurannya. Misalnya masalah uang saku anak-anak kita. Anak kita yang sudah berkuliah tidak mungkin uang sakunya disamakan dengan anak kita yang masih SD. Kadar kebutuhan mereka berbeda. Begitupun kadar lingkungan mereka. Itu adalah contoh adil yang paling mudah kita fahami.
Lantas sikap adil seperti apakah yang bisa dilakukan untuk diri sendiri ini? Dalam Islam, perbuatan adil ini dibagi beberapa macam, yakni:
1. Adil terhadap Allah Ta'ala
Yaitu menempatkan Allah dalam hati kita sesuai tempatnya Allah itu. Maksudnya adalah, Allah Pencipta kita, Allah Tuhan kita, Pada Allah kita seharusnya menghamba, maka kita hendaknya meletakkan Allah dalam hati kita benar-benar bahwa Allah adalah Tuhan kita, dan menghamba pada Nya. Sehingga kita akan melakukan apa apa yang diperintahkan Allah seperti melakukan shalat wajib dan meninggalkan apa-apa yang dilarang Allah.2. Adil terhadap diri sendiri
Adil terhadap diri sendiri berarti menempatkan diri kita pada tempatnya. Seperti menjaga diri kita untuk konsisten tetap berbuat baik sehingga tidak menyengsarakan dirinya sendiri. Misalnya menjaga diri dari berbuat dosa dan hal-hal yang menghapus amal ibadah sehingga kelak tidak akan membuat diri kita disiksa di hari pembalasan. Adil terhadap diri sendiri juga termasuk memperhatikan dan menyayangi diri sendiri seperti memakan makana yang halalan thoyyiban. Juga menjaga hati sehingga hatinya tidak kotor dan gelap.3. Adil terhadap orang lain
Adil terhadap orang lain berarti menempatkan orang lain pada tempatnya. Misalnya memperlakukan orang tua kita selayaknya yang harus dilakukan oleh anak seperti kita. Memeperlakukan musuhpun juga harus dengan keadilan meskipun kita dilarang untuk bermusuhan.4. Adil terhadap makhluk lain
Hal ini seperti tumbuhan, hewan, dan termasuk lingkungan. Seperti contohnya tidak menebang pohon sembarangan, tidak membuang sampah sembarangan, dan lain sebagainya.Keutamaan Sikap Adil
Keutamaan-keutamaan adil juga sangat banyak sehingga dapat membuat kita hidup dengan baik. Sedangkan keutamaan adil terhadap diri sendiri, antara lain:1. Dapat meningkatkan ketakwaan kita
Jika kita adil terhadap diri sendiri, maka kita akan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah, karena apa yang diajarkan Allah dan Rasulnya adalah sesuatu yang akan kita rasakan manfaatnya baik di dunia maupun di akhirat. Karena “derajat manusia dihadapan Tuhannya adalah sama kecuali ketakwaannya.”2. Membuat hidup kita menjadi tenang
Adil juga menuntun kita untuk melakukan dan memenuhi hak dan kewajiban kita terhadap diri sendiri. Sehingga kita akan merasa aman karena telah melaksanakan kewajiban dan merupakan cara agar hati tenang.3. Membuat hidup kita lebih baik
Hal ini termasuk menempatkan diri kita pada tempat yang seharusnya. Misalnya kita berbakat di bidang politik, maka jika berlaku adil pada diri kita, maka kita akan meletakkan diri kita pada bidang politik. Begitupun jika kita mempunyai bakat dan minat pada melukis, maka jika kita adil, kita akan mengembangkan bakat dan minat kita pada melukis itu sendiri. Sehingga membuat kita terarah (tau tujuan) dan membuat kita lebih baik.4. Membuka pintu rezeki
Jika kita adil terhadap diri kita sendiri, maka kita akan bekerja pada waktunya bekerja, kita akan memenuhi kebutuhan yang diri kita butuhkan sehingga adil ini dapat membantu kita membuka pintu rizki dengan berusaha.5. Membuat hidup kita lebih berbahagia
Jika kita adil, maka kita tidak akan menganiaya diri kita sendiri. Sehingga sangat mudah sekali untuk kita menjadi bahagia dan tidak menjadi timbulnya penyebab hati gelisah .6. Berani mengoreksi diri
Jika kita telah adil, maka kita akan tau kesalahan kita dan kita dapat membenarkan diri kita dan meletakkan pada tempatnya dengan segera. Kita tidak akan menyangkal kesalahan kita pula sehingga kita benar-benar berani mengakui kesalahan dan membenari diri kembali.7. Menumbuhkan sifat jujur
Adil itu menimbulkan sifat yang jujur dalam diri kita. Kalau kita adil, maka kita akan terbiasa jujur terhadap apapun karena kita menempatkan diri pada tempatnya.Demikian beberapa keutamaan adil terhadap diri sendiri ini. Semoga bermanfaat.
Wallahu A'lam
(wid)