Rahasia Agar Anak Berani Memulai Dakwah

Jum'at, 07 Agustus 2020 - 16:50 WIB
Ceritakan bagaimana perjuangan Rasulullah saw. dan para Sahabat menyebarkan Islam ke seluruh dunia. Contohnya adalah Bilal yang begitu istiqamah mempertahankan akidahnya sekaligus sebagi muazin kepercayaan Rasulullah, Thariq Bin Ziyad penakluk Spanyol, Muhammad al-Fatih penakluk Konstatinopel, atau Asma putri Abu Bakar yang sangat berani dalam membantu kesuksesan hijrah Rasulullah SAW . Cerita-cerita seperti pasti akan melekat erat dan memberikan motivasi pada anak untuk semangat dan berani berdakwah. Cerita dakwah Rasul dan para sahabat juga penting disampaikan untuk mengimbangi kisah tahayul yang banyak beredar di tivi dan majalah.

Sesekali penting untuk disampaikan kepada anak janji-janji Allah untuk para pengemban dakwah. Dalil-dalil ini, jika disampaikan pada anak dengan penjelasan yang baik, akan dapat menumbuhkan semangat dan motivasi untuk melakukan dakwah. Tidak ada salahnya jika anak juga diberikan penjelasan yang benar tentang jihad. Jika dakwah dilancarkan dengan jihad, Allah berjanji akan mengampuni semua dosa, memberikan pertolongan dan kemenangan yang dekat sebagaimanan tersebut dalam QS ash-Shaff ayat 10-13. Tanamkan pada anak agar mati syahid menjadi cita-cita tertinggi.

6. Membiasakan saling menasehati

“Manusia adalah tempatnya keliru dan lupa,” sabda Rasulullah SAW . Karena itu, wajar kalau manusia acap bertindak menyimpang dari tuntunan agama, baik secara khilaf ataupun karena dorongan hawa nafsu. Di sinilah pentingnya peringatan dan nasihat dari sesama Muslim. Alquran menyebut aktivitas thawshiyah bi al-haq dan thawshiyah bi ash-shabr sebagai ciri orang yang beriman dan beruntung. Tunjukkan pada anak kebiasaan nasihat-menasihati ini; ibu kepada bapak atau sebaliknya; bahkan juga anak kepada orangtua. Tanamkan pada anak bahwa sesungguhnya dakwah merupakan cermin dari kepedulian seorang Muslim terhadap Muslim lainnya, bahkan sesama manusia. Dengan dakwah, umat Islam dihindarkan dari sikap individualitas yang tidak peduli akan nasib sesama.

7. Diskusi hangat

Ketika tengah melihat tivi atau membaca Koran biasanya ada topik yang menarik. Misalnya soal kedatangan Presiden Bush ke Indonesia, kehancuran Irak, perlawanan anak-anak Palestina terhadap Israel; atau mungkin ada berita musibah banjir, gunung meletus, tsunami yang menimbulkan kerusakan hebat dan penderitan yang meluas; atau soal kehidupan sebagian anggota masyarakat yang berada pada kemiskinan dan cacat. (Baca juga : Besarnya Pahala Orang Tua Mendidik Anak Perempuan )

Semua itu bisa menjadi bahan perbincangan yang hangat dengan anak-anak. Bagus jika anak sudah langsung dapat bisa berkomentar dan memberikan pendapat. Kita tinggal menambahi atau memberikan arahan serta solusi menurut Islam. Cara ini sangat efektif untuk mengajak anak peduli terhadap persoalan umat. Jelaskan pada anak bahwa cuek terhadap persoalan umat bukanlah sikap seorang Muslim. seorang Muslim mestinya seperti kata Rasulullah: peduli terhadap keadaan Muslim yang lain. Karena itu, jelas sekali bahwa kepedulian terhadap persalan umat Islam harus mulai ditumbuhkan kepada anak-anak sejak dini.

Wallahu A’lam.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(wid)
Halaman :
cover top ayah
وَلَا تَكُوۡنُوۡا كَالَّذِيۡنَ تَفَرَّقُوۡا وَاخۡتَلَفُوۡا مِنۡۢ بَعۡدِ مَا جَآءَهُمُ الۡبَيِّنٰتُ‌ؕ وَاُولٰٓٮِٕكَ لَهُمۡ عَذَابٌ عَظِيۡمٌۙ
Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang bercerai berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas. Dan Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang berat,

(QS. Ali 'Imran Ayat 105)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More